Sebagai penulis, kamu pasti gak selalu bisa menulis. Entah karena lagi gak punya ide, malas, atau bosan dalam menulis, itu artinya kamu butuh rehat sejenak. Jangan paksakan dirimu menulis ketika kamu benar-benar lagi merasa stres dan buntu.
Tenangkan dan istirahatkan diri sejenak. Lima ide self-care berikut ini bisa menjadi pilihanmu. Bukan hanya untuk menenangkan batin dan pikiran, tapi juga mengisi waktu dengan kegiatan yang produktif.
Sebagai penulis kamu dituntut harus terbiasa mengolah kata-kata menjadi bacaan yang menarik untuk orang lain. Maka dari itu, kamu juga harus rajin membaca, bukan hanya rajin menulis. Alhasil, kamu bisa melihat perbandingan tulisan orang lain sebagai inspirasi dan pembelajaran bagimu.
Dengan membaca kamu akan mengasah skill kreativitas dan berpikir kritismu. Selain itu, kamu akan mempelajari kosakata dan sudut pandang baru dari tulisan orang lain. Kamu belajar memahami bagaimana cara orang lain dalam menyampaikan ide dan pemikirannya.
Untuk menjadi penulis andal kamu harus memiliki kemampuan verbal yang baik. Kemampuan verbal bukan hanya menulis saja, tapi juga berbicara dan membaca. Untuk mengasah skill berbicara yang baik, kamu harus bisa mendengarkan dengan baik. Latihlah kemampuan mendengarmu dengan cara mendengarkan podcast.
Sangat disarankan untuk mendengarkan podcast inspirasi yang bermanfaat untuk pekerjaan menulismu. Podcast inspirasi biasanya memiliki materi yang disusun dengan baik. Jadi, kamu bisa mempelajari cara isi dari topik pembahasannya dan mengambilnya sebagai ide atau inspirasi baru untukmu.
Menulis adalah makanan sehari-hari seorang penulis. Namun, ada saatnya kamu mungkin gak bisa menulis dengan lepas dan lancar. Untuk itu, kamu gak perlu memaksa dirimu untuk bisa membuat suatu tulisan untuk pekerjaanmu.
Sebagai gantinya agar gak berhenti menulis, ambil waktu jeda istirahatmu dengan menulis yang lainnya. Misalnya, menulis jurnal harian. Kamu gak dituntut harus menulis dengan bagus dan sempurna ketika membuat tulisan pribadimu. Lepaskan dan tuliskan saja semua isi pikiran dan perasaanmu dalam jurnal harian sesukamu.
Dalam membuat tulisan, kadang kamu harus menyisipkan nilai-nilai emosional di dalamnya. Sehingga tulisanmu bisa memancing perasaan dan empati dari orang lain untuk membacanya. Tulisan yang memiliki sisi emosional dan dekat dengan cerita kehidupan orang-orang, jauh lebih mudah dinikmati dan diterima oleh pembaca.
Nah, untuk dapat menuangkan emosi dalam tulisanmu, kamu harus terbiasa untuk mengenali berbagai emosi yang ada pada manusia. Caranya, cobalah bercerita dengan orang-orang terdekatmu. Bangun obrolan intim dengan mereka dan amati bagaimana sisi emosional mereka dan sisi emosionalmu sedang berbicara.
Ide dan inspirasi kadang datangnya tidak dari dalam diri sendiri, melainkan dari faktor luar. Mungkin kamu gak punya ide di dalam pikiranmu. Tapi, ada ide-ide luar biasa yang bertebaran di luar sana sedang menantimu.
Setiap sore hari, pergilah ke luar rumah dan berjalan-jalanlah di sekitar rumahmu. Lihat dan pahami situasi yang ada pada orang-orang sekitarmu. Pelajari karakter dan masalah yang ada pada mereka.
Tujuannya, supaya kamu mendapatkan gambaran yang lebih nyata dan apa adanya untuk tulisanmu. Kamu mengerti apa yang ada di sekitarmu dengan lebih bijak dan berwawasan. Karena kamu sudah terjun langsung mengamatinya.
Self-care bukan hanya soal santai-santai saja. Kamu juga bisa tetap produktif sambil menenangkan dan menyenangkan diri, kok. Jadi, luangkan waktumu untuk melakukan rutinitas self-care, ya. Minimal seminggu sekali, karena penulis juga butuh waktu tenang untuk menyegarkan kembali pikirannya.