5 Cara Tepat Merespons Hal di Luar Kendali, Hidup Lebih Tenang

2. Saat dikecewakan orang lain, maka belajarlah menerima

ilustrasi berusaha menerima (pexels.com/Alan Retratos)

Sikap yang orang lain berikan kepada kita juga tak bisa kita atur supaya sesuai dengan yang kita harapkan. Maka, gak jarang kita merasa kecewa oleh orang lain. Namun ketahuilah, bahwa hal demikian hanya bergantung dari cara pandang yang kita pilih.

Hal yang perlu kita lakukan saat menghadapi kekecewaan yakni menjaga pikiran agar tetap positif. Mereka demikian bukan berarti jahat, hanya saja tengah berada di fase bertumbuh dan belajar. Sebab ini adalah kehidupan pertama bagi setiap orang. Sehingga siapapun itu pasti memiliki potensi untuk mengecewakan, sekalipun orang yang kita anggap baik.

3. Saat realita gak sesuai harapan, maka berusahalah memetik hikmahnya

ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Siarhei Nester)

Banyak orang pasti pernah mengalami kenyataan yang tak sesuai harapan. Menyikapi hal demikian, masih banyak yang merasa sedih, kecewa, bahkan marah dengan keadaan. Hal demikian lantaran dari awal kita terlalu berharap perjalanan hidup akan sejalan dengan yang dipikirkan, tak terbuka pada segala kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Maka, kita perlu lebih bijak dalam menyikapinya. Kondisi demikian adalah hal lumrah yang datang sebagai bentuk ujian hidup. Dengan berupaya memetik hikmah di balik ketidaknyamanan itu, maka kita akan semakin didewasakan dan ditempa menjadi pribadi yang lebih baik oleh keadaan.

Baca Juga: 5 Cara Menggunakan Dikotomi Kendali untuk Meningkatkan Kualitas Hidup

4. Saat terjadi perbedaan persepsi, maka belajarlah memahaminya

ilustrasi saling tersenyum (pexels.com/Ivan Samkov)

Sekali lagi, bahwa orang lain bukanlah hal yang bisa kita kendalikan. Mereka tentu bebas berpendapat dan memiliki persepsinya sendiri atas suatu hal. Namun terkadang, banyak yang belum mengerti sehingga meresponsnya dengan amarah atau pertengkaran.

Lebih baik, belajarlah untuk bersikap bijak. Belajarlah memahami bahwa apa yang orang lain pikirkan mengenai kita, belum tentu benar sepenuhnya. Sebab kita yang paling tahu mengenai diri sendiri.

Sedangkan perbedaan persepsi mengenai beragam hal di dunia ini juga wajar terjadi. Anggap saja perbedaan itu sebagai ajang kita bertumbuh dengan memaknai sesuatu dari beragam sisi.

5. Saat tujuan hidup belum tercapai, maka berjuanglah lebih keras lagi

ilustrasi bekerja keras (pexels.com/Martine Savard)

Setiap orang pasti memiliki tujuan hidup. Untuk mencapainya, setiap orang juga bersedia berjuang. Namun, banyak yang lupa bahwa hasil adalah hal di luar kendali. Kita boleh menentukan tujuan, namun tercapai atau tidaknya menjadi urusan semesta. Barangkali semesta memiliki rencana lain yang lebih indah untuk hidup kita. Jadi tetaplah berjuang, bahkan lebih keras dari sebelumnya. Dengan begitu, kita terbuka pada hasil lain yang boleh jadi itu terbaik menurut ketetapan-Nya.

Seringnya, yang membuat kita tak bisa bahagia adalah terlalu yakin bahwa kita mampu mengatur semua kejadian dalam hidup. Pola pikir demikian tentu keliru besar. Alih-alih kedamaian, justru kecemasan melanda lantaran terlalu ikut campur dengan kehendak semesta.

Berhenti melakukan hal yang hanya akan membuat pikiran dan fisik kita lelah. Kita hanya perlu mengalihkan pikiran pada diri sendiri yang berada di dalam kendali. Dengan begitu, hidup akan berjalan semestinya, penuh dengan ketenangan jiwa.

Baca Juga: 5 Manfaat Memberi Dampak Positif ke Orang Lain, Muncul Kepuasaan Batin