Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash/@minusculemarie

Panic buying atau kepanikan dalam membeli, adalah fenomena yang terjadi ketika seseorang membeli sesuatu secara berlebihan dilatarbelakangi oleh kecemasan yang muncul akibat suatu hal.

Berdasarkan catatan sejarah, fenomena panic buying ini sudah terjadi beberapa kali. Tentu saja, yang terbaru adalah kepanikan atas kasus virus Corona atau COVID-19. Padahal dengan melakukan panic buying ini, justru dapat memperburuk keadaan lho. Dilansir BBC dan The Sydney Morning Herald, coba pikirkan 5 hal ini untuk menghentikannya!

1. Pikirkan mereka yang benar-benar darurat membutuhkannya

pixabay/engin_akyurt

Semenjak berkembangnya pemberitaan mengenai COVID-19, masyarakat mulai berbondong-bondong membeli perlengkapan darurat seperti vitamin, hand sanitizier, obat-obatan dan juga masker. Barang-barang ini menjadi 'senjata' yang mampu melindungi diri dari virus. Pemberitaan di luar sana menyebutkan jika stok masker dan hand sanitizer mulai menipis bahkan habis, dan membuat masyarakat yang belum membelinya menjadi cukup kesulitan.

Salah satu yang terkena dampak panic buying adalah warga yang terkena dampak Erupsi Gunung Merapi. Hujan abu yang terjadi sangat berbahaya jika terhirup, sehingga warga membutuhkan masker untuk melindungi dirinya. Sayangnya persediaan masker yang terbatas dan kosong akibat panic buying, membuat warga kesulitan mencarinya. Melihat fenomena ini, justru mereka lah yang saat ini benar-benar membutuhkannya. 

2. Pikirkan betapa bahayanya jika petugas kesehatan tidak mendapatkan masker atau perlindungan lainnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di