Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah Menulis Gratitude Journal yang Efektif

ilustrasi orang menulis (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Luangkan waktu khusus setiap hari untuk menulis gratitude journal, minimal 5-10 menit sebelum tidur atau pagi hari.
  • Fokus pada hal-hal kecil yang bermakna, seperti senyum teman atau udara pagi yang sejuk, untuk lebih mudah merasa cukup.
  • Gunakan kalimat positif dan personal saat menulis, hindari kalimat umum dan rasakan ulang momen yang kamu syukuri dengan hati.

Pernah gak sih kamu bangun pagi, rutinitas jalan terus, tapi hati rasanya kosong? Kadang kita terlalu fokus sama hal yang kurang, sampai lupa menghargai apa yang udah kita punya. Padahal, kebahagiaan itu sering datang dari hal sederhana, kayak belajar bersyukur setiap hari.

Cara paling sederhana tapi berdampak besar adalah dengan menulis gratitude journal. Gak perlu ribet atau pakai aturan kaku, yang penting kamu konsisten dan jujur sama diri sendiri. Yuk simak lima langkah menulis gratitude journal yang bisa bikin kamu lebih bahagia dan lebih sadar sama hal baik di sekitarmu!

1. Luangkan waktu khusus setiap hari

ilustrasi perempuan menulis (freepik.com/pikisuperstar)

Kunci dari menulis gratitude journal adalah konsistensi, bukan kesempurnaan. Kamu bisa mulai dengan meluangkan lima sampai sepuluh menit setiap hari, misalnya sebelum tidur atau saat pagi hari. Waktu ini bisa jadi momen tenang buat refleksi diri.

Biar makin efektif, coba jadikan ini sebagai rutinitas harian. Anggap aja kayak ngobrol santai sama diri sendiri sebelum mulai atau menutup hari. Semakin rutin kamu menulis, semakin terbentuk pola pikir positif dalam keseharianmu.

2. Fokus pada hal-hal kecil yang bermakna

ilustrasi perempuan menulis (freepik.com/freepik)

Kamu gak harus nulis hal-hal besar atau luar biasa buat bisa bersyukur. Cukup tulis hal kecil yang bikin kamu merasa hangat atau senang hari itu, kayak kopi enak yang kamu minum, senyum dari teman, atau udara pagi yang sejuk. Justru dari hal-hal kecil seperti itu, kamu belajar untuk lebih sadar dan menghargai momen.

Dengan melatih diri melihat hal-hal baik yang sering terlewat, kamu jadi lebih mudah merasa cukup. Gak semua hari akan sempurna, tapi selalu ada satu hal yang bisa kamu syukuri. Latihan seperti ini bisa bantu ubah cara pandangmu terhadap hidup secara keseluruhan.

3. Gunakan kalimat positif dan personal

ilustrasi perempuan menulis (freepik.com/freepik)

Saat menulis gratitude journal, pakai kalimat positif yang terasa dekat denganmu. Hindari kalimat yang terlalu umum atau terdengar kayak kutipan motivasi kosong. Lebih baik jujur dan spesifik tentang apa yang kamu rasakan hari itu.

Misalnya, daripada menulis “Aku bersyukur atas hidupku,” coba tulis “Aku bersyukur bisa mengobrol santai sama ibuku hari ini.” Dengan begitu, tulisanmu terasa lebih personal dan bermakna. Ini juga bantu kamu membangun koneksi emosional dengan pengalaman itu.

4. Tulis dengan penuh kesadaran, bukan sekadar formalitas

ilustrasi perempuan menulis (freepik.com/freepik)

Menulis gratitude journal itu bukan soal checklist harian yang harus cepat selesai. Cobalah hadir sepenuhnya saat menulis, rasakan ulang momen yang kamu syukuri, dan biarkan rasa hangat itu muncul. Ini bukan soal kuantitas, tapi kualitas rasa syukurnya.

Jangan cuma asal tulis tiga poin lalu tutup buku. Nikmati prosesnya sebagai waktu buat terkoneksi dengan dirimu sendiri. Kalau kamu menulis dengan hati, manfaatnya juga lebih terasa buat kesehatan mentalmu.

5. Baca ulang jurnalmu saat lagi down

ilustrasi perempuan membaca (freepik.com/freepik)

Jurnal ini bukan cuma tempat curhat rasa syukur, tapi juga bisa jadi pengingat saat kamu merasa hidup lagi berat. Saat kamu baca ulang tulisan-tulisan lama, kamu bisa lihat betapa banyak hal baik yang pernah terjadi dalam hidupmu. Ini bikin kamu gak gampang lupa bahwa selalu ada cahaya di balik hari gelap.

Baca ulang gratitude journal juga bisa bantu kamu bangkit dari overthinking dan perasaan hampa. Ini seperti surat pengingat dari dirimu sendiri bahwa kamu pernah bahagia dan akan bisa merasa begitu lagi. Jadi jangan ragu untuk buka kembali jurnalmu kapanpun kamu butuh semangat.

Menulis gratitude journal itu gak cuma soal menuliskan terima kasih, tapi soal membentuk pola pikir yang lebih penuh makna. Dengan melatih diri buat bersyukur setiap hari, kamu akan lebih sadar bahwa hidup gak seburuk yang kamu kira. Yuk, mulai dari sekarang, ambil buku, tulis hal baik hari ini, dan rasakan sendiri perubahan positifnya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us