5 Novel dengan Tokoh Anak Jenius yang Hidupnya Tak Sempurna

Banyak novel menampilkan karakter anak jenius yang luar biasa cerdas, tetapi tidak semua dari mereka menjalani kehidupan yang mudah. Kecerdasan mereka sering kali menjadi berkah sekaligus beban yang membawa mereka ke dalam situasi sulit. Karakter-karakter tersebut menunjukkan bahwa menjadi pintar saja tidak selalu cukup untuk menghadapi dunia yang penuh tantangan.
Berikut lima novel yang menghadirkan tokoh utama anak jenius dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Cerita mereka lebih dari sekadar kisah kepintaran, melainkan juga perjalanan penuh rintangan, kegagalan, dan pertumbuhan pribadi. Kira-kira novel apa saja, ya?
1. The Curious Incident of the Dog in the Night-Time – Mark Haddon

Christopher John Francis Boone adalah seorang anak dengan kemampuan matematika luar biasa dan pola pikir sangat logis. Namun, perilaku dan cara berpikirnya yang unik membuatnya kesulitan memahami dunia sosial di sekitarnya. Ketika ia menemukan anjing tetangganya tewas secara misterius, Christopher memutuskan untuk menyelidikinya.
Namun, semakin jauh ia menggali kasus ini, semakin banyak kenyataan pahit tentang hidupnya sendiri yang terungkap. Christopher adalah contoh sempurna dari anak jenius yang kesulitan menavigasi dunia emosional. Kecerdasannya menjadi pedang bermata dua yang membantunya memecahkan teka-teki tetapi juga mengisolasinya dari orang-orang di sekitar.
2. The Queen's Gambit – Walter Tevis

Beth Harmon kehilangan ibunya sejak kecil dan dibesarkan di panti asuhan yang suram. Di tempat itu, ia menemukan dunia catur sebagai permainan yang tidak hanya memberinya pelarian, tetapi juga menjadi sarana untuk membuktikan kemampuannya. Dengan cepat, ia menjadi salah satu pemain terbaik di dunia.
Namun, kejeniusannya dalam catur tidak bisa melindunginya dari masalah pribadi. Kecanduan obat-obatan dan alkohol menjadi bayangan gelap yang terus menghantuinya. Beth adalah gambaran anak jenius yang kehidupannya jauh dari sempurna. Bakatnya yang luar biasa membawanya ke puncak kesuksesan, tetapi juga membuatnya semakin rentan terhadap tekanan dan ekspektasi.
3. Ender's Game – Orson Scott Card

Ender Wiggin adalah seorang anak jenius yang direkrut ke Battle School untuk dilatih menjadi pemimpin dalam perang melawan alien. Sejak kecil, ia harus menghadapi tekanan besar dan ekspektasi tinggi. Ini membuatnya tumbuh dalam lingkungan yang penuh manipulasi dan kekerasan.
Kejeniusan strategi, membuatnya menjadi alat yang digunakan oleh para pemimpin militer. Namun tanpa disadari, ia juga sedang dijebak dalam permainan yang memiliki konsekuensi lebih besar. Ender adalah contoh bagaimana kecerdasan bisa menjadi beban yang sangat berat. Ia terus-menerus dipaksa mengambil keputusan sulit dan harus menghadapi kesepian serta trauma akibat tindakannya.
4. The Mysterious Benedict Society – Trenton Lee Stewart

Reynie, Sticky, Kate, dan Constance adalah anak-anak berbakat dengan kemampuan luar biasa dalam berpikir logis dan memecahkan teka-teki. Mereka direkrut untuk menjalani misi rahasia yang menuntut menggunakan kecerdasan untuk menghadapi ancaman besar. Namun, di balik semua itu, mereka juga adalah anak-anak yang menghadapi kesulitan emosional.
Buku ini mungkin ditujukan untuk anak-anak, tetapi tetap menarik bagi pembaca dewasa karena menyajikan karakter yang kompleks dan penuh tantangan. Kejeniusan mereka memang membantu dalam menyelesaikan berbagai masalah, tetapi novel ini menunjukkan bahwa menjadi pintar saja tidak cukup untuk menghadapi dunia.
5. Dune – Frank Herbert

Paul Atreides adalah anak dari keluarga bangsawan yang sejak kecil telah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin besar. Kecerdasan luar biasa, kemampuan analisis tajam, dan kekuatan istimewanya menjadikannya sosok yang disegani. Namun, ketika keluarganya dikhianati dan ia terpaksa hidup di padang pasir bersama suku Freman, ia mulai menyadari bahwa kejeniusannya bisa menjadi ancaman.
Dalam upayanya membalas dendam dan merebut kembali haknya, Paul menghadapi dilema besar. Apakah ia akan menjadi pemimpin yang membawa perubahan, atau justru menjadi tiran yang menghancurkan segalanya?
Dune bukan hanya kisah tentang politik dan peperangan di dunia futuristik, tetapi juga tentang bagaimana kecerdasan dan kekuasaan bisa berubah menjadi sesuatu yang berbahaya. Paul Atreides bukanlah pahlawan sempurna, keputusannya sering kali membawa konsekuensi lebih besar dari yang ia duga.
Membaca kisah-kisah ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberi kita pemahaman lebih dalam tentang bagaimana kecerdasan bukanlah segalanya. Nah, kira-kira mana novel yang akan kamu baca terlebih dulu?