Ketahui Perbedaan Monsignor, Uskup, dan Kardinal

Mengutip laman Paroki Alam Sutera Gereja Santo Laurensius, galam gereja ada perbedaan jabatan atau gelar kehormatan. Uskup merupakan istilah yang populer. Gelar ini merupakan jabatan resmi yang menjadi tingkat ketiga dalam hierarki tahbisan (hierarchia ordinis) dan paling penuh dari Sakramen Imamat.
Tapi gak hanya uskup saja, melainkan ada gelar lain yang menarik untuk disimak seperti monsignor dan kardinal. Lalu apa perbedaan monsignor, uskup, dan kardinal? Simak di bawah ini.
1. Mengenal istilah monsignor

Mengutip laman Hidup Katolik, secara historis istilah monsignor, monsignore atau monseigneur berarti tuanku yang digunakan untuk memanggil sebagian besar anggota gerejawi berpangkat tinggi. Monsignor adalah gelar yang mengungkapkan pengabdian bertahun-tahun dalam pelayanan imamat, dan mengakui banyaknya pencapaian seorang imam dalam pelayanan Tuhan.
Selama berabad-abad, Paus terbiasa memberikan gelar kehormatan kepada imam dalam Kuria Roma (sebuah perangkat administratif Tahta Suci dan pusat badan pemerintahan seluruh Gereja Katolik Roma). Gelar kehormatan ini hanya diberikan kepada imam yang bekerja erat dengan Bapa Suci di Roma. Lalu dari waktu ke waktu, gelar ini diperluas dan diberikan kepada para imam di luar Roma melalui rekomendasi seorang uskup.
Gelar kehormatan monsignor sebenarnya merujuk kepada para imam yang punya hak istimewa tertentu dan mempertahankan kedekatan yang khusus kepada Paus. Mereka lebih tinggi dalam peringkat simbolis daripada imam lainnya, tetapi lebih rendah secara hierarki daripada uskup.
2. Apa itu uskup?

Gelar uskup menempati peringkat di bawah kardinal, yang menjadi tingkat ketiga dan paling penuh dari Sakramen Imamat. Seorang uskup bisa pindah ke tingkat kardinal tidak dengan ditahbiskan, melainkan dipilih sendiri Paus. Ia akan mengawasi keuskupan, yang di dalamnya terdapat kumpulan paroki-paroki lokal.
Seorang uskup harus mengunjungi Bapa Suci setiap lima tahun dan memberikan laporan tentang keuskupannya. Para uskup dari seluruh negara juga akan berkumpul setidaknya setahun sekali dalam konferensi uskup. Selain itu, mereka juga berkeliling keuskupan memberikan Sakramen Penguatan dan Imamat.
Hanya seorang uskup yang punya wewenang untuk memberikan Sakramen Imamat di mana seorang pria ditahbiskan sebagai diakon, imam, ataupun uskup. Setiap uskup punya wewenang sendiri untuk menjalankan keuskupannya. Dia bukan duta Paus tetapi memerintah keuskupan lokal sebagai penerus otentik para rasul, sama seperti Paus mengatur Gereja universal sebagai penerus St. Petrus.
3. Apa yang dimaksud kardinal?

Kardinal memiliki asal-usul yang menarik. Akar bahasa Latin dari kata cardo yang berarti engsel, dan mencerminkan peran penting mereka dalam pembentukan asli Gereja. Khususnya di Roma, kardinal pertama adalah para imam yang ditugaskan di daerah atau gereja tertentu di dalam kota.
Paus membutuhkan bantuan dalam mengelola gereja dan mengangkat para uskup regional tertentu untuk menjadi kardinal. Para kardinal ini akan ditunjuk di lokasi-lokasi strategis dan sering bepergian ke Roma sebagai perwakilan lokal untuk membantu Paus dalam membuat keputusan penting.
Salah satu peran utama para kardinal sejak abad ke-12 adalah dalam pemilihan Paus baru. Saat ini, pelaksanaan peran ini terbatas pada kardinal yang belum mencapai usia ke-80. Sementara sebagian besar kardinal adalah uskup, Paus bebas untuk menunjuk siapa pun yang telah ditahbiskan sebagai imam untuk menjadi kardinal. Jadi, kardinal adalah orang yang bersedia membantu Paus dalam membimbing gereja, apa pun risikonya.
Itulah tadi perbedaan monsignor, uskup, dan kardinal. Ketiga gelar ini memiliki asal usul yang berbeda. Semua juga memiliki tugas masing-masing dalam gereja.