5 Novel Horor tentang Iblis dan Kerasukan, Bikin Merinding!

- Novel The Exorcist mengikuti kisah gadis muda yang kerasukan, terinspirasi dari kasus nyata dan menawarkan pertarungan manusia melawan ketidakpastian.
- The Demonologist mengisahkan profesor yang terlibat dengan entitas gelap, menyatukan thriller dengan horor supranatural dan hubungan personal.
- A Head Full of Ghosts memadukan horor tradisional dengan kritik sosial terhadap media dan eksploitasi trauma, membuat pembaca bertanya-tanya tentang kenyataan dan halusinasi.
Dunia literatur horor selalu punya cara unik untuk mengaduk emosi pembaca, mulai dari rasa takut, gelisah, sampai penasaran yang tak bisa dijelaskan. Dari sekian banyak subgenre horor, kisah tentang iblis dan kerasukan adalah salah satu yang paling sering membuat bulu kuduk berdiri. Cerita-cerita ini biasanya membuat pembaca bertanya-tanya antara batas nyata dan supranatural.
Lima novel horor tentang iblis dan kerasukan berikut ini menyajikan kisah dengan gaya berbeda-beda. Mulai dari kisah klasik yang melahirkan film legendaris, hingga cerita modern yang menyatu dengan trauma psikologis dan dinamika keluarga. Semuanya menawarkan pengalaman membaca yang intens, gelap, dan tentu saja bikin merinding. Siap masuk ke dunia di mana iblis bukan sekadar mitos?
1. The Exorcist — William Peter Blatty

Novel ini dianggap sebagai salah satu karya kerasukan paling terkenal sepanjang masa. The Exorcist mengikuti kisah seorang gadis muda bernama Regan yang mengalami perubahan perilaku ekstrem dan tak bisa dijelaskan. Awalnya terlihat seperti gejala kesehatan atau psikologis, namun semakin lama, kejadian-kejadian aneh di sekitarnya mengarah pada sesuatu yang jauh lebih gelap.
Blatty mengambil inspirasi dari kasus nyata, sehingga rasa takut yang ditimbulkan novel ini terasa sangat realistis. Pertarungan para pastor melawan entitas jahat bukan hanya soal ritual, tetapi juga tentang perjuangan manusia menghadapi ketidakpastian dan kerapuhan batin. Tidak heran The Exorcist masih dianggap salah satu novel paling menegangkan hingga sekarang.
2. The Demonologist — Andrew Pyper

Novel ini mengisahkan seorang profesor bernama David Ullman, yang terkenal karena penelitiannya mengenai iblis dalam kesusastraan. Namun hidupnya berubah drastis ketika ia mengalami peristiwa nyata yang melibatkan entitas gelap. Perjalanannya dimulai ketika ia menerima undangan misterius yang akhirnya menyeretnya ke kisah penuh kejar-kejaran dan teror.
Pyper menyatukan elemen thriller dengan horor supranatural, menjadikannya bacaan yang mencekam sekaligus emosional. Hubungan David dengan putrinya menjadi inti cerita yang membuat terornya terasa lebih personal. Novel ini cocok untuk pembaca yang suka horor dengan bumbu petualangan dan misteri.
3. A Head Full of Ghosts — Paul Tremblay

Kisah ini berpusat pada sebuah keluarga yang putus asa ketika putri remajanya mulai menunjukkan perilaku aneh. Mereka kemudian meminta bantuan pendeta dan proses eksorsisme yang dijalani berubah menjadi reality show. Tremblay menulis cerita ini dengan pendekatan yang lebih modern, memadukan unsur horor tradisional dengan kritik sosial terhadap media dan eksploitasi trauma.
Yang membuat novel ini menyeramkan adalah ambiguitasnya. Pembaca terus dibuat bertanya-tanya apakah sang gadis benar-benar kerasukan atau sedang mengalami gangguan psikologis. Tremblay membuat ketegangan tumbuh pelan-pelan, hingga pembaca mulai mempertanyakan batas antara kenyataan dan halusinasi.
4. The Ritual — Adam Nevill

Meski tidak sepenuhnya tentang kerasukan, novel ini menghadirkan elemen iblis dan entitas kuno yang sangat menakutkan. Ceritanya mengikuti sekelompok sahabat yang tersesat di hutan Skandinavia. Di antara pepohonan gelap dan sunyi, mereka menemukan tanda-tanda ritual kuno yang mengarah pada sesuatu yang tak manusiawi.
Nevill membangun horor atmosferik yang perlahan berubah menjadi konflik psikologis. Hubungan para karakter diuji hingga batas kemampuan, sementara ancaman gaib semakin mendekat. Perpaduan mitologi pagan, kegelapan hutan, dan rasa isolasi membuat novel ini terasa seperti mimpi buruk yang panjang.
5. The Devil in Silver — Victor LaValle

Novel menceritakan Pepper, seorang pria biasa yang secara tidak sengaja dikirim ke rumah sakit jiwa setelah kesalahpahaman dengan polisi. Di sana, ia mendengar rumor tentang setan yang berkeliaran di koridor malam hari. Novel ini membuat pembaca terus bertanya-tanya apakah iblis itu nyata atau hanya ilusi yang lahir dari kondisi mental penghuni rumah sakit.
LaValle menggunakan setting rumah sakit jiwa untuk menyampaikan ketakutan yang lebih dalam yakni rasa kehilangan kendali dan tidak dipercaya oleh siapa pun. Novel ini berhasil menciptakan ketegangan tanpa harus selalu menampilkan makhluk menyeramkan, karena horor terbesarnya justru datang dari manusia itu sendiri.
Lime novel horor tentang iblis dan kerasukan membuktikan bahwa kisah ngeri bisa tampil dalam berbagai bentuk. Setiap novel menghadirkan ketakutannya sendiri, memberikan pengalaman membaca yang gelap namun memikat. Dari kelima novel ini, mana yang paling membuatmu penasaran untuk dibaca?


















