Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 64, Ada Cara Bacanya!

ilustrasi seorang muslim membaca al-qur’an (pexels.com/Sevval Karatas)
ilustrasi seorang muslim membaca al-qur’an (pexels.com/Sevval Karatas)
Intinya sih...
  • Ayat 64 Surat Ali Imran mengajak ahlul kitab untuk bersatu dalam keesaan Allah dengan lembut
  • Penjelasan hukum tajwid dalam ayat ini membantu melafalkan dengan benar dan menambah kekhusyukan
  • Penjelasan lengkap tentang hukum tajwid surat Ali Imran ayat 64 dapat menjadi pengetahuan baru
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surat Ali Imran ayat 64 mengandung pesan penting tentang ajakan kepada ahlul kitab untuk bersatu dalam keesaan Allah. Ayat ini tidak hanya memiliki makna yang dalam. Namun, terdapat berbagai hukum tajwid yang perlu diperhatikan agar bacaan Al-Qur’an lebih fasih dan sesuai kaidah.

Memahami hukum tajwid dalam ayat ini, akan membantu dalam melafalkannya dengan benar serta menambah kekhusyukan dalam membaca. Yuk, simak di bawah ini penjelasan terkait hukum tajwid dalam surat Ali Imran ayat 64!

1. Bunyi surat Ali Imran ayat 64

Ilustrasi Al-Qur'an (Pexels.com/RDNE Stock project)
Ilustrasi Al-Qur'an (Pexels.com/RDNE Stock project)

Qul ya ahlal kitabi taalau ila kalimatin sawaim bainana wa bainakum alla na'budu illallaha wa la nusyrika bihi syaiaw wa la yattakhidza badluna badlan arbabam min dunillah fa in tawallau fa qulusyhadu bianna muslimun.

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Wahai Ahlulkitab, marilah (kita) menuju pada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, (yakni) kita tidak menyembah selain Allah, kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan-tuhan selain Allah.' Jika mereka berpaling, katakanlah (kepada mereka), 'Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.'

2. Tafsir Ali Imran ayat 64

Ilustrasi Al-Qur'an (Pexels.com/Mukhtar Shuaib Mukhtar)
Ilustrasi Al-Qur'an (Pexels.com/Mukhtar Shuaib Mukhtar)

Ali Imran ayat 64 dalam Tafsir Wajiz menjelaskan ajakan Nabi Muhammad kepada Ahli Kitab untuk berpegang pada ajaran tauhid dengan cara yang lembut. Setelah mereka menolak tantangan mubahalah, Nabi diperintahkan untuk mengajak mereka kembali kepada kesepakatan bersama yang sudah tertulis dalam kitab-kitab mereka, yaitu untuk hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun.

Jika mereka tetap menolak, maka yang penting adalah tidak menjadikan manusia lain sebagai tuhan yang harus ditaati dalam perkara yang salah. Jika mereka tetap berpaling dari ajakan ini, maka kaum Muslim diperintahkan untuk menegaskan keyakinan mereka dengan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah.

3. Hukum tajwid Ali Imran ayat 64

Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Pexels.com/Abdullah Ghatasheh )
Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Pexels.com/Abdullah Ghatasheh )

قُلْ يٰۤاَهْلَ (Qul ya ahlal) = Mad jaiz munfasil, huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Cara bacanya panjang 2, 4 atau 5 harakat.

الْكِتٰبِ (kitabi) = Alif lam qamariyah, huruf alif lam bertemu huruf kaf. Cara membacanya adalah secara jelas.

الْكِتٰبِ (kitabi) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf ta berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

تَعَا (taalau) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf 'ain berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

لَوْا (lau) = Mad lin, huruf wau sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Cara membacanya panjang 2 harakat.

اِلٰى (ila) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

كَلِمَةٍ سَوَآ (kalimatin sawa) = Ikhfa, huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf sin. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.

سَوَآءٍۢ (sawaim) = Mad wajib muttashil, huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Cara membacanya panjang 4 atau 5 harakat.

ءٍۢ بَيْنَنَا (im bainana) = Iqlab, hamzah berharakat kasrah tanwin bertemu huruf ba. Dibaca dengan tanwin berubah menjadi mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.

بَيْنَنَا (bainana) = Mad lin, huruf ya sukun didahului oleh huruf ba berharakat fathah. Cara bacanya panjang 2 harakat.

بَيْنَنَا (bainana) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

 وَبَيْنَكُمْ = Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf ba berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

 وَبَيْنَكُمْ اَ (wa bainakum) = Idzhar syafawi, huruf mim sukun bertemu dengan huruf hamzah. Dibaca dengan jelas.

اَلَّا (illa) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

اِلَّا (illa)  = Mad asli atau mad thabi’i, huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

اللّٰهَ (Allah) = Tafkhim, lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah lam berharakat fathah. Dibacanya membacanya tebal.

وَلَا (wa la) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

بِهٖ (bihi) = Mad shilah qashirah, huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Dibacanya panjang 2 harakat.

شَيْـًٔا (syaiaw) = Mad lin, huruf ya sukun didahului oleh huruf syin berharakat fathah. Cara bacanya panjang 2 harakat.

شَيْـًٔا وَّ (syaiaw wa) = Idgham bighunnah, huruf hamzah berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau bertasydid. Cara bacanya masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

وَّلَا (wa la) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

بَعْضُنَا (badluna) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

بَعْضًا اَ (badlan a) = Idzhar, huruf dlad berharakat kasrah tanwin bertemu huruf hamzah. Cara membacanya jelas dan tidak berdengung sama sekali.

اَرْبَا (arba) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

بًا مِّنْ (bam min) = Idgham bighunnah, huruf ba berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim bertasydid. Cara bacanya masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

 مِّنْ دُوْنِ (min duni) = Ikhfa, huruf nun sukun bertemu huruf dal. Dibacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.

مِّنْ دُوْنِ (min duni) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf dal berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

 دُوْنِ اللّٰهِ (dunillah) = Tarqiq, lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat kasrah. Dibacanya tipis.

فَاِنْ تَوَ (fa in tawa) = Ikhfa, huruf nun sukun bertemu huruf ta. Dibacanya ditahan selama 3 harakat. 

تَوَلَّوْا (tawallau) = Mad lin, huruf wau sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

فَقُوْلُوا (fa qulu) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf qaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Dibacanya panjang 2 harakat.

اشْهَدُوْا (asyhadu) = Mad asli atau mad thabi’i, huruf dal berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, atau tasydid. Cara bacanya panjang 2 harakat.

Itu dia penjelasan lengkap hukum tajwid surat Al-Maidah ayat 64. Semoga bisa menjadi pengetahuan baru untuk kamu, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nisa Zarawaki
Febriyanti Revitasari
Nisa Zarawaki
EditorNisa Zarawaki
Follow Us