Kenapa Hal yang Kamu Takutkan Malah Sering Terjadi?

Pernah gak sih, semakin kamu takut akan sesuatu, hal itu justru benar-benar terjadi? Misalnya, pas kamu takut banget telat ke kantor, tiba-tiba jalanan macet parah. Atau pas kamu deg-degan bakal ngeblank saat presentasi, eh, beneran kejadian!
Kalau kamu sering mengalami hal ini, tenang, kamu gak sendirian. Fenomena ini bukan sekadar kebetulan atau nasib sial semata. Ada alasan psikologis yang bisa menjelaskan kenapa hal yang kamu takutkan justru makin sering terjadi. Yuk, simak lima alasannya di bawah ini!
1. Terlalu fokus pada ketakutan bikin otakmu 'memanggil' hal itu sendiri

Pernah gak, setelah beli sepatu baru, tiba-tiba kamu jadi sering melihat orang lain pakai sepatu yang sama? Itu bukan kebetulan, tapi kerja otakmu yang disebut Reticular Activating System (RAS).
RAS ini kayak filter di otak yang otomatis memperhatikan hal-hal yang sedang kamu pikirkan. Nah, kalau kamu terlalu fokus pada ketakutan, otakmu akan mencari dan memperbesar hal-hal yang sesuai dengan ketakutan itu. Akibatnya, kamu makin merasa kalau hal itu memang "ditakdirkan" terjadi, padahal sebenarnya otakmu yang menciptakan ilusi tersebut.
2. Ketakutan bikin kamu salah mengambil keputusan

Saat dikuasai ketakutan, pikiran jadi gak jernih, dan keputusan yang kamu ambil lebih banyak didasarkan pada rasa cemas daripada logika.
Misalnya, kalau kamu takut wawancara kerja akan gagal, kamu mungkin jadi terlalu tegang dan malah gak bisa menjawab dengan percaya diri. Atau kalau kamu takut pacarmu akan selingkuh, kamu jadi sering menuduh tanpa alasan. Akhirnya, sikapmu itu sendiri yang bikin hubungan jadi berantakan!
3. Respons tubuhmu memperbesar kemungkinan hal itu terjadi

Ketakutan gak cuma ada di pikiran, tapi juga berpengaruh ke tubuh. Jantung berdebar, tangan berkeringat, suara gemetar, semua ini bisa bikin kamu makin gak bisa mengendalikan situasi.
Misalnya, kalau kamu takut salah ngomong saat pidato, rasa takut itu bikin otakmu malah ngeblank, tanganmu gemetar, dan akhirnya beneran jadi salah ngomong. Bukannya karena kamu gak bisa, tapi karena ketakutanmu yang justru memperburuk keadaan.
4. Kamu tanpa sadar menciptakan self-fulfilling prophecy

Pernah dengar istilah self-fulfilling prophecy? Ini adalah fenomena di mana ekspektasi atau ketakutan seseorang bisa mempengaruhi tindakan mereka hingga akhirnya benar-benar terjadi.
Misalnya, kalau kamu takut gagal dalam ujian, kamu bisa jadi overthinking dan malah susah fokus belajar. Akibatnya, hasil ujianmu memang gak maksimal. Padahal, kalau kamu lebih tenang, hasilnya bisa lebih baik!
5. Ketakutan bikin kamu gak melihat solusi yang ada

Saat otakmu dipenuhi ketakutan, kamu jadi sulit melihat peluang atau solusi. Kamu hanya fokus pada kemungkinan buruk, bukan cara untuk menghindari atau mengatasinya.
Contohnya, kalau kamu takut bisnis yang kamu mulai akan gagal, kamu mungkin jadi ragu untuk mengambil langkah penting. Kamu terlalu sibuk memikirkan kegagalan sampai lupa bahwa ada banyak cara untuk membuat bisnis itu sukses.
Ketakutan memang bagian alami dari hidup, tapi jangan biarkan ia mengendalikan keputusanmu. Alih-alih fokus pada hal buruk yang mungkin terjadi, coba alihkan perhatianmu ke solusi. Ketika pikiran mulai dipenuhi kecemasan, tanyakan pada diri sendiri: "Apa yang bisa aku lakukan untuk mencegah hal ini terjadi?" Dengan begitu, kamu bisa keluar dari lingkaran "semakin ditakuti, semakin terjadi". Jadi, mulai sekarang, yuk coba hadapi ketakutan dengan lebih santai!