Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Tanyakan 5 Pertanyaan Ini pada Teman Baru di Medsos!

ilustrasi pengguna medsos (pexels.com/George Pak)

Tak jarang, pertemanan di dunia maya lebih asyik ketimbang dunia nyata. Namun jangan mentang-mentang cuma kenal via media sosial (medsos), kita lantas merasa bisa bersikap lebih bebas pada orang yang baru dikenal. Sedikit salah tindakan dapat membuat teman di media sosial selamanya risi sama kita.

Mereka bahkan bisa tiba-tiba membatalkan pertemanan dan memblokir atau melaporkan akun kita. Supaya hal tak mengenakkan begini tidak terjadi pada teman baru di medsos, jaga kesopanan diri ketika berinteraksi melalui dunia maya. Jauhi lima pertanyaan di bawah ini karena cenderung gak disukai orang.

1. Boleh kenalan?

ilustrasi pengguna medsos (pexels.com/Tim Samuel)

Bila permintaan kita untuk berteman atau mengikuti akun seseorang telah diterima, berarti secara umum ia sudah membuka pintu pertemanan. Nama, foto, dan gambaran kegiatannya cukup tersedia di akunnya. Pertanyaan boleh kenalan atau gak mengesankan kita ingin cepat-cepat memasuki kehidupan orang lain secara lebih pribadi.

Kita seakan-akan tidak puas hanya mengetahui hal-hal yang diunggah seseorang di medsos. Sebesar apa pun ketertarikan kita padanya, kendalikan diri. Kita kudu merasa cukup dulu dengan menyimak hal-hal yang ditampilkannya di media sosial.

2. Sudah punya pacar atau menikah?

ilustrasi pengguna medsos (pexels.com/Gustavo Fring)

Jangankan pada teman baru di dunia maya, kenalan di dunia nyata pun cenderung tidak suka dengan pertanyaan seperti ini. Kecuali, kita menanyakan hal tersebut pada seseorang yang dikenal melalui aplikasi cari jodoh. Bila di media sosial seperti FB atau IG, pertanyaan begini terbilang sangat tidak sopan.

Bahkan jika kita menggunakan medsos buat cari jodoh, orang lain belum tentu begitu juga. Ada orang yang hanya memakai media sosial untuk keperluan personal branding dan bekerja. Kita akan tahu tujuan orang menggunakan media sosialnya kalau mau memperhatikan isi unggahan-unggahannya.

3. Tinggal di mana?

ilustrasi pengguna medsos (pexels.com/Eren Li)

Apa pun maksud kita menanyakannya, orang lain bisa langsung cemas saat membacanya. Kita dicurigai punya niat kurang baik hingga perlu mencari tahu alamatnya. Pasalnya, teman di dunia nyata saja jarang sekali langsung menanyakan ini di bulan-bulan pertama saling mengenal.

Kalau seseorang tidak mencantumkan daerah tinggalnya, gak usah bertanya. Apabila hanya ada nama provinsi atau kotanya, jangan tanya lebih spesifik. Jika kelak pertemanan kita dengannya tambah dekat, ada rasa saling nyaman dan percaya, tentu berbagai informasi pribadi yang lebih teperinci bakal ketahuan juga.

4. Boleh minta nomor HP?

ilustrasi melihat HP (pexels.com/Vlada Karpovich)

Banyak orang bahkan enggan memberikan nomor HP-nya pada orang lain yang cukup sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi kalau kita tahu-tahu meminta nomornya melalui medsos. Kecuali, kita tertarik dengan produk yang dijualnya di media sosial dan merasa lebih simpel bila berkomunikasi via WA.

Di luar situasi seperti di atas, hindari meminta nomor telepon siapa pun. Tak sedikit orang yang tidak suka diganggu dengan panggilan atau chat tak penting dari orang-orang yang gak betul-betul dikenalnya.

5. Kok, gak folback?

ilustrasi pengguna medsos (pexels.com/Monstera)

Pertanyaan seperti ini dapat dikirim setelah kita meminta orang lain untuk follow back (folback), tetapi diabaikan. Namun bisa juga kita berpikir siapa pun sudah semestinya saling follow di media sosial. Ini seperti cara membalas salam orang lain.

Kenyataannya, orang lain mungkin punya aturan berbeda dalam menggunakan media sosial. Sebagian orang tidak terlalu peduli pada jumlah dan siapa saja pengikut akunnya. Toh, mereka juga tak meminta kita buat follow akunnya. Mereka pun cuma mau mengikuti pemilik akun yang sungguh-sungguh dikenalnya atau unggahannya dianggap penting.

Berinteraksi di media sosial menuntut kesopanan yang lebih tinggi untuk menghindari orang lain salah paham dengan maksud kita. Hindari sikap agresif atau terlalu cepat ingin akrab dengan teman baru di medsos. Selama nama akun jelas dan unggahan-unggahan kita positif, lama-kelamaan orang akan lebih nyaman berteman dengan kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us