Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mikirin Omongan Orang Terus? 4 Cara Ini Bikin Kamu Lebih Kebal Mental

Ilustrasi sedang sedih (Pexels.com/cottonbro studio)

Pernah gak sih kamu ngerasa stuck karena mikirin omongan orang terus? Mau posting sesuatu di medsos, mikirnya udah jauh: "Ntar dikatain lebay gak ya?", "Takut dikira caper deh." Mau ambil keputusan penting buat hidup sendiri aja, kadang masih mikir, "Apa kata orang nanti?" Lama-lama capek gak sih, hidup kayak gitu terus?

Omongan orang itu emang gak bisa dihentikan, bahkan saat kamu udah diem pun, tetap aja bisa jadi bahan omongan. Makanya, yang perlu kita lakuin bukan berusaha nutup mulut mereka, tapi belajar supaya kita bisa makin kebal dan gak gampang keguncang.

Buat kamu yang masih sering banget ngalamin hal yang dideskripsi tadi, yuk, coba 4 cara ini buat bantu kamu jadi pribadi yang lebih tahan banting secara mental!

1. Pahami kalau semua orang punya perspektif sendiri

Ilustrasi melakukan meditasi (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kita sering banget lupa, kalau tiap orang ngasih komentar itu berdasarkan pengalaman, nilai, atau luka mereka sendiri. Jadi, omongan orang belum tentu valid buat hidup kita. Misalnya, kamu ingin resign karena udah burnout, tapi orang lain bilang kamu “gak bersyukur” atau “gak tahan banting”. Padahal mereka gak tahu perjuangan kamu seperti apa.

Kalau kamu terus-terusan ngevalidasi semua opini orang, kamu bakal capek sendiri. Belum tentu mereka ngerti apa yang kamu alami. Dan yang paling penting, kamu yang ngejalanin hidup kamu, bukan mereka. Jadi, mulai sekarang kalau ada komentar yang gak relevan, belajar bilang dalam hati: “Oke, noted, tapi gak perlu aku masukin ke hati.”

2. Bangun standar sukses versi diri sendiri

Ilustrasi menyendiri (pexels.com/ Pixabay)

Kadang alasan kita gampang goyah adalah karena kita belum punya definisi sukses yang jelas versi diri kita sendiri. Jadi saat orang lain komentar, kita ikut bingung dan mulai meragukan arah kita. Padahal, sukses versi kamu bisa banget beda dari versi orang lain, dan itu sah-sah aja.

Misalnya, orang lain mungkin mengukur sukses dari jabatan atau gaji besar. Tapi kamu lebih pengen hidup tenang, kerja yang fleksibel, atau punya waktu buat keluarga. Nah, selama kamu udah tahu arahmu dan itu bikin kamu bahagia, kenapa harus goyah gara-gara standar orang? Dengan punya definisi sendiri, kamu jadi lebih tahan terhadap komentar yang menyimpang dari jalanmu.

3. Kurangi waktu dengan orang yang suka menghakimi

Ilustrasi menyendiri (pexels.com/ Alex P)

Lingkungan itu punya pengaruh besar terhadap mental kita. Kalau kamu sering dikelilingi orang-orang yang hobinya komentar negatif, nyinyir, atau ngejatuhin, wajar banget kalau kamu jadi gampang kepikiran. Bahkan kadang bukan karena omongan mereka penting, tapi karena frekuensinya yang terlalu sering.

Coba pelan-pelan jaga jarak dari lingkungan yang bikin kamu gak nyaman. Gak harus langsung putus kontak, tapi cukup kurangi intensitas. Gantilah dengan orang-orang yang suportif, yang bisa kasih kritik tapi tetap membangun. Kadang, kamu gak butuh nasihat panjang, cukup ditemani orang yang percaya sama kamu aja udah bikin mentalmu lebih kuat.

4. Latih diri buat fokus ke progress, bukan penilaian

Ilustrasi pria sedang berpikir (Pexels.com/Tim Gouw)

Salah satu cara terbaik buat gak tenggelam dalam omongan orang adalah dengan fokus ke progress diri sendiri. Kamu bisa nanya ke diri sendiri, “Hari ini aku udah berkembang di bagian mana ya?”, “Apa yang bisa aku banggakan dari diri sendiri minggu ini?” Jangan sampai kamu hidup cuma buat dinilai, padahal kamu punya kapasitas buat menilai diri sendiri lebih jujur dan detail.

Dengan fokus ke progress, kamu bakal lebih sibuk memperbaiki diri ketimbang mikirin komentar dari luar. Selain itu, kamu juga jadi punya “pembanding sehat” yang berbasis realita kamu, bukan ilusi ekspektasi orang. Inilah fondasi mental yang kuat: tahu kamu sedang tumbuh, walau pelan-pelan.

Kita semua pasti pernah mikirin omongan orang, dan itu manusiawi banget. Tapi jangan sampai hidup kita dikendalikan oleh ekspektasi orang lain yang bahkan belum tentu peduli sama kita sepenuhnya.

Kamu berhak hidup dengan cara yang kamu yakini, selama itu gak menyakiti siapa pun. Jadi, mulai sekarang yuk belajar untuk lebih kebal mental, bukan karena kamu keras kepala, tapi karena kamu tahu arah hidupmu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us