Suka Thrifting? Awas Kena Penyakit Kulit

- Thrifting digemari karena harga terjangkau dan barang unik
- Viral cerita seorang laki-laki terkena moluskum kontagiosum akibat thrifting.
- Moluskum kontagiosum disebabkan oleh infeksi virus yang mudah menyebar.
Ada banyak alasan thrifting atau belanja pakaian bekas digemari. Selain harganya secara umum lebih terjangkau, tetapi juga peluang menemukan barang unik atau langka, mendukung gaya hidup berkelanjutan, dan alasan lainnya. Kamu termasuk penggemar thrifting?
Thrifting memang menyenangkan, tetapi kamu harus berhati-hati. Belum lama ini viral cerita seorang laki-laki yang terkena penyakit kulit, yaitu moluskum kontagiosum, diduga imbas membeli baju thrifting dan tidak mencucinya terlebih dulu.
Pria ini menceritakan dirinya mengalami penyakit kulit moluskum kontagiosum imbas sering membeli baju thrifting tanpa dicuci.
Apa itu penyakit moluskum kontagiosum?

Dijelaskan oleh dr. Prissilma Tania Jordi, Sp.D.V.E dari Eka Hospital Permata Hijau, moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit berupa munculnya bintil di kulit yang disebabkan oleh infeksi virus.
Kondisi ini biasanya berlangsung dalam jangka waktu lama (kronis) dan mudah menyebar jika terdapat kontak langsung dengan bintil atau benda yang telah terkontaminasi, misalnya handuk atau pakaian.
Penyebab
Penyebab utama moluskum kontagiosum adalah infeksi virus dari famili pox-virus, yaitu M. contagiosum. Virus bisa bisa menyebar ke bagian tubuh lain.
"Pada seseorang yang sudah terinfeksi, virus tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh lain ketika penderita menggaruk pada kulit yang terdapat virus, lalu menyentuh bagian tubuh lainnya. Kemudian, pada lokasi yang baru, virus akan berkembang biak dan menimbulkan gejala," dr. Prissilma menjelaskan lewat keterangan tertulis.
Gejala

Gejala utama moluskum kontagiosum adalah munculnya bintil-bintil di kulit, bisa muncul di satu area kulit maupun menyebar.
"Bintil-bintil berkumpul di satu area kulit ataupun tersebar di beberapa bagian tubuh. Gejala ini baru muncul 2–7 minggu setelah kontak dengan virus," kata dr. Prissilma.
Karakteristik bintil-bintil moluskum kontagiosum antara lain:
- Berukuran kecil, berdiameter 2–5 mm, menyerupai kacang tanah atau biji kacang hijau.
- Muncul di area wajah, leher, ketiak, perut, organ intim, dan tungkai, kecuali di telapak tangan dan kaki.
- Menyerupai warna kulit; putih, kemerahan, atau merah muda.
- Tidak terasa nyeri, tetapi terasa gatal.
- Ada titik berwarna putih kekuningan di bagian tengah bintil.
- Jumlah yang muncul biasanya sekitar 20–30 bintil. Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, jumlah bintil bisa lebih banyak.
Virus penyebab moluskum kontagiosum juga bisa menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain lewat kontak langsung kulit ke kulit, serta penggunaan barang yang sudah terkontaminasi virus secara bersama-sama.
Jika benjolan atau bintil bertambah banyak atau tidak kunjung sembuh meskipun sudah dilakukan pengobatan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.