Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Salah, Ada 5 Alasan Mengapa Sesekali Menjadi Malas Itu Penting

Pixabay/Stocksnap

Di zaman yang serba canggih dan cepat ini, memang banyak orang yang lupa cara bersantai dan menikmati hidup. Bahkan sampai hari libur dan waktu malam pun, dipakai buat bergadang demi melejitkan produktivitas diri. Padahal, otak dan tubuh punya hak untuk tidur dan bersantai lho!

Kalau kamu selalu merasa bersalah saat bersikap malas dan inginnya waktu itu cuma dipakai buat kerja, kamu perlu baca deh uraian berikut.  

1.Terus-menerus menekan produktivitas dengan tujuan meraup uang itu gak sehat

unsplash.com/John Sekutowski

Bahkan, kalau kamu terlalu berambisi, jatuhnya bisa stres sendiri lho! Saat ada satu atau dua hal yang menghambatmu untuk produktif, emosimu bakal lebih mudah meledak karena target yang gak tercapai. Padahal, tujuan hidup itu apa sih? Kalau rasa bahagia yang kamu cari, seharusnya kebahagiaan itu datang dalam setiap proses melajunya usiamu.

Memasang target memang baik, tapi jangan lupa menikmati detik-detik untuk bernafas lega. Gak ada salahnya untuk tidur siang atau menghirup udara segar di sela-sela aktifitasmu. Apa yang kamu pikir ‘malas’ itu justru baik untuk kesehatanmu lho!

2.Bekerja setelah kenyang bermalas-malasan bakal membuatmu lebih bersemangat, konsentrasi dan bahagia

instagram.com/maudyayunda

Menonton film, membaca buku favorit atau sekedar tidur-tiduran itu biasanya dikategorikan sebagai ‘buang-buang waktu’ bagi mereka yang gila kerja. Padahal, malas-malasan dengan merilekskan badan adalah charger alami yang bisa mengembalikan motivasi kerjamu.

Tingkat konsentrasimu bakal lebih meningkat, artinya bisa saja ide-ide yang lebih brilian bermunculan. Lebih dari itu, perasaan bahagia saat kamu santai sejenak bisa mengembalikan rasa semangatmu dua kali lipat.

3.Bersantai gak perlu membuatmu merasa bersalah kok, karena itulah salah satu cara menikmati hidup

unsplash.com/rawpixel

Selama ini, kamu mungkin sangat sering disuguhi artikel tentang bagaimana melejitkan produktivitas, memanfaatkan waktu dalam perjalanan, memaksimalkan cara kerja dan sejenisnya. Wajar saja kalau mindset-mu jadi merasa bersalah saat sesekali bersikap malas, bahkan menyesal saat harimu kurang produktif.

Padahal, enjoy aja! Terus memikirkan cara supaya otakmu bekerja dan mendapat input memang baik, tapi ingat tujuannya apa? Kalau kamu mau membahagiakan keluarga, kehadiranmu untuk bersantai dengan keluarga adalah pengukir senyum mereka. Ngobrol santai dengan orangtua atau mengajak anak bermain, adalah contoh bermalas-malasan yang paling manis.

4.Memaksakan diri bekerja saat kamu gak mood melakukannya, hasilnya pasti buruk

unsplash.com/Daria Nepriakhina

Gak bisa dipungkiri, setiap orang pasti pernah terjangkit virus malas. Boleh jadi ini adalah tanda kalau kamu memang perlu rehat dari waktu kerjamu yang produktif. Gak ada salahnya untuk menuruti sinyal yang disampaikan tubuhmu. Santailah sejenak, kamu bisa bermalas-malasan sambil dipijat, makan es krim, nonton tv, atau apa pun yang kamu suka.

Memaksakan satu pekerjaan saat mood kamu sedang turun biasanya hasilnya gak maksimal. Mengambil waktu sejenak untuk santai justru bisa mengembalikan fokus kamu untuk bekerja dan menghasilkan yang terbaik.

5.Kenapa ada hari libur? Nah inilah bukti kalau sesekali kamu harus menikmati hidup dengan santai

unsplash.com/Warren Wong

Lebih baik kamu memang benar-benar mengisi hari libur tanpa kerja. Simpanlah sejenak segala target, rencana, data-data dan apa pun yang menyangkut pekerjaan. Enam hari full kerja, itu sudah lebih dari cukup. Meluangkan satu hari untuk bermalas-malasan bisa menjaga kewarasan. Dijamin deh, kamu bakal lebih semangat menyambut hari Senin untuk bekerja.

Gaes, uraian di atas semoga bisa membuka pikiranmu bahwa sesekali menjadi malas itu gak ada ruginya kok. Keluarlah dari target yang terlalu menekan waktu dan nikmati hidupmu mulai sekarang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nita Nurfitria
EditorNita Nurfitria
Follow Us