Sepenuhnya mengabaikan penilaian orang memang gak mungkin. Sudah telanjur didengar, gak mungkin pura-pura gak pernah mendengarnya, 'kan? Pun kadang penilaian orang membantumu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Akan tetapi, kamu juga gak perlu terlalu memikirkannya. Harus tetap ingat kemungkinan penilaian tersebut kurang tepat. Kalau kamu asal memercayainya, malah akan buruk bagimu. Untuk lebih jelasnya, ayo ikuti pembahasannya sampai tuntas!
Coba deh, cermati lagi. Biasanya, orang yang paling suka meributkan segala tentangmu malah gak dekat denganmu. Dia cuma melihatmu dari jauh, pun sebentar-sebentar.
Alhasil, keakuratan penilaiannya sebenarnya amat layak diragukan. Berbeda dengan orang-orang yang lebih mengenalmu. Mereka sudah tahu sisi lebih dan kurangmu sehingga gak lagi menyorot salah satunya saja.
Orang lain mungkin juga tahu tentangmu, tetapi cuma sedikit. Gak bisa melebihi pengetahuanmu tentang diri sendiri. Jadi jika kamu merasa penilaian orang benar-benar gak sesuai dengan apa yang kamu yakini, ya gak usah dipikirkan lebih dalam.
Jangan sampai penilaian dari orang lain malah bikin kamu ragu pada diri sendiri. Kalau kamu terombang-ambing, orang lain jadi gampang memengaruhimu. Ya kalau memengaruhi dalam kebaikan. Bagaimana kalau cuma mau memanfaatkanmu?
Kamu dinilai kurang pergaulan cuma karena cara bergaulmu berbeda dengan mereka. Penampilanmu dianggap gak berkelas hanya karena gak seperti mereka yang selalu mengikuti mode.
Bahkan kamu bisa disebut kegendutan oleh orang yang kurus atau sebaliknya. Jadi jelas kan, penilaian orang itu sifatnya subjektif banget. Kamu perlu mengingat ini biar gak cuma jadi korban dari beberapa orang yang merasa dirinya lebih baik ketimbang kamu.
Ini karena kamu akan mendapati penilaian yang berbeda-beda. Padahal gak menutup kemungkinan ada yang cuma asal dalam memberikan penilaian. Atau bahkan, sengaja mau bikin kamu merasa buruk sehingga memberimu penilaian yang jelek banget.
Pun saat kamu berusaha menjadi baik di mata A, mungkin malah jadi buruk di mata B dan sebaliknya. Terus saja seperti itu sampai kamu merasa gak punya gambaran jelas tentang jati dirimu. Kacau deh!
Inilah perlunya kamu tetap menjadi diri sendiri. Faktanya, kamu memang gak bisa dan gak perlu menyenangkan semua orang. Dengan segala lebih dan kurangmu, kamu cuma harus menjaga diri biar gak berbuat jahat atau merugikan orang lain.
Selama kamu gak mengusik mereka, jadilah orang baik sesuai dengan pendapatmu saja. Hiduplah senyaman mungkin sekalipun boleh jadi itu dianggap aneh oleh sebagian orang. Begini akan lebih menghindarkanmu dari stres. Simpel, 'kan?