Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jenis Hampers Lebaran yang Diam-diam Gak Disukai

ilustrasi hampers Lebaran (pexels.com/Yahya Gopalani)
Intinya sih...
  • Kue kering biasa dan massal membuat hampers terkesan monoton dan kurang dinikmati penerima.
  • Pilih kue kering unik, premium, atau camilan tradisional untuk hampers Lebaran yang lebih berkesan.
  • Hindari set peralatan makan standar, cari hampers personal yang sesuai dengan kebutuhan penerima.

Menjelang Lebaran, tradisi mengirim hampers jadi sesuatu yang lumrah. Tapi, tahukah kamu kalau gak semua hampers itu benar-benar disukai penerimanya? Ada beberapa jenis hampers yang, meskipun terlihat mewah dan menarik, justru bikin orang merasa canggung atau bahkan kecewa saat menerimanya. Kadang, niat baik bisa berakhir kurang tepat kalau isi hampers gak sesuai selera atau kebutuhan penerima.

Biar hampers yang kamu berikan bisa benar-benar berkesan dan bermanfaat, ada baiknya kamu tahu dulu jenis hampers yang sebaiknya dihindari. Beberapa orang mungkin diam-diam kecewa menerima hampers yang kurang relevan atau bahkan berlebihan. Berikut lima jenis hampers Lebaran yang diam-diam gak disukai, lengkap dengan alasan logis mengapa sebaiknya kamu tak menjadikannya pemberian.

1. Hampers kue kering dengan rasa yang itu-itu saja

ilustrasi kue kering (vecteezy.com/anggaraarjuna23)

Kue kering memang jadi ikon hampers Lebaran, tapi kalau setiap tahun isinya cuma nastar, kastengel, dan putri salju, rasanya jadi terlalu biasa. Banyak orang sudah menerima hampers serupa dari berbagai pihak, dan akhirnya, kue-kue itu cuma menumpuk di meja tanpa benar-benar dinikmati. Apalagi kalau kue tersebut berasal dari produksi massal dengan rasa standar yang gak ada bedanya dengan yang dijual di supermarket.

Biar hampers kamu gak terkesan monoton, coba pilih kue kering dengan varian yang lebih unik atau berasal dari bakery premium yang terkenal dengan kualitasnya. Alternatif lainnya, kamu bisa menggantinya dengan camilan tradisional khas daerah atau kue buatan rumahan yang lebih spesial. Selain lebih berkesan, penerima juga bisa menikmati sesuatu yang baru dan berbeda dari hampers lainnya.

2. Hampers peralatan makan yang gak sesuai kebutuhan

ilustrasi peralatan makan (vecteezy.com/topntp26)

Set peralatan makan seperti piring, gelas, atau sendok sering masuk dalam hampers Lebaran, tapi kenyataannya, gak semua orang membutuhkannya. Bagi keluarga yang sudah memiliki banyak koleksi peralatan makan di rumah, hampers seperti ini malah terasa mubazir. Terlebih kalau desain atau warnanya gak sesuai dengan selera penerima, akhirnya barang tersebut cuma disimpan di lemari tanpa pernah digunakan.

Daripada memberikan sesuatu yang belum tentu berguna, lebih baik cari hampers yang lebih personal dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan penerima. Misalnya, untuk mereka yang suka kopi atau teh, kamu bisa memberikan hampers berisi aneka teh premium atau kopi spesial dari daerah tertentu. Selain lebih fungsional, hampers seperti ini juga terasa lebih thoughtful dan gak sekadar asal memberi.

3. Hampers berisi produk kesehatan yang terlalu personal

ilustrasi vitamin dan suplemen (vecteezy.com/chormail153750)

Sejak pandemik, hampers berisi produk kesehatan seperti vitamin, masker, dan hand sanitizer jadi populer. Tapi, gak semua orang suka menerima hampers seperti ini, terutama kalau produk yang diberikan terasa terlalu personal atau seolah mengisyaratkan sesuatu. Misalnya, memberi hampers berisi suplemen untuk daya tahan tubuh bisa membuat penerima merasa gak nyaman, seakan-akan mereka dianggap kurang sehat.

Kalau tetap ingin memberikan hampers dengan tema kesehatan, pilih produk yang lebih universal seperti madu murni, infused honey, atau teh herbal yang bisa dinikmati semua orang. Selain tetap relevan, jenis hampers ini juga terasa lebih ramah tanpa memberikan kesan yang kurang menyenangkan bagi penerima. Produk seperti ini juga memiliki manfaat jangka panjang yang bisa dikonsumsi kapan saja tanpa tekanan untuk segera digunakan.

4. Hampers barang branded tapi gak praktis

ilustrasi parfum (pexels.com/Valeria Boltneva)

Memberikan hampers berisi barang branded memang terdengar mewah dan eksklusif, tapi kalau barangnya gak sesuai dengan kebutuhan penerima, bisa jadi malah kurang berkesan. Misalnya, hampers berisi parfum mahal dengan aroma yang terlalu kuat atau peralatan memasak premium yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penerima bisa jadi bingung harus menggunakannya atau malah merasa gak enak kalau harus memberikan ke orang lain.

Daripada memberikan barang mahal yang kurang praktis, lebih baik pilih hampers yang lebih relevan dengan gaya hidup penerima. Jika mereka hobi memasak, hampers berisi bahan makanan berkualitas tinggi seperti minyak zaitun premium atau rempah eksotis bisa jadi pilihan menarik. Dengan begitu, hampers gak hanya terlihat mewah, tapi juga bisa digunakan dengan baik oleh penerima.

5. Hampers buah yang kurang segar atau berlebihan

ilustrasi hampers buah (vecteezy.com/hafizhardi)

Buah segar memang sehat dan bermanfaat, tapi kalau hampers berisi buah dalam jumlah banyak tanpa memperhatikan daya tahan dan kualitasnya, bisa jadi masalah. Buah yang kurang segar atau cepat busuk hanya akan membuat penerima repot karena harus segera menghabiskannya sebelum basi. Apalagi kalau jenis buahnya gak sesuai dengan selera mereka, akhirnya hampers tersebut malah terbengkalai.

Kalau ingin memberikan hampers buah, pastikan memilih buah berkualitas tinggi yang tahan lama dan sesuai dengan selera penerima. Kamu juga bisa mempertimbangkan hampers buah kering atau olahan seperti selai homemade atau keripik buah yang lebih awet. Oleh karenanya, hampers pilihanmu tetap sehat, enak, dan gak bikin penerima merasa terbebani.

Memberikan hampers Lebaran memang jadi salah satu cara untuk berbagi kebahagiaan, tapi penting juga untuk mengetahui jenis hampers Lebaran yang diam-diam gak disukai. Pastikan hampers pemberianmu benar-benar disukai dan bermanfaat bagi penerima. Dengan memilih hampers yang lebih personal dan thoughtful, kamu gak cuma memberikan hadiah, tapi juga menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi penerima. Jangan sampai niat baik berubah jadi beban karena salah memilih hampers, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us