Mudah Marah saat Cuaca Panas? Ini 6 Penjelasan yang Perlu Kamu Tahu!

Berhadapan dengan cuaca panas sering kali membuat orang-orang menjadi mudah marah. Hawa panas dan gerah yang dirasakan seolah menyulut emosi negatif secara tiba-tiba.
Tak ayal orang-orang jadi serba sensitif, sulit fokus, dan mudah marah. Ternyata hal ini bukanlah kebetulan karena ada penjelasannya secara ilmiah.
Melansir laman Healthline, suhu tinggi berpotensi meningkatkan tingkat stres. Penelitian Keller, dkk. menyebutkan bahwa orang-orang cenderung lebih mudah tersinggung atau bahkan agresif pada bulan-bulan dengan cuaca yang lebih panas.
Penelitian Klimstra, dkk. (2011) menyebutkan ada empat tipe orang yang terpengaruh oleh suhu dan cuaca yang salah satunya 'Summer Haters'. Tipe ini ialah mereka yang suasana hatinya memburuk saat cuaca panas.
Lantas mengapa cuaca panas bisa bikin orang mudah marah? Simak penjelasannya baik-baik, ya!
1. Suhu tinggi meningkatkan stres fisik

Suhu udara yang panas menyebabkan tubuh bekerja ekstra keras supaya suhu intenal tetap stabil. Proses ini dikenal dengan istilah 'thermoregulation', yakni ketika tubuh mencoba mendinginkan diri dengan berkeringat.
Tentunya keadaan semacam ini membuat kinerja jantung dan sistem saraf meningkat. Alhasil memicu rasa tidak nyaman dan stres fisik. Jadi tak mengherankan jika ketika kondisi tubuh stres, maka emosi pun cenderung mudah tersululut.
Kamu bisa atasi hal ini dengan banyak meminum air, mengenakan pakaian yang longgar, dan hindari aktivitas berat saat cuaca terik. Sebaiknya kamu meminimalkan aktivitas di luar ruangan terutama saat siang hari panas terik.
2. Penurunan kualitas tidur

Kualitas tidur selama hawa panas menerpa bisa jadi terganggu. Apalagi jika berada di ruangan minim ventilasi udara, tidak menggunakan AC atau kipas angin.
Mengutip laman Healthline, suhu yang tinggi dapat menyebabkan orang sulit untuk tidur. “Sebelum tidur secara alami, tubuh memproduksi hormon yang disebut melatonin yang menyebabkan penurunan suhu tubuh yang tentu dibutuhkan untuk tidur,” ungkap Christabel Majendie, terapis tidur.
Hormon melatonin berperan penting karena mengatur siklus tidur secara alami dan memberi tahu tubuh terkait kapan waktu tidur. Tubuh akan memproduksi melatonin ketika cahaya menurun.
Orang cenderung tidur lebih banyak selama musim dingin karena tubuh bisa mencapai suhu tidur yang nyaman dibandingkan saat musim panas. Kondisi ini akan menganggu kualitas tidur seseorang hingga sebabkan mudah lelah dan cepat marah keesokan harinya.
Kamu bisa mengatasinya dengan menggunakan kain seprai yang adem. Selain itu, atur suhu ruangan sebaik mungkin hingga nyaman. Pastikan ada sirkulasi udara yang baik supaya suhu ruangan jadi lebih nyaman.
3. Dehidrasi pengaruhi fungsi otak

Cuaca panas sebabkan keringat lebih banyak sehingga tubuh kehilangan cairan yang penting. Kondisi ini berpengaruh pada kemampuan otak untuk berpikir jernih.
Selain itu, jika dibiarkan begitu saja juga dapat menyebabkan kebingungan, sakit kepala. Tentu salah satunya juga ialah mudah tersulut emosi.
Dehidrasi juga berpengaruh pada suasana hati dan memicu perasaan gelisah. Jadi pastikan kamu meminum cukup air sepanjang hari. Hindari minuman berkafein karena bisa memperburuk dehidrasi.
4. Suhu panas memengaruhi hormon

Ternyata cuaca panas juga berpangaruh pada keseimbangan hormon dalam tubuh. Lebih khusus, yakni hormon yang mengatur stres, seperti kortisol.
Ketika suhu panas meningkat, produksi kortisol juga menjadi meningkat sehingga menyebabkan perasaan mudah cemas dan marah. Serotonin, hormon yang berperan dalam mengatur suasana hati juga dapat menurun saat kepanasan.
Kondisi tersebut sampai pada titik menyebabkan mood seseorang semakin tidak stabil. Kamu bisa mengatasinya dengan berolahraga ringan setiap pagi atau sore ketika suhu tidak terlalu tinggi.
Selain itu, ruangan ber-AC bisa menjadi solusi. Mengutip studi dari Lee, dkk. (2018) seseorang dapat menggunakan AC untuk menurunkan suhu ruangan dan menggunakan dehumidifier untuk mengurangi kelembapan.
5. Rasa tidak nyaman tingkatkan agresi

Suhu panas nyatanya menyebabkan rasa tidak nyaman pada tubuh. Mulai dari rasa lengket, lelah, hingga tidak nyaman secara fisik.
Situasi tak nyaman ini secara tidak langsung membuat seseorang jadi lebih agresif. Bahkan kabar buruknya sampai bisa memicu perilaku agresif akibat rasa frustrasi yang meningkat. Kondisi ini dikenal dengan istilah ‘heat aggression’.
Pastikan kamu menyediakan waktu istirahat di tempat sejuk jika kamu merasa terlalu panas. Coba praktikkan teknik pernapasan untuk menenangkan diri.
6. Cuaca panas kurangi konsentrasi

Sulit fokus atau kurang konsentrasi jadi salah satu akibat suhu tinggi tak berkesudahan. Tentu hal ini membuat aktivitas sehari-hari jadi terganggu.
Mengapa demikian? Karena saat otak berusaha keras menyeimbangkan suhu tubuh, energi kita jadi lebih banyak terpakai untuk menjaga stabilitas tubuh daripada untuk berpikir atau berkonsentrasi.
Alhasil, kita jadi lebih mudah frustrasi ketika berhadapan dengan pekerjaan yang butuh konsentrasi di tengah suhu panas. Nah, untuk menyiasatinya, kamu bisa mengatur waktu kerja atau belajar pada jam ketika suhu lebih dingin, seperti saat sore atau pagi hari.
Jangan lupa sediakan waktu untuk beristirahat yang cukup supaya kamu tidak merasa terbebani dengan aktivitas sehari-hari. Menghadapi cuaca panas memang membutuhkan strategi tersendiri. Apalagi untuk manajemen emosi yang kerap kali sulit dikendalikan saat cuaca panas. Tetap semangat jalani aktivitas di tengah cuaca panas? Semangat, ya!