IWF 2021: 5 Cara Membuat Konten Sains yang Asyik menurut Albzia Akbar

Untuk sebagian orang, sains dinilai sebagai ilmu yang sangat sulit dipelajari. Bukan hanya sulit dimengerti, membaca buku sains pun terbilang membosankan, lho.
Padahal, ilmu sains itu menyenangkan jika dikemas secara menarik. Tidak hanya melalui buku, kamu juga bisa mengemas sains dari berbagai konten edukasi sains, nih. Salah satunya melalui kanal sains di platform Youtube seperti Kok Bisa.
Ya, kanal edukasi yang satu ini memang menyuguhkan berbagai informasi sains melalui animasi yang mudah dimengerti. Nah, kalau kamu juga ingin membuat konten edukasi, tidak ada salahnya untuk menyimak penjelasan Albizia Akbar, selaku editor in chief Kok Bisa, tentang cara membuat konten sains yang seru dan menyenangkan.
Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
1. Entertaining first, educational facts later

Jika dikemas dengan apik, sains tentu bisa jadi ilmu yang menyenangkan. Menurut Albizia, penting membuat sains mudah mengerti.
Cobalah membuat sains yang rumit jadi sesuatu yang menghibur seperti yang dilakukan Kok Bisa yang merangkai sains di dalam animasi, menjelaskan dengan cara dapat dimengerti semua orang, dan menjawab rasa penasaran banyak orang dari hal-hal sekitar.
Kalau begini, jadi tidak takut untuk mempelajari sains kan?
2. Riset, riset, dan riset

Meski terlihat menghibur, nyatanya untuk membuat sebuah konten sains yang menarik dibutuhkan proses yang panjang, lho. Tidak semudah membalikkan telapak tangan, kamu perlu banyak membaca agar fakta yang disampaikan kredibel.
Untuk menunjukkan satu fakta sains, kamu perlu membaca banyak laporan ilmiah, jurnal ilmiah, dan berbagai buku sains. Meski tidak mudah, jika konten sains yang dibuat dilihat orang banyak tentu kamu merasa puas, kan?
3. Memakai analogi

Supaya konten sains mudah dimengeri, kamu perlu menganalogikan agar mudah dimengerti. Sebagai contoh, untuk mengetahui kecepatan cahaya, kamu bisa membandingkannya dengan kecepatan cheetah, mobil, pesawat, atau hal lain yang memiliki kecepatan tinggi.
Nah, dengan analogi yang masuk akal, pembaca atau penonton jadi lebih mudah membayangkan. Jadi tidak sulit lagi mempelajari sains, deh.
4. Hindari penggunaan jargon yang terkesan menggurui

Jargon atau kata-kata khusus di bidang tertentu pastinya tidak dimengerti oleh semua orang. Karena itu, hindarilah jargon jika ingin membuat konten sains mudah dimengerti.
Selain itu, meski memberikan informasi, tapi pastikan untuk membuat konten yang tidak menggurui. Posisikan dirimu dan pembaca sebagai orang yang sama-sama ingin belajar, ya.
5. Berikan kisah yang menggugah emosi

"Apa jadinya jika matahari berhenti bercahaya?". Contoh judul yang seperti ini akan menjadi langkah awal untuk menarik rasa penasaran pembaca.
Di samping itu, susunlah konten sains ke dalam kisah yang menggugah emosi pembaca seperti story telling. Supaya berhasil, kamu perlu banyak mencari informasi lewat buku atau jurnal ilmiah, melihat sekitar, observasi yang mendalam, dan jangan ragu untuk bertanya pada orang lain.
Guys, penting untuk memahami jika tujuan utama membuat konten sains bukanlah mencari cuan semata. Namun sebagai pemuda yang ingin membuat sumber daya manusia negara jadi lebih baik, ya. Jadi, tetap semangat!
IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2021. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2021 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 25 hingga 30 Oktober 2021 melalui Zoom, Instagram, dan YouTube channel IDN Times.
IWF 2021 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang, seperti Gina S. Noer, AULION, Zarry Hendrik, Kevindra Soemantri, Sri Izzati, dan masih banyak lainnya.