Mengenal Brain Flossing dan Manfaatnya bagi Kesehatan Mental

- Teknik brain flossing adalah metode relaksasi yang sedang viral di TikTok
- Istilah ini terinspirasi dari teknik flossing gigi dan menggunakan musik stimulasi bilateral atau audio 8D
- Teknik ini dirancang untuk merangsang otak kanan dan kiri secara bergantian dalam pola tertentu, membantu seseorang agar mampu memproses emosinya dengan lebih baik
Ketika memiliki pikiran yang jernih dan bersih, tentu kamu akan lebih mudah dalam menjalani hari. Hal tersebut bisa diwujudkan, salah satunya dengan menggunakan teknik brain flossing.
Brain flossing belakangan ini sedang viral di TikTok. Sesuai namanya, istilah ini terinspirasi dari teknik flossing gigi, yaitu membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi, hanya saja konsepnya diterapkan dalam pikiran.
Metode tersebut dipercaya mampu membantu membersihkan pikiran dari kekacauan, mulai dari overthinking hingga stres hanya dalam hitungan menit. Lalu, apa sebenarnya brain flossing dan bagaimana manfaatnya untuk kesehatan mental? Yuk, cari tahu lebih lanjut di sini!
1.Apa itu brain flossing?

Dikutip Popsugar, brain flossing bukanlah istilah medis, melainkan sebuah metafora yang merujuk pada perasaan tertentu ketika mendengarkan alunan musik bilateral atau audio 8D. Dilansir Bustle, istilah ini mirip dengan teknik membersihkan gigi menggunakan benang gigi, hanya saja dilakukan melalui musik stimulasi bilateral di dalam otak.
Musik stimulasi bilateral atau audio 8D adalah jenis musik yang memantul di antara telinga kanan dan kiri. Stimulasi ini dapat menciptakan efek panning, yaitu membuat alunan musik seolah-olah meluncur dari satu sisi otak ke sisi lainnya, seperti memakai benang gigi.
“Sama dengan benang gigi yang dapat menghilangkan partikel kotoran di antara gigi, audio 8D juga mampu memberikan sensasi membersihkan dengan cara menghilangkan rangsangan yang tidak diinginkan di dalam otak,” ujar Abby Kemm, MT-BC, seorang terapis musik bersertifikat, dikutip Popsugar.
2.Bagaimana manfaat brain flossing bagi kesehatan mental?

Menurut Dr. Caroline Fenkel, LCSW, seorang terapis dan kepala petugas klinis di Charlie Health, brain flossing dirancang untuk merangsang otak kanan dan kiri secara bergantian dalam pola tertentu. Pola inilah yang dapat menciptakan efek relaksasi, meningkatkan fokus, serta membantu seseorang agar mampu memproses emosinya dengan lebih baik.
“Stimulasi ritmis kiri-kanan tersebut dapat membantu menenangkan sistem saraf. Mirip dengan stimulasi bilateral yang sering digunakan dalam terapi EMDR (terapi yang dilakukan melalui gerakan mata). Teknik relaksasi ini dapat mendukung seseorang agar lebih mudah mengatasi perasaan serta pikirannya tanpa merasa kewalahan,” terang Fenkel, dikutip Bustle.
Fenkel menambahkan, alunan musik bilateral juga bisa membantu menghentikan pikiran-pikiran mengganggu yang sering membuat seseorang sulit tidur di malam hari. Itulah mengapa musik ini dapat menenangkan otak sekaligus mempersiapkannya untuk beristirahat.
3.Kapan waktu terbaik untuk melakukan brain flossing?

Menurut Fenkel, brain flossing termasuk teknik relaksasi sederhana yang dapat dilakukan oleh siapa saja, meskipun kamu tidak didiagnosis mengalami gangguan kecemasan atau ADHD. Bila ingin bersantai dengan memutar lagu bilateral atau audio 8D, Kemm menyarankan untuk mendengarkannya menggunakan headphone. Hal ini bertujuan supaya irama musik hanya terdengar di salah satu telinga secara bergantian, tanpa terdengar oleh kedua telinga secara bersamaan.
“Kamu dapat mendengarkan musik tersebut kapan pun dan di mana pun. Misalnya, ketika bepergian untuk meredakan stres, saat belajar atau bekerja untuk meningkatkan konsentrasi, maupun sebelum tidur untuk menenangkan pikiran. Sebab, ini adalah teknik relaksasi sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja yang ingin meningkatkan daya fokus, relaksasi, dan pengendalian emosi bagi diri sendiri,” jelas Fenkel.
Itulah penjelasan mengenai brain flossing dan manfaatnya bagi kesehatan mental. Ternyata, terdapat metode sederhana yang dapat dilakukan untuk meredakan stres dan overthinking. Namun jika kamu mengalami gangguan mental yang cukup serius, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ahli agar mendapatkan penanganan yang tepat, ya!