5 Fakta Kebiasaan Baik Negara Maju dalam Pengolahan Sampah

Negara-negara maju menunjukkan kemajuan dalam pengelolaan sampah di tengah krisis sampah dan pencemaran lingkungan di seluruh dunia. Mereka menerapkan berbagai kebiasaan baik yang patut ditiru untuk membuat lingkungan lebih bersih dan berkelanjutan.
Mari kita lihat lebih dalam bagaimana negara-negara maju membangun sistem pengelolaan sampah yang efisien dan efektif, dan bagaimana kita dapat menerapkan kebiasaan ini untuk membuat masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
1. Sadar memilah sampah

Negara maju seperti Jerman, Jepang, Korea, dan Swedia membiasakan masyarakatnya untuk memilah sampah mereka sendiri. Sampah biasanya dipisahkan berdasarkan jenisnya: organik, anorganik, kertas, plastik, dan logam.
Kampanye mengenai sampah di lembaga pendidikan berkelanjutan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah. Mereka memahami konsep mengenai pengolahan sampah dan mematuhi aturan yang telah diterapkan.
2. Sitem daur ulang yang canggih

Negara maju menfasilitasi pengolahan sampah yang memadai untuk tingkat rumah tangga. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerintah mengambil peran dengan pemberian insentif daur ulang kepada masyarakatnya yang ikut berpartisipasi.
Tingkat daur ulang sampah di Jepang mencapai lebih dari 80 persen karena didukung oleh banyaknya fasilitas daur ulang yang canggih dan mudah diakses di seluruh negeri. Industri daur ulang Jepang juga sangat maju dan memainkan peran penting dalam mengubah sampah menjadi produk baru.
3. Produsen turut bertanggung jawab

Ketika membeli minuman dalam kemasan di Jerman, kamu harus membayar deposit tambahan sesuai dengan Sistem Deposit Return System (DRS). Jika pembeli mengembalikan kemasan minuman kosong ke tempat pengumpulan, deposit tersebut akan dikembalikan.
Produsen bertanggung jawab atas produk mereka dari awal hingga akhir, termasuk untuk mengelola sampah. Produsen diminta untuk mendesain produk yang mudah didaur ulang dan menggunakan bahan yang ramah lingkungan.
4. Peran pemerintah

Pemerintahan negara maju memiliki peran penting dalam mengelola sampah secara sadar. Pemerintah menetapkan aturan yang mewajibkan produsen dan konsumen untuk mendaur ulang sampah dan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Mereka mendorong penerapan prinsip ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah, yang berarti sampah diubah menjadi bahan baku baru untuk berbagai produk dan proses. Turut melibatkan akademisi, komunitas dan swasta dalam upaya pengelolaan sampah yang inovatif dan berkelanjutan.
5. Penanganan sampah elektronik

E-waste menjadi masalah yang semakin memprihatinkan di seluruh dunia karena mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dapat mencemari lingkungan. Negara-negara maju secara proaktif menangani e-waste dengan menerapkan berbagai kebijakan.
Produsen diwajibkan memberikan informasi yang jelas tentang bahan berbahaya yang terkandung dalam produk mereka dan tata cara daur ulang produk. Tersedianya pusat pengumpulan e-waste yang mudah diakses oleh masyarakat untuk menyerahkan perangkat elektronik bekas mereka.
Perlu diingat bahwa langkah kecil dalam pengelolaan sampah, seperti memilah sampah dan menggunakan produk ramah lingkungan, dapat berdampak besar pada kelestarian bumi. Mari kita mulai dari diri kita sendiri dan ajak orang lain untuk bekerja sama untuk membuat masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.