Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Kebiasaan Positif Ramadan yang Sebaiknya Dilanjutkan usai Lebaran

ilustrasi kebiasaan positif Ramadan yang dilanjutkan setelah Ramadan (pexels.com/Sümeyye Ka.)

Ramadan bukan hanya bulan penuh berkah, tetapi juga waktu yang mengajarkan kita banyak kebiasaan baik yang seharusnya gak berhenti setelah Lebaran. Momen ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan spiritualitas, disiplin diri, serta kepedulian terhadap sesama. Sayangnya, banyak dari kita yang kembali ke kebiasaan lama setelah Ramadan berakhir, padahal mempertahankan hal-hal positif Ramadan ini dapat membawa manfaat besar sepanjang tahun.

Menjaga kebiasaan baik yang telah dibangun selama Ramadan dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Berikut adalah delapan kebiasaan positif selama Ramadan yang sebaiknya tetap dipertahankan setelah Lebaran.

1. Menjaga rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari

ilustrasi jurnal syukur (unsplash.com/Gabrielle Henderson)

Rasa syukur adalah kunci kebahagiaan yang sering kita rasakan selama Ramadan. Setiap hari kita diingatkan untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, baik besar maupun kecil. Setelah Ramadan, kebiasaan ini bisa terus kita lakukan dengan cara merenungkan berkah yang kamu terima setiap hari, misalnya dengan mencatatnya dalam jurnal syukur atau meluangkan waktu untuk berdoa dan mengingat nikmat yang telah diberikan.

Menjaga sikap bersyukur membantu menciptakan pola pikir positif dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Dengan selalu mengingat nikmat yang telah ada, kita bisa lebih menghargai kehidupan dan menghindari perasaan kurang puas atau iri terhadap orang lain. Ini juga memperkuat ikatan spiritual kita dengan Allah SWT dan membuat hidup terasa lebih bermakna.

2. Membiasakan diri dengan membaca dan merenungi Al-Qur'an

ilustrasi membaca Al Quran (pexels.com/RDNE Stock project)

Selama Ramadan, kita sering meningkatkan interaksi dengan Al-Qur'an, baik melalui tilawah, tadabbur, atau mendengarkan kajian tafsir. Kebiasaan ini sebaiknya gak berhenti setelah bulan suci berakhir. Luangkan waktu setiap hari, meski hanya beberapa ayat, untuk membaca dan memahami maknanya agar ajaran Al-Qur'an dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Merenungi ayat-ayat Al-Qur'an membantu meningkatkan kesadaran spiritual dan memberikan petunjuk dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan terus berinteraksi dengan kitab suci ini, kita akan semakin memahami nilai-nilai Islam dan menjadikannya sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan.

3. Melanjutkan sholat tahajud dan ibadah sunah

ilustrasi beribadah di sepertiga malam (pixabay.com/milaoktasafitri)

Banyak dari kita yang rajin bangun malam untuk salat tahajud selama Ramadan, terutama di sepuluh malam terakhir. Setelah Ramadan, kebiasaan ini sebaiknya tetap dipertahankan karena salat tahajjud memiliki banyak keutamaan, seperti mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketenangan batin.

Selain tahajud, salat sunah lainnya seperti dhuha dan rawatib juga bisa menjadi bagian dari rutinitas harian. Ibadah sunnah ini gak hanya memberikan pahala tambahan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat kedisiplinan serta meningkatkan kualitas ibadah wajib.

4. Tetap berbagi dan bersedekah

ilustrasi sedekah atau berbagi pada orang lain (pexels.com/RODNAE Productions)

Saat Ramadan, semangat berbagi dan bersedekah sangat tinggi, baik dalam bentuk zakat, sedekah harian, maupun berbagi makanan untuk berbuka puasa. Kebiasaan baik ini sebaiknya gak berhenti setelah Lebaran. Kita bisa tetap bersedekah secara rutin, baik dalam jumlah kecil maupun besar, sesuai dengan kemampuanmu.

Berbagi dengan sesama gak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga memberikan kebahagiaan bagi dirimu sendiri. Dengan terus menerapkan kebiasaan ini, kita akan semakin peka terhadap kebutuhan orang lain dan membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih peduli dan harmonis.

5. Menjaga kebiasaan puasa sunah

ilustrasi tetap produktif saat menjalani puasa (pexels.com/MART PRODUCTION)

Puasa gak hanya dilakukan saat Ramadan. Setelah Lebaran, kita bisa melanjutkan kebiasaan ini dengan menjalankan puasa sunah, seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, atau puasa Ayyamul Bidh (tiga hari di pertengahan bulan Hijriyah). Puasa sunnah membantu menjaga kesehatan tubuh, melatih kesabaran, serta memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Dengan menjadikan puasa sunnah sebagai bagian dari rutinitas, kita dapat mempertahankan manfaat disiplin dan kontrol diri yang telah terbentuk selama Ramadan. Selain itu, puasa sunah juga memberikan pahala yang besar dan membantu membersihkan jiwa dari hal-hal yang negatif.

6. Mengembangkan kesadaran diri dan refleksi

ilustrasi menulis evaluasi (unsplash.com/Adolfo Félix)

Selama Ramadan, banyak dari kita yang lebih introspektif dan sadar akan perilaku serta kebiasaan sehari-hari. Kita lebih berhati-hati dalam berbicara, berperilaku, dan menjaga hati dari hal-hal negatif. Kebiasaan refleksi ini sebaiknya tetap dilakukan setelah Ramadan agar kita terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

Cobalah meluangkan waktu setiap hari atau setiap minggu untuk mengevaluasi diri, menentukan tujuan hidup, dan memperbaiki kekurangan. Dengan demikian, kita akan semakin selaras dengan nilai-nilai Islam dan dapat menjalani kehidupan dengan lebih bermakna serta penuh kesadaran.

7. Menjalin hubungan baik dengan keluarga dan masyarakat

ilustrasi berkumpul dengan teman (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Ramadan sering menjadi momen yang mempererat hubungan keluarga dan komunitas melalui berbuka puasa bersama, salat berjamaah, atau kegiatan sosial lainnya. Jangan biarkan kebersamaan ini hanya terjadi saat Ramadan. Setelah Lebaran, tetaplah menjalin silaturahmi, baik dengan keluarga, tetangga, maupun sahabat.

Menghadiri acara keluarga, mengikuti kegiatan komunitas, atau sekadar menyapa tetangga dengan hangat adalah cara sederhana untuk menjaga kebersamaan. Dengan terus berinteraksi secara positif dengan orang-orang di sekitar, kita akan merasakan manfaat emosional yang besar dan meningkatkan rasa kebersamaan.

8. Menjaga pola hidup sehat dan disiplin

ilustrasi tidur teratur (pexels.com/cottonbro studio)

Ramadan mengajarkan kita pentingnya menjaga pola makan, tidur yang teratur, serta keseimbangan antara ibadah dan aktivitas harian. Setelah Lebaran, jangan langsung kembali ke kebiasaan kurang sehat, seperti makan berlebihan atau begadang tanpa alasan yang jelas. Sebaliknya, pertahankan pola makan seimbang, cukup tidur, dan tetap aktif secara fisik.

Menjaga kesehatan tubuh bukan hanya soal fisik, tetapi juga bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat Islam. Dengan menerapkan gaya hidup sehat yang berkelanjutan, kita akan memiliki lebih banyak energi untuk beribadah, bekerja, dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih produktif.

Ramadan memang menjadi bulan yang penuh dengan pelajaran dan kebiasaan baik yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Dengan melanjutkan kebiasaan positif Ramadan seperti rasa syukur, ibadah rutin, berbagi, serta menjaga kesehatan dan hubungan sosial, kita bisa terus merasakan manfaat Ramadan sepanjang tahun. Yuk, lanjutkan kebiasaan positif ini setelah Lebaran!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us