Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kita Tidak Perlu Berusaha untuk Selalu Bahagia

Unsplash/Tyler Nix
Unsplash/Tyler Nix

Ada yang bilang bahagia itu sederhana. Ada yang bilang bahagia itu pilihan. Tentu setiap orang memiliki definisi bahagia masing-masing yang mereka cari dan perjuangkan dalam hidup. Selain makna hidup, makna kebahagiaan adalah hal yang banyak dicari umat manusia.

Begitu pentingnya arti kebahagiaan bagi banyak orang sehingga banyak macam hal yang dilakukan manusia tidak lain agar mendapat kebahagiaan. Meskipun banyak yang menjadikan bahagia sebagai tujuan hidup, sebenarnya kita tidak perlu selalu berusaha menjadi bahagia.

1. Kita tidak bisa mendapatkan segalanya

Springfreetrampoline.com
Springfreetrampoline.com

Menurut Jennifer Hecht, seorang filsuf yang mempelajari sejarah kebahagiaan, menulis dalam bukunya “The Happiness Myth”  manusia mengalami kebahagiaan dengan jenis yang berbeda-beda, tapi tidak sepenuhnya saling melengkapi. Sering kali terjadi, meningkatnya kebahagiaan di satu aspek kehidupan, cenderung menurunkan kebahagiaan di aspek lainnya.

2. Pikirkan kita sering mengingat masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan

Unsplash.com/Olianayda
Unsplash.com/Olianayda

Alasan lain kita tidak perlu berusaha untuk selalu bahagia adalah karena cara kerja otak kita dalam memproses pengalaman bahagia. Kita lebih suka mengingat kebahagiaan di masa lalu dan membandingkannya dengan keadaan saat ini. Seperti orang tua kita yang sering menceritakan kenangan bahagia zaman dulu.

Adapun anak muda otaknya lebih sering mengkhawatirkan masa depan. Contohnya adalah seorang jomlo yang suka berkata "pasti akan menyenangkan jika aku punya pacar". Anehnya otak kita jarang sekali berpikir tentang kebahagiaan yang kita rasakan saat ini.

3. Banyak dari kita memiliki bias optimisme

https://unsplash.com/Priscilla Du Preez
https://unsplash.com/Priscilla Du Preez

Bias optimisme adalah kecenderungan untuk berpikir bahwa masa depan kita akan lebih baik dari masa kini. Meskipun hal ini ada sisi positifnya namun perlu diperhatikan agar optimisme yang kita yakini ini sesuai dengan kemampuan. Contoh dari bias optimisme ini telah dilakukan oleh seorang dosen bernama Frank T. McAndrew dari Knox College.

Pada awal semester baru Frank memberi tahu mahasiswa nilai rata-rata yang diterima oleh mahasiswa dalam tiga tahun terakhir. Frank kemudian meminta mereka untuk secara anonim menulis nilai yang mereka harapkan peroleh.

Hasil dari percobaan ini semua mahasiswa menulis nilai yang mereka harapkan jauh lebih tinggi dari yang rata-rata yang diberitahu. Begitulah otak kita selalu berpikir bahwa di masa depan, kita bisa lebih bahagia dari sekarang ini.

4. Manusia diciptakan untuk tidak pernah mereka puas

Unsplash.com/pablomerchanm
Unsplash.com/pablomerchanm

Setelah manusia merasa bahagia karena telah mencapai satu impiannya maka ia akan mempunyai impian baru. Setelah impian baru tercapai maka ia akan memulai mimpi baru lagi. Begitulah manusia diciptakan untuk tidak merasa puas.

Namun rasa tidak puas inilah yang membuat manusia berkembang dan terus berusaha menjadi lebih baik. Kemajuan teknologi yang ada sekarang ini tidak lepas dari rasa ketidakpuasan manusia sebelumnya.

5. Tidak ada kebahagiaan abadi

https://unsplash.com/aaronburden
https://unsplash.com/aaronburden

Sebelum merasakan kebahagiaan, umumnya kita perlu bekerja keras terlebih dahulu. Namun saat kebahagiaan itu datang kita hanya merasakannya sebentar, lalu kembali sibuk bekerja keras untuk mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar. Yang perlu kita tahu, tidak ada kebahagiaan yang abadi di dunia ini. Kebahagiaan abadi hanya akan membuat manusia merasa puas hingga tidak mau lagi berusaha lebih baik dan berkembang.

Kita juga harus menyadari bahwa tidak mungkin memiliki kebahagiaan di segala aspek kehidupan. Yang kita harus lakukan adalah menikmati kebahagiaan yang kita punya selagi bisa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Digital Nomad Lifestyle 2025, Workcation hingga Bleisure!

25 Des 2025, 00:03 WIBLife