6 Tips Efektif dan Praktis Kurangi Sampah Makanan di Rumah

- Sampah makanan menyebabkan kerugian ekonomi dan lingkungan, serta menjadi sumber emisi gas rumah kaca di tempat pembuangan akhir.
- Perencanaan belanja dan penyimpanan yang efektif dapat mengurangi pemborosan makanan di rumah tangga.
- Memanfaatkan lebihan makanan, memeriksa label kadaluarsa, dan mendonasikan makanan adalah cara-cara efektif untuk meminimalisir sampah makanan.
Apakah kamu masih sering membuang sisa makanan dirumah? Stop kebiasaan ini karena sampah makanan ini menimbulkan kerugian dan permasalahan baik secara ekonomi maupun lingkungan. Sampah adalah isu darurat yang semakin mendesak untuk diatasi di Indonesia. Makanan yang terbuang menjadi sumber emisi gas rumah kaca di tempat pembuangan akhir. Selain itu, membuang makanan berarti terbuang juga sumber daya yang digunakan untuk memproduksi, mengangkut, dan mendistribusikan makanan tersebut. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, limbah makanan di rumah tangga dapat dikurangi secara signifikan.
Berikut ini 6 langkah efektif dan praktis yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi sampah makanan di rumah.
1.Merencanakan Menu dan Membuat Daftar Belanja

Langkah pertama dalam mengurangi limbah makanan adalah dengan perencanaan yang baik. Membuat daftar belanja berdasarkan rencana menu mingguan dapat membantu menghindari pembelian impulsif yang sering kali berakhir sebagai limbah. Selain itu, menentukan porsi makanan yang tepat juga penting. Dengan mengetahui jumlah anggota keluarga dan kebiasaan makan mereka, kita dapat mengurangi kemungkinan kelebihan masakan yang akhirnya dibuang.
2.Menyimpan Makanan dengan Benar

Penyimpanan yang efektif adalah kunci untuk memperpanjang umur simpan makanan. Menggunakan wadah kedap udara dan menyimpan makanan di tempat yang sesuai bisa mencegah kerusakan. Misalnya, sayuran sebaiknya disimpan di rak sayur di lemari es, sementara makanan kering seperti biji-bijian bisa disimpan dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk dan kering. Prinsip FIFO (First In, First Out) juga sangat berguna. Penyimpanan bahan makanan disusun sesuai dengan urutan, masuk lebih awal dikeluarkan lebih dulu. Dengan memastikan bahan makanan yang lebih lama disimpan digunakan terlebih dahulu, kita dapat mengurangi kemungkinan makanan kadaluarsa sebelum digunakan.
3.Mengolah Bahan Makanan Secara Efisien

Memanfaatkan lebihan makanan adalah cara lain untuk meminimalisir sampah makanan. Jenis makanan tertentu yang masih layak makan dapat diubah menjadi hidangan baru atau makanan ringan. Misalnya, lebihan nasi kemarin bisa diolah menjadi nasi goreng hari ini. Buah yang terlalu matang bisa diolah menjadi jus atau smoothies , popsicle, selai, dan pemanis alami untuk membuat kue. Mengolah bahan makanan secara efisien dengan cara meminimalisir bagian yang menjadi sampah. Misalnya batang brokoli yang tidak disukai pada hidangan bisa diolah menjadi keripik.
4.Memahami Label Kadaluarsa

Seringkali kita membuang makanan karena lupa mengonsumsinya sehingga disimpan terlalu lama. Jika mendapati bahan yang telah tersimpan lama maka perlu dipahami bahwa setiap bahan pangan kemasan terdapat label yang menunjukkan umur simpan bahan pangan tersebut yaitu Best Before atau Expired Date. Terdapat perbedaan arti pada kedua istilah tersebut. Best Before menunjukkan kualitas terbaik produk hingga tanggal tersebut, sementara Expired Date adalah batas keamanan konsumsi. Menggunakan indra pengecap dan penciuman untuk memeriksa kualitas makanan yang terdapat label Best Before dan bisa membantu menghindari bahan tersebut menjadi sampah.
5.Mengelola Makanan Berlebih

Makanan berlebih yang tidak dapat dikonsumsi sekali waktu dapat disimpan untuk dikonsumsi kembali. Misalnya saat mendapat makanan hantaran tetangga, sementara dirumah sudah cukup dengan menu yang dimasak sendiri. Membekukan makanan adalah cara yang efektif untuk memperpanjang umur simpan. Teknologi penyimpanan seperti vacuum sealer juga dapat memperpanjang umur simpan makanan dengan menghilangkan udara dari wadah penyimpanan. Jadi, jika ada makanan berlebih jangan langsung dibuang ya!
6.Mendonasikan Makanan

Makanan berlebih yang masih layak konsumsi bisa didonasikan atau diberikan kepada yang membutuhkan. Dengan mendonasikan makanan, kita tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga membantu mereka yang membutuhkan. Perlu dicatat bahwa makanan yang diberikan adalah makanan yang layak makan dan diberikan pada saat terbaiknya. Misalnya saat mendapatkan bingkisan buah yang dipastikan tidak mampu dikonsumsi sendiri dalam beberapa hari. Saat bingkisan itu datang sebaiknya segera dibagi sebanyak apa yang bisa dikonsumsi sendiri, sedangkan lebihnya segera diberikan sebelum buah menjadi layu.
Mengurangi sampah makanan di rumah tangga memerlukan pembiasaan dan komitmen dari seluruh anggota keluarga yang dimulai dari masing- masing individu anggota keluarga. Enam Langkah di atas bisa kita lakukan bertahap sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Mari kita berkomitmen untuk menghargai setiap potongan makanan dan menggunakan sumber daya dengan bijak.