Jangan Cuma Tahu Cinta, Ini 5 Hal Penting Untukmu di Usia 21 Tahun!

Banyak orang yang berkata, masuk ke dalam usia 20an berarti setiap manusia sudah mulai masuk ke dunia orang dewasa. Dengan segala tugas, tanggungjawab hingga kewajibannya pun serupa dengan orang dewasa kebanyakan.
Meski masih baru masuk ke tahapan dewasa awal, usia 21 tahun merupakan usia di mana seseorang harus mulai sadar jika ia bukanlah lagi anak kecil. Di mana semua tentang kehidupan bisa digantungkan kepada orang lain.
Selain tugas dan tanggungjawab yang semakin bertambah, masuk ke usia 21 tahun juga bisa diibaratkan sebagai gerbang seseorang mulai memikirkan perkara perasaan atau cinta dengan lawan jenisnya. Meski tak semua langsung berpikir serius ke arah pernikahan, namun berbicara tentang cinta di usia ini masih menjadi topik yang menyenangkan.
Hanya saja hidup yang dimulai dari usia 21 tahun tak melulu tentang cinta. Ada banyak yang harus mulai dipikirkan, seperti yang berikut ini.
1. Sudah dapat ilmu dari mana saja?

Ya, banyak orang yang baru lulus dari perguruan tinggi di usia 21 tahun. Ada yang lebih cepat, tapi ada juga yang lebih lambat. Tapi semua memang masalah waktu. Yang terpenting adalah ilmu yang didapatkan. Jika kita ditanya atau dimintai pertanggungjawaban atas ilmu yang kita miliki, sudah siapkah kita menjawabnya nanti?
Sebab ilmu yang harusnya menjadi modal kita menjalani kehidupan lebih dewasa lagi bukan hanya yang berasal dari kampus atau mata kuliah yang diajarkan. Di dunia kerja atau bahkan di masyarakat, semua ilmu itu jelas ada, tapi tentu saja masih kurang. Itu sebabnya, setiap orang harus dengan giat mencari ilmu.
Bukan untuk mengejar prestasi, tapi memupuk ilmu dan mengumpulkan modal untuk kesuksesan di masa depan. Usia 21 tahun, bukan berarti usia di mana kita bisa berpuas diri dengan ilmu yang ada saat ini. Tapi harusnya jadi pemacu agar lebih bersemangat lagi.
2. Pengen kerja enak? Sudah siap skill apa saja?

Setelah lulus, yang pasti kita ingin bekerja di tempat yang kita inginkan. Melakukan tugas dengan baik dan mendapatkan prestasi yang gemilang hingga mencapai kesuksesan sesuai dengan target kita. Tidak salah, hanya saja semua tidak ada yang mudah. Ingin bekerja di tempat yang baik, dengan tugas yang mudah dikerjakan dan imbalan yang setimpal tentu membutuhkan skill yang mumpuni. Sudahkah kita memiliki itu?
Selagi ada di usia yang cukup muda, bukankah lebih baik mempersiapkan segalanya sejak dini? Jika ada fokus karir yang ingin dirintis, sebaiknya mulailah meningkatkan skillmu sejak dini. Jangan puas dengan hanya satu atau dua skill.
Di dunia kerja, semua skill seolah akan kamu butuhkan. Setidaknya bukan untuk dipraktekkan, tapi untuk membuatmu lebih mudah mengenali masalah dan mencari solusi dari skill yang kamu tahu. Ini akan membantumu menjalani pekerjaanmu nantinya.
3. Mulailah belajar membaca mana 'teman' sungguhan

Jika di usia belasan semua teman sama saja, sama-sama menyenangkan, karena masih belum memikirkan persaingan di dunia yang sesungguhnya. Maka tidak saat kamu mulai masuk ke usia dewasa ini. Semua akan berlomba menjadi yang terbaik. Ada yang melakukan di jalan yang benar, tapi ada pula yang menghalalkan segala cara dan tidak memikirkan orang lain, sekalipun sudah menjadi teman lama seperti kita.
Di usia 21 tahun, kamu harus lebih peduli dengan dirimu sendiri. Bukannya tidak boleh peduli dan pilih-pilih teman. Hanya saja kamu harus memilih dan memilah mana teman yang membantumu berkembang dan mana teman yang hanya jadi toxic untuk hidupmu.
Dari sini semua akan terlihat bagaimana kesuksesan menjadi faktor apakah kalian akan tetap bersama sampai akhir atau akan ada yang pergi meninggalkan dan seolah lupa jika suatu hari berpapasan.
4. Jangan mudah sakit hati, kamu harus kuat!

Ingat, hidup itu tak semudah yang tergambarkan melalui novel atau drama di televisi. Tak semudah saat kita mendengar cerita kebahagiaan orang saja. Semua manusia memilih jatah untuk melalui tantangan di waktunya masing-masing. Termasuk kita. Salah satunya yaitu saat tak sedikit orang yang membicarakan kita, mengucilkan bahkan tak mendukung mimpi kita. Wajar itu terjadi, sebab merekalah yang melihat kita dari luarnya kita. Mereka bebas berpendapat dan mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
Tapi jika kita tahu bahwa semua itu hanya ujian. Maka sejak usia kita 21 tahun, kita bisa melatih diri agar tak mudah sakit hati. Kita tidak bisa menutup semua mulut orang yang tak suka pada kita.
Hanya ada dua tangan yang tak bisa selalu menutup telinga dan berpura-pura tak mendengarkan. Tapi kita bisa melatih diri untuk bisa fokus pada diri sendiri. Supaya kita tidak mudah sakit hati atau terluka karena orang lain. Sebab kita lebih tahu dan yakin dengan diri sendiri.
5. Sebelum menyesal, keluarlah dari zona nyaman & coba lakukan hal baru

Usia 21 tahun adalah usia produktif bagi manusia. Ada mereka yang memang ingin melakukan apa yang sudah dicita-citakan sejak kecil. Hal itu baik, karena ia fokus dan pekerja keras. Namun bukan berarti kita juga tidak boleh mencoba banyak hal baru di dalam hidup kita. Sesekali cobalah untuk keluar dari zona nyaman kita. Mencoba melakukan hal baru agar kita tahu, bahwa dunia tak sekecil itu untuk kita jelajahi.
Jika merasa selalu berhasil, maka cobalah untuk sekali saja mengalami kegagalan. Kita harus mencoba sesuatu yang sulit agar lebih tahu bagaimana cara mudahnya. Kitapun harus pernah menjadi orang yang gagal, agar kita tahu bagaimana menata hati dan pikiran agar lebih berlapang dada dan tak mudah menyerah. Sebab sebelum menua dan semua seolah terlewat begitu saja. Bukankah ada baiknya mencoba meskipun hanya sekali saja?