5 Kualitas Hidup Saat Berhasil Mengesampingkan Gengsi

Di era sekarang ini, banyak orang mengedepankan gengsi di tengah pergaulan. Mereka malu jika tidak bisa mengikuti tren yang sedang booming. Atau malu jika dirinya tertinggal dengan yang lain. Sampai rela memanipulasi situasi agar dirinya terlihat keren di mata orang lain. Padahal, gengsi itu bukan jaminan kebahagiaan.

Kamu harus belajar mengesampingkan gengsi sejak sekarang. Karena hal ini membawa kualitas hidup yang tentunya membahagiakan diri. Salah satunya kamu merasa lebih tenang dalam menjalani kehidupan. Tidak ada perasaan kalah atau mengalahkan siapa pun. Hidup terasa damai dan nyaman tanpa ada konflik.

Sudah tak terhitung berapa banyak orang yang mengedepankan gengsi dalam menjalani hidup. Mereka malu jika terlihat lemah atau rapuh. Juga malu jika kalah penampilan dengan orang lain. Bahkan sampai rela melampaui batas kemampuan diri asal terlihat paling unggul. Padahal sesekali kamu perlu belajar mengesampingkan gengsi.

Jangan khawatir, orang yang mengesampingkan gengsi bisa merasakan kualitas hidup. Salah satunya tidak merasa terbebani. Meskipun tidak mampu mengikuti tren yang dianggap keren, tapi itu bukan suatu masalah. Ia tidak pernah tertekan, apalagi minder atas hal tersebut. Kebahagiaannya bersumber dari hal-hal kecil dan sederhana.

Generasi muda seringkali mengedepankan gengsi. Mengikuti tren dianggap sebagai kewajiban yang harus dipenuhi. Contohnya mengejar tren fashion yang dianggap keren. Bahkan mereka rela berhutang dan melampaui batas kemampuan. Apakah kamu yakin jika sikap gengsi membawa kebahagiaan?

Padahal mengesampingkan sikap gengsi bukan kesalahan. Ini justru berdampak positif pada kehidupan yang kamu jalani. Termasuk dari segi relasi sosial. Kamu memiliki hubungan yang harmonis dengan masyarakat tanpa keinginan saling mengalahkan. Orang yang mampu mengesampingkan gengsi bisa berteman secara tulus tanpa ada niatan menjatuhkan.

Mungkin kamu pernah memiliki rasa gengsi atas suatu hal. Contohnya gengsi saat tidak bisa mengikuti tren yang dianggap keren oleh orang-orang sekitar. Padahal menuruti gengsi tidak ada habisnya. Sebaliknya, kamu harus mulai mengesampingkan gengsi agar tidak mendominasi diri.

Tentu ada kualitas hidup yang dirasakan selepas kamu mengesampingkan gengsi tersebut, termasuk bisa lebih fokus menjalani kehidupan. Kamu tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak seharusnya dipikirkan. Apalagi terbebani oleh tuntutan yang tidak sesuai kapasitas diri. Terbebas dari gengsi, kamu lebih bisa konsentrasi terhadap tujuan saat ini.

Gengsi menjadi tantangan terbesar yang harus disingkirkan. Apalagi kamu sampai memiliki keinginan menjatuhkan sesama. Padahal ini tidak ada manfaatnya. Berhasil mengesampingkan gengsi tidak akan membawa penyesalan. Kamu justru bersyukur karena menuai keberuntungan.

Salah satunya terhindar dari persaingan tidak sehat. Orang yang mampu mengesampingkan gengsi paham jika persaingan tidak membawa kepuasan. Selepas menjatuhkan seseorang, timbul keinginan mengulangi hal serupa ke depannya. Tapi saat mampu mengesampingkan, kamu paham jika kebahagiaan bukan terletak pada persaingan.

Sudah saatnya kita belajar mengesampingkan sikap gengsi. Segala hal tidak harus menemui pujian dari orang-orang sekitar atau terlihat keren dan paling berhasil. Sebaliknya, kualitas hidup di atas pasti kamu rasakan.