Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mereka yang Susah Berteman Biasanya Punya 6 Kesamaan Ini, Benahi!

ilustrasi teman bertengkar (pexels.com/Anna Shvets)

Pernah bertanya-tanya kenapa ada sebagian orang yang rasanya mudah sekali berteman dan hubungan pertemanannya bisa langgeng, tapi ada sebagian lagi yang sebaliknya? Nah, sebenarnya hal ini balik lagi ke kepribadian masing-masing, lho.

Secara naluriah tiap orang pastinya akan merasa nyaman berinteraksi sosial dengan mereka yang satu frekuensi dan punya kepribadian baik. Maka itu, jika kamu termasuk yang sulit berteman artinya ada yang mesti dicek dan diperbaiki. Biasanya, mereka yang susah memelihara pertemanan punya beberapa kesamaan ini. Mari kita cek sama-sama!

1. Lack of empathy

ilustrasi teman menatap tajam (pexels.com/RF._.studio)

Hubungan apa pun akan sulit bertahan apabila gak dilandasi dengan empati. Sayangnya, gak semua orang bisa menunjukkan empati dalam skala yang sama. Mungkin kamu termasuk sulit menunjukkan perhatian atau menghibur teman yang sedang ada masalah.

Gak perlu berkecil hati, karena empati bisa terus diasah, kok. Selama kamu punya ketulusan untuk peduli bisa mulai dibiasakan untuk lebih terbuka menunjukkan emosi dan kasih sayangmu ke orang-orang sekitar. Mungkin di awal-awal terasa canggung. Tapi, lama-lama pasti akan terbiasa.

Minimnya empati bisa bikin temanmu jadi merasa gak diperhatikan lho, sehingga lambat laun memicu renggangnya hubungan. Oleh sebab itu, persoalan empati ini jangan dianggap remeh, ya.

2. Sulit berkompromi

ilustrasi marah (pexels.com/Thegiansepillo)

Landasan selanjutnya agar hubungan pertemanan bisa langgeng, yakni adanya kompromi. Kompromi ini berkaitan erat dengan menemukan jalan tengah yang bisa mengakomodir kebutuhan dan keinginan semua orang, sehingga gak ada pihak yang merasa selalu dipaksa untuk mengikuti keinginan lainnya.

Saat berinteraksi dengan orang lain mau gak mau kamu mesti bersikap fleksibel dan gak keras kepala untuk selalu menuruti seleramu. Bagaimanapun, tiap orang punya selera masing-masing. Jadi, jangan egois, ya!

3. Negative vibes

ilustrasi merasa sebal (pexels.com/Keira Burton)

Secara alamiah semua orang akan jauh lebih senang berinteraksi dengan orang yang positif. Maka itu, hal ini pun patut dijadikan bahan renungan apakah selama ini kamu termasuk pribadi yang punya negative vibes.

Misalnya aja, tiap hari selalu ada aja yang dikeluhkan. Atau ketika ada berita gembira, yang kamu lihat bukan sisi positifnya, melainkan kekurangan atau hal negatifnya. Nah, berhadapan dengan orang yang selalu memancarkan aura negatif bisa sangat melelahkan lho, makanya gak heran jika teman-temanmu perlahan jadi menjaga jarak.

4. Lack of trust

ilustrasi teman bersantai (pexels.com/cottonbro studio)

Meski kamu terkenal orang yang kredibel, tapi hubungan persahabatan akan sulit naik level jika kamu sangat tertutup mengenai hal pribadi akibat masalah trust issue. Bisa saling curhat dan bertukar rahasia mungkin tampak sepele. Tapi nyatanya justru hal inilah yang bisa jadi penanda kedekatan hubungan pertemanan.

Menyadari bahwa temanmu gak tahu apa-apa mengenai kehidupan pribadimu meski sudah bersahabat lama bisa bikin mereka sakit hati, lho. Hal tersebut menandakan walaupun kalian dekat tapi nyatanya kamu masih belum bisa menaruh kepercayaan penuh pada mereka. Padahal katanya bestie?

5. Terlalu kompetitif

ilustrasi teman perempuan (pexels.com/Vincent Nguyen)

Kompetisi yang sehat sebenarnya baik dalam pertemanan. Justru bisa memotivasimu untuk lebih baik lagi. Hanya saja, kalau sudah berlebihan malah bisa bikin pertemanan jadi renggang, lho.

Terlalu kompetitif bisa bikin teman-temanmu jadi gak nyaman. Gak hanya itu, kalau kamu selalu memandang orang-orang dekatmu sebagai kompetitor, lalu apa bedanya antara kawan dan lawan?

6. Sulit menerima perubahan

ilustrasi teman SMA (pexels.com/周 康)

Perubahan merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup, dan ini merupakan kenyataan yang mesti kamu pahami. Begitu pula dalam persahabatan. Kadang kamu harus bersikap lapang untuk menerima bahwa persahabatanmu gak bisa selalu seperti dulu.

Misalnya aja, karena sekarang kalian sudah punya keluarga masing-masing otomatis waktu kumpul bareng jadi gak sebebas dulu. Agar hubungan persahabatan tetap langgeng, kamu mesti menyikapinya dengan dewasa. Kalau sering marah atau ngambek dan selalu menuduh temanmu egois, lama-lama temanmu pasti bakal bete dan akhirnya hubungan pertemananmu pun renggang.

Dari uraian tadi bisa disimpulkan bahwa untuk memiliki persahabatan yang berkualitas susah-susah gampang. Kamu perlu menurunkan ego, lebih toleran, bisa bersikap fleksibel, dan berbagai sikap positif lainnya. Semoga uraian tadi bisa membantumu berbenah sehingga selalu memiliki hubungan persahabatan yang kokoh, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us