Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Umum saat Mulai Belajar Fotografi, Pemula Wajib Tahu!

ilustrasi menggunakan kamera
ilustrasi menggunakan kamera (pexels.com/Coralí Lozano)
Intinya sih...
  • Terlalu bergantung pada mode otomatis
  • Mengabaikan komposisi foto
  • Tidak memperhatikan pencahayaan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fotografi adalah seni yang membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan pemahaman teknis yang cukup dalam. Banyak fotografer pemula terburu-buru membeli peralatan mahal tanpa memahami dasar-dasar teknik fotografi yang justru lebih penting. Kesalahan-kesalahan awal ini jika tidak dikoreksi dapat membentuk kebiasaan buruk yang sulit diubah di kemudian hari.

Sebagai pemula, kesalahan itu tentu wajar, namun beberapa di antaranya bisa dihindari jika mengetahui penyebabnya sejak awal. Mengenali kesalahan umum ini dapat membantu mempercepat proses belajar. Berikut adalah lima kesalahan umum yang sering dilakukan oleh fotografer pemula.

1. Terlalu bergantung pada mode otomatis

ilustrasi mengatur kamera
ilustrasi mengatur kamera (pexels.com/JESHOOTS)

Banyak pemula merasa lebih aman menggunakan mode otomatis karena semua pengaturan kamera diatur secara instan. Namun, kebiasaan ini sering menghambat pemahaman tentang bagaimana pencahayaan, shutter speed, hingga ISO. Akibatnya, kemampuan untuk beradaptasi dalam kondisi pencahayaan berbeda menjadi terbatas.

Memahami mode manual memang membutuhkan waktu, tetapi hasil yang diperoleh jauh lebih memuaskan. Menguasai kontrol penuh atas kamera memungkinkan fotografer menentukan suasana gambar sesuai visi kreatif. Dengan latihan konsisten, transisi dari otomatis ke manual akan terasa lebih alami dan meningkatkan kualitas karya secara signifikan.

2. Mengabaikan komposisi foto

ilustrasi seorang fotografer
ilustrasi seorang fotografer (pexels.com/Satria Bagaskara)

Komposisi adalah fondasi utama dalam menciptakan foto yang enak dilihat. Pemula sering kali terlalu fokus pada objek utama tanpa memperhatikan latar belakang, garis panduan, atau keseimbangan visual. Akibatnya, gambar terlihat datar dan kehilangan daya tarik meski objek yang difoto sebenarnya menarik.

Mempelajari aturan sederhana seperti rule of thirds, leading lines, atau penggunaan ruang negatif dapat mengubah hasil foto secara drastis. Namun, yang lebih penting adalah melatih kepekaan mata untuk menemukan harmoni visual di sekitar. Dengan begitu, foto tidak hanya sekadar dokumentasi, tetapi juga karya seni yang mampu menyampaikan perasaan.

3. Tidak memperhatikan pencahayaan

ilustrasi seorang fotografer
ilustrasi seorang fotografer (pexels.com/JÉSHOOTS)

Cahaya merupakan elemen paling vital dalam fotografi karena kualitasnya menentukan hasil akhir gambar. Pemula sering kali hanya mengandalkan cahaya seadanya tanpa memahami perbedaan antara cahaya alami, buatan, atau arah datangnya cahaya. Akibatnya, foto bisa terlihat terlalu gelap, terlalu terang, atau tidak memiliki dimensi yang jelas.

Belajar mengenali jam-jam emas seperti pagi dan sore hari sangat membantu menciptakan nuansa yang lebih dramatis. Selain itu, memahami penggunaan reflektor sederhana atau bahkan memanfaatkan jendela di dalam ruangan dapat menghasilkan foto yang lebih hidup. Peka terhadap kualitas cahaya akan melatih fotografer untuk lebih kreatif dalam berbagai situasi.

4. Terlalu fokus pada peralatan

ilustrasi kamera
ilustrasi kamera (pexels.com/Johannes Plenio)

Banyak pemula beranggapan bahwa kamera canggih dan lensa mahal adalah kunci utama menghasilkan foto yang menawan. Padahal, tanpa keterampilan dan pemahaman dasar, hasilnya tetap tidak jauh berbeda. Terlalu sibuk mengejar perlengkapan baru justru membuat proses belajar inti terabaikan.

Fotografi adalah soal bagaimana seseorang melihat dunia melalui perspektifnya. Kamera sederhana pun mampu menghasilkan gambar luar biasa jika digunakan dengan teknik yang tepat. Investasi terbaik di awal bukan pada peralatan mahal, melainkan pada waktu yang dihabiskan untuk berlatih dan memperkaya pengalaman visual.

5. Kurang evaluasi dan belajar dari kesalahan

ilustrasi kamera
ilustrasi kamera (pexels.com/Jessica Lewis)

Banyak fotografer pemula hanya fokus memotret sebanyak mungkin tanpa mengevaluasi hasilnya. Padahal, proses belajar sebenarnya terletak pada bagaimana seseorang meninjau kembali kekurangan dalam setiap foto yang diambil. Tanpa evaluasi, kesalahan yang sama akan terus berulang.

Meluangkan waktu untuk menelaah hasil foto dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek teknis maupun artistik. Membandingkan karya sendiri dengan fotografer berpengalaman juga membantu menemukan area yang perlu diperbaiki. Dengan pendekatan reflektif ini, perkembangan keterampilan akan lebih konsisten dan terarah.

Belajar fotografi tidak hanya tentang menekan tombol, tetapi juga memahami elemen-elemen yang membentuk sebuah gambar. Kesalahan memang bagian dari proses, namun penting untuk menyadari dan memperbaiki kesalahan tersebut. Dengan kesabaran dan konsistensi, keterampilan fotografi akan terus berkembang seiring waktu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Ide Storage Dapur Tertutup yang Bikin Rumah Auto Rapi dan Estetik

08 Sep 2025, 23:32 WIBLife