Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membersihkan Baju Thrifting, Cegah Penyakit Menular

ilustrasi thrifting (freepik.com/freepik
ilustrasi thrifting (freepik.com/freepik
Intinya sih...
  • Rendam pakaian dengan air panas dan garam untuk membunuh bakteri, jamur, dan kutu yang menempel pada kain.
  • Gunakan sabun antiseptik atau cairan disinfektan khusus pakaian agar perlindungan terhadap bakteri dan virus lebih maksimal.
  • Jemur pakaian di bawah sinar matahari langsung selama 2-4 jam setelah dicuci untuk memastikan kebersihan total.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tren thrifting atau membeli pakaian bekas kini semakin populer karena menawarkan harga terjangkau dan pilihan fashion yang unik. Namun, di balik keuntungannya, terdapat potensi risiko kesehatan jika pakaian bekas tidak dibersihkan dengan benar. Kuman, jamur, hingga kutu bisa saja menempel di serat kain dan menyebabkan infeksi kulit atau penyakit menular lainnya.

Sebelum digunakan, pakaian hasil thrifting perlu melalui proses pembersihan menyeluruh untuk memastikan keamanannya. Dengan langkah-langkah tepat, pakaian bekas bisa tetap nyaman dan aman dipakai sehari-hari. Berikut ini lima tips membersihkan baju thrifting yang efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

1. Rendam dengan air panas dan garam

ilustrasi thrifting (freepik.com/freepik
ilustrasi thrifting (freepik.com/freepik

Air panas merupakan metode alami yang efektif dalam membunuh bakteri, jamur, dan kutu yang menempel pada kain. Merendam pakaian bekas dalam air panas selama 30–60 menit mampu melunakkan kotoran serta mengangkat mikroorganisme berbahaya. Penambahan garam dapur dapat membantu meningkatkan efektivitas dalam membasmi bakteri penyebab iritasi kulit.

Proses perendaman sebaiknya dilakukan sebelum mencuci dengan deterjen. Air panas yang digunakan tidak perlu mendidih, cukup bersuhu sekitar 60–70 derajat Celsius agar tidak merusak serat pakaian. Setelah direndam, pakaian bisa dibilas dan siap untuk proses pencucian lanjutan menggunakan sabun.

2. Gunakan sabun antiseptik

ilustrasi antiseptik (freepik.com/freepik
ilustrasi antiseptik (freepik.com/freepik

Pencucian dengan deterjen biasa bisa mengangkat kotoran, namun belum tentu mampu menghilangkan mikroorganisme berbahaya secara menyeluruh. Penggunaan sabun antiseptik atau cairan disinfektan khusus pakaian dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap bakteri dan virus. Produk ini biasanya tersedia di toko perlengkapan rumah tangga.

Pastikan sabun antiseptik tercampur merata dalam air cucian, kemudian rendam kembali pakaian selama beberapa menit sebelum dikucek atau dimasukkan ke mesin cuci. Untuk hasil optimal, gunakan air hangat agar bahan aktif dalam sabun dapat bekerja lebih maksimal. Setelah dicuci, bilas hingga benar-benar bersih untuk menghindari sisa deterjen tertinggal di serat kain.

3. Jemur di bawah sinar matahari langsung

ilustrasi jemur pakaian (freepik.com/freepik
ilustrasi jemur pakaian (freepik.com/freepik

Sinar matahari memiliki efek antimikroba alami yang dapat membunuh berbagai jenis jamur, virus, dan bakteri. Setelah proses pencucian selesai, menjemur pakaian bekas di bawah sinar matahari langsung menjadi langkah penting dalam memastikan kebersihan total. Cahaya ultraviolet akan mensterilkan kain secara efektif dan menghilangkan bau tidak sedap.

Pakaian sebaiknya dibalik sebelum dijemur agar bagian dalam terkena sinar matahari secara merata. Proses penjemuran sebaiknya dilakukan selama 2–4 jam, tergantung intensitas sinar matahari. Hindari menjemur di tempat lembap atau teduh karena bisa membuat pakaian kembali lembap dan rentan terhadap pertumbuhan jamur.

4. Gunakan setrika panas setelah kering

ilustrasi setrika pakaian (freepik.com/freepik
ilustrasi setrika pakaian (freepik.com/freepik

Setelah pakaian benar-benar kering, menyetrika dengan suhu tinggi dapat membantu membunuh sisa mikroorganisme yang mungkin masih menempel. Panas dari setrika mampu menembus lapisan kain dan menjadikan pakaian lebih steril. Selain itu, proses ini juga dapat memperbaiki bentuk pakaian dan membuatnya tampak lebih rapi.

Gunakan pengaturan suhu setrika sesuai dengan jenis bahan pakaian. Untuk bahan katun, suhu tinggi sangat efektif, sedangkan bahan sintetis memerlukan kehati-hatian agar tidak meleleh. Menyetrika seluruh bagian pakaian, termasuk bagian dalam, kerah, dan lipatan, merupakan langkah penting untuk memastikan seluruh permukaan telah terkena panas secara merata.

5. Simpan di tempat bersih dan tertutup

ilustrasi menyimpan pakaian (freepik.com/freepik
ilustrasi menyimpan pakaian (freepik.com/freepik

Setelah semua proses pembersihan selesai, langkah selanjutnya adalah menyimpan pakaian di tempat yang bersih dan kering. Hindari meletakkan pakaian hasil thrifting bersama pakaian kotor atau di tempat lembap, karena lingkungan tersebut bisa menjadi sarang baru bagi kuman dan serangga. Gunakan lemari atau kontainer tertutup untuk menjaga kebersihan.

Menambahkan kamper atau penyerap kelembapan di dalam lemari dapat membantu mencegah munculnya jamur. Jika pakaian tidak langsung digunakan, sebaiknya dilipat dengan rapi dan diselipkan kertas pengharum atau kantong lavender untuk menjaga kesegaran. Penyimpanan yang baik menjadi pelengkap penting dalam menjaga higienitas pakaian bekas.

Pakaian hasil thrifting menawarkan banyak keuntungan dari sisi ekonomi dan gaya, tetapi kebersihan tetap menjadi faktor utama yang tidak boleh diabaikan. Proses membersihkan baju thrifting harus dilakukan secara menyeluruh agar tidak menimbulkan risiko kesehatan yang membahayakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

4 Tips Ini Cocok untuk Kamu dan Pasangan yang Lagi Miskomunikasi

03 Sep 2025, 21:32 WIBLife