Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Bingung! Ini 4 Perbedaan Self-Love dan Malas Berkembang

ilustrasi wanita sedang berpose(pexels.com/Garon Piceli)
Intinya sih...
  • Mencintai diri bukan berarti berhenti berkembang.
  • Menerima kelebihan dan kekurangan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas hidup.
  • Menghargai diri dengan menjaga kesehatan, mengelola stres, dan menetapkan batasan.

Belakangan ini, konsep self-love semakin populer dan sering dijadikan alasan untuk berhenti berusaha. Banyak orang beranggapan bahwa mencintai diri sendiri berarti menerima segalanya tanpa perubahan. Padahal, jika disalahartikan, konsep ini bisa membuat seseorang justru terjebak dalam zona nyaman yang tidak sehat.

Di sisi lain, ada juga yang menjadikan self-love sebagai dorongan untuk terus berkembang. Menerima diri sendiri bukan berarti menutup diri dari pertumbuhan, melainkan memahami apa yang harus diperbaiki. Jadi, bagaimana membedakan self-love yang sehat dengan sikap malas berkembang? Ini empat perbedaannya.

1. Menerima diri vs. pasrah dengan keadaan

ilustrasi pria di guyur hujan (pexels.com/Aleksandar Pasaric)

Menerima diri berarti memahami kelebihan dan kekurangan tanpa menghakimi diri sendiri. Ini bukan alasan untuk berhenti berkembang, tapi menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas hidup. Orang yang benar-benar mencintai dirinya akan mencari cara agar lebih baik tanpa kehilangan jati diri.

Sebaliknya, sikap pasrah membuat seseorang berhenti berusaha karena merasa sudah cukup. Setiap tantangan dianggap sebagai hal yang tidak perlu dihadapi karena alasan “inilah diriku”. Padahal, tanpa usaha, seseorang bisa kehilangan banyak peluang untuk menjadi versi terbaik dari dirinya.

2. Menghargai diri vs. menolak perubahan

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/George Milton)

Orang yang memahami konsep self-love akan menghargai dirinya dengan cara yang sehat. Ini bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan, mengatur waktu istirahat, dan tetap produktif. Mereka tahu kapan harus beristirahat dan kapan harus kembali bergerak maju.

Di sisi lain, menolak perubahan justru bisa menjadi bentuk penolakan terhadap pertumbuhan. Dengan dalih mencintai diri sendiri, seseorang bisa saja menolak kritik atau saran yang sebenarnya membangun. Akibatnya, mereka tetap berada di tempat yang sama tanpa ada perkembangan.

3. Mengutamakan kesehatan mental vs. malas berjuang

ilustrasi pria sedang duduk (.pexels.com/Zszen John)

Menjaga kesehatan mental adalah bagian dari self-love yang penting. Ini bisa dilakukan dengan mengelola stres, menetapkan batasan, dan memilih lingkungan yang mendukung. Dengan begitu, seseorang tetap bisa berkembang tanpa mengorbankan ketenangan diri.

Sebaliknya, ada yang menggunakan alasan ini untuk menghindari tantangan. Mereka takut gagal dan lebih memilih diam daripada mencoba sesuatu yang baru. Padahal, menghadapi kesulitan dengan cara yang sehat justru bisa memperkuat mental seseorang.

4. Beristirahat untuk pulih vs. berhenti total

ilustrasi wanita memegang gelas (pexels.com/ Anna Pou)

Beristirahat adalah bagian dari mencintai diri sendiri, terutama ketika tubuh dan pikiran sudah lelah. Istirahat yang cukup membuat seseorang lebih siap menghadapi tantangan baru dengan energi yang lebih baik. Ini bukan bentuk kemalasan, melainkan strategi untuk tetap produktif dalam jangka panjang.

Namun, berhenti total dengan alasan butuh istirahat bisa menjadi jebakan. Jika terus-menerus menghindari tanggung jawab, bukan pemulihan yang didapat, melainkan kehilangan arah. Alih-alih merasa lebih baik, seseorang justru bisa terjebak dalam kebiasaan menunda tanpa solusi.

Konsep self-love memang penting, tetapi harus dipahami dengan benar. Mencintai diri sendiri bukan alasan untuk berhenti berkembang, melainkan dasar untuk tumbuh dengan cara yang sehat. Jika hanya digunakan sebagai alasan untuk bermalas-malasan, maka itu bukan self-love, melainkan penghambat diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Fahri risar
EditorFahri risar
Follow Us