Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KPR vs Sewa Apartemen, Mana yang Lebih Cocok untuk Anak Muda?

iIlustrasi interior apartemen (kiri) dan eksterior rumah (kanan) (dok. pribadi/Afifah Amalia Dewi)

Bingung pilih KPR atau sewa apartemen? Banyak anak muda menghadapi dilema ini saat ingin tinggal mandiri. Keputusan ini bukan hanya soal gaya hidup, tetapi juga menyangkut kondisi finansial jangka panjang. Kedua pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kebutuhan dan situasi ekonomi kamu saat ini.

Agar tidak salah langkah, yuk simak perbandingannya!

1. Biaya awal: mana yang lebih ringan?

ilustrasi perhitungan biaya (pexels.com/Olia Danilevich)

Membeli rumah dengan KPR membutuhkan uang muka (DP) minimal 5-10% dari harga rumah. Namun, saat ini banyak developer menawarkan program free DP, sehingga bisa lebih terjangkau. Meski begitu, kamu tetap perlu menyiapkan biaya tambahan seperti pajak pembelian, biaya notaris, administrasi bank, dan asuransi yang bisa mencapai 5% dari harga rumah.

Sementara itu, sewa apartemen memiliki biaya awal yang lebih ringan. Biasanya, kamu hanya perlu membayar uang deposit 1-2 bulan ditambah biaya sewa bulan pertama. Tidak ada tambahan pajak atau biaya administrasi lainnya. Bagi anak muda yang belum memiliki tabungan besar, menyewa bisa menjadi opsi yang lebih realistis.

2. Beban cicilan vs sewa bulanan

ilustrasi perencanaan anggaran (pexels.com/Tima Miroshnichenk)

KPR memiliki skema pembayaran dalam bentuk cicilan yang berlangsung antara 15-25 tahun, tergantung tenor yang dipilih. Jumlah cicilan juga bergantung pada usia pengajuan dan profesi saat ini. Walaupun terasa berat di awal, rumah yang dicicil nantinya akan menjadi aset milikmu sendiri.

Di sisi lain, menyewa apartemen memberikan kestabilan dalam pengeluaran bulanan. Selama kontrak berlangsung, biaya sewa tetap dan lebih mudah untuk dikelola. Namun, setelah masa sewa habis, kamu tidak memiliki aset apa pun, sehingga pengeluaran tersebut tidak memberikan keuntungan jangka panjang.

3. Fleksibilitas vs kepemilikan

ilustrasi kunci gagang hitam pada lubang kunci (pexels.com/AS Photography)

KPR lebih cocok bagi kamu yang ingin menetap lama di satu lokasi dan memiliki properti sebagai investasi masa depan. Dengan memiliki rumah, kamu tidak perlu khawatir akan kenaikan harga sewa atau harus berpindah tempat setiap beberapa tahun.

Sebaliknya, menyewa apartemen memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Opsi ini ideal bagi anak muda yang sering berpindah kerja, masih mencari lokasi tempat tinggal yang paling sesuai, atau belum ingin berkomitmen pada satu properti dalam jangka panjang. Selain itu, menyewa memungkinkan kamu untuk tinggal di area yang lebih strategis tanpa perlu mengeluarkan biaya besar untuk membeli properti di lokasi tersebut.

4. Kenaikan harga dan nilai investasi

Ilustrasi harga naik (pixabay.com/Geralt)

Harga properti umumnya naik setiap tahun, sehingga rumah yang dibeli dengan KPR bisa menjadi aset yang menguntungkan di masa depan. Jika suatu saat kamu ingin menjual atau menyewakan rumah tersebut, ada peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih dari harga beli awal.

Di sisi lain, harga sewa apartemen juga cenderung naik setiap tahun. Namun, karena tidak ada kepemilikan, kenaikan harga ini hanya menjadi tambahan beban biaya tanpa memberikan keuntungan finansial jangka panjang. Jika dilihat dari perspektif investasi, memiliki rumah lebih menguntungkan dibandingkan menyewa.

5. Kemudahan dalam perawatan

Ilustrasi perawatan rumah (pexels.com/Antoni Shkraba)

Ketika memiliki rumah sendiri, kamu bertanggung jawab atas semua biaya perawatan dan renovasi. Jika ada kerusakan atau perbaikan yang diperlukan, biayanya harus ditanggung sendiri. Namun, ini juga berarti kamu memiliki kendali penuh untuk mengubah atau memperbaiki rumah sesuai keinginan.

Berbeda dengan itu, menyewa apartemen lebih praktis karena pemilik biasanya bertanggung jawab atas perbaikan besar. Jika ada kerusakan seperti AC yang rusak atau pipa bocor, kamu cukup menghubungi pemilik atau manajemen apartemen untuk perbaikan. Hal ini tentu menjadi nilai tambah bagi mereka yang ingin tinggal dengan lebih nyaman tanpa harus repot mengurus perawatan properti.

Memilih antara KPR atau sewa apartemen bergantung pada prioritas dan kondisi finansial masing-masing. Jika kamu ingin memiliki aset jangka panjang dan siap dengan komitmen finansial, membeli rumah dengan KPR bisa menjadi pilihan tepat. Namun, jika kamu masih membutuhkan fleksibilitas dalam tempat tinggal dan belum siap dengan beban cicilan, menyewa apartemen bisa menjadi opsi yang lebih sesuai.

Apa pun pilihanmu, pastikan keputusan ini sudah dipertimbangkan dengan matang. Sesuaikan dengan gaya hidup, kebutuhan, dan kemampuan finansial agar tidak menyesal di kemudian hari!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us