6 Tips Meminta Maaf secara Tulus, Berani Akui Kesalahan!

Meminta maaf secara tulus menjadi salah satu persoalan yang bagi beberapa orang tak mudah dilakukan. Apalagi jika ego masih terlampau besar daripada niat untuk menyampaikan permintaan maaf secara tulus.
Permintaan maaf tentu lebih indah jika disampaikan dari lubuk hati paling dalam. Mengakui kesalahan secara terbuka pada orang lain juga diperlukan sebagai wujud bahwa kamu bertanggung jawab.
Biar gak canggung untuk meminta maaf, ikuti beberapa tips meminta maaf atas kesalahanmu yuk! Coba terapkan satu per satu tips di bawah ini!
1. Jujur mengakui kesalahan

Tips pertama yang paling penting saat meminta maaf ialah mengakui kesalahan. Ini sangat-sangat penting untuk diperhatikan.
Jangan sekalipun mewarnai minta maaf dengan berbagai alasan, ngeles, atau malah menyalahkan orang lain. Fokus pada permintaan maaf secara tulus akan lebih baik daripada melakukan banyak pembenaran.
Mengakui kesalahan menunjukkan iktikad baik bahwa kamu bersedia bertanggung jawab atas kesalahanmu. Sampaikan dengan cara yang baik menggunakan kata-kata yang tertata dengan baik juga ya!
2. Jangan menunggu lama untuk meminta maaf

Jangan menunggu lama untuk meminta maaf pada orang lain. Menunda untuk menyampaikan permintaan maaf hanya akan membuat situasi semakin rumit.
Bersegeralah meminta maaf pada orang lain atas kesalahanmu. Jika kamu memang berbuat salah, maka jangan menunggu lama untuk mengutarakan permintaan maaf.
Sampaikan permintaan maaf secara tulus sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kesalahan yang kamu perbuat. Kalaupun sedang merasa kacau dan sulit, maka ambil waktu yang cukup untuk menenangkan diri terlebih dahulu.
Setelah tenang, segera saja menyampaikan permintaan maaf. Jangan mengulur waktu karena rasa maju mundur untuk meminta maaf. Hilangkan rasa ragu dan yakinlah bahwa maju meminta maaf akan jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.
3. Jangan banyak beralasan

Tips meminta maaf selanjutnya ialah jangan banyak beralasan. Beralasan atau ngeles saat menyampaikan permintaan maaf justru terkesan sebagai pembelaan diri.
Fokuslah pada permintaan maaf. Jangan sampai melebar ke mana-mana sampai terkesan membela diri atau bahkan menyudutkan orang lain.
Ingat, kamu akan meminta maaf bukan mengajak berdebat. Jika kamu memang melakukan kesalahan, maka akui kesalahan dan meminta maaflah atas kesalahan itu.
Kalaupun ada hal yang ingin kamu klarifikasi, utamakan dahulu permintaan maaf daripada klarifikasi. Ingat tujuan awalmu adalah meminta maaf, maka hal pertama yang paling utama disampaikan ialah permintaan maaf.
4. Tunjukkan gestur tulus saat meminta maaf

Permintaan maaf secara tulus juga perlu ditunjukkan melalui bahasa tubuh atau gestur. Tunjukkan keseriusan dan ketulusan untuk meminta maaf melalui bahasa tubuh saat menyampaikan permintaan maaf.
Jangan sampai kamu meminta maaf sembari main ponsel dan kelihatan cengengesan. Cobalah untuk menatap mata temanmu dan tunjukkan kamu mengakui kesalahanmu dan benar-benar menyesal atas kesalahan itu.
Simak baik-baik juga ketika temanmu berbicara. Tunjukkan gestur kamu memperhatikan baik-baik terkait hal yang disampaikan temanmu, seperti dengan tatapan mata dan anggukan. Jangan malah celingukan atau sibuk sendiri saat temanmu berbicara.
5. Menawarkan solusi

Tindakan nyata juga diperlukan saat kamu menyampaikan permintaan maaf. Ini ditunjukkan dengan solusi atau cara yang bisa kamu sampaikan pada temanmu.
Apalagi jika situasinya memang membutuhkan opsi solusi atau perbaikan secara tindakan. Permintaan maafmu akan semakin bernilai saat disusul dengan keseriusan untuk menjadi bagian dari solusi.
Misalnya, temanmu minta tolong untuk dibawakan buku dari kos, tetapi kamu lupa. Nah, sampaikan permintaan maafmu sembari menawarkan solusi bahwa kamu akan memesan go-send sehingga buku temanmu tetap bisa sampai.
6. Lapang dada menerima reaksi

Saat menyampaikan permintaan maaf, bisa saja temanmu membutuhkan waktu untuk memproses. Alhasil, ia tak bisa langsung memaafkan.
Jika temanmu masih merasa kecewa dan marah, maka kamu bisa menerima reaksi ini dengan lapang dada. Jangan memaksa mereka untuk segera menerima permintaan maaf.
Berikan waktu selapangnya supaya temanmu mampu menerima permintaan maaf. Sebagaimana kamu yang butuh keberanian untuk meminta maaf, barangkali temanmu juga butuh waktu untuk memaafkan.
Menyampaikan permintaan maaf secara tulus tak lantas membuatmu tampak lemah. Justru meminta maaf menunjukkan bahwa kamu pribadi yang berani dan mau bertanggung jawab atas kesalahan.
Coba, deh terapkan tips-tips meminta maaf secara tulus di atas. Semoga bermanfaat, ya!