30 Quotes Ferry Irwandi, Kritik Penguasa Bakar Semangat Rakyat

1.       “Saya banyak ketakutan di dunia ini, tapi dua hal yang tidak saya takuti, mati dan dipenjara.”

2.       “Saya takut istri saya melihat saya tidak ganteng lagi, saya takut anak saya lupa sama saya, saya takut anak saya tinggal di negara yang tidak benar, dan saya takut anak saya tinggal di negara yang miskin.”

3.       “Kuatkan diri, negara ini, rakyat ini, punya hak sepenuhnya untuk memiliki pemerintahan, aturan dan penegakan hukum yang lebih baik.”

4.       “People shouldn’t be afraid of their goverments, goverments should be afraid of their people.”

5.       “Terorganisir, kepala kita harus dingin. Dan tetap utamakan kepentingan dan hak-hak warga.”

1.       “Saling jaga, saling lindungi! Kita tinju ke atas bukan ke samping! Negara ini layak untuk dapat pemerintahan yang lebih baik. Negara ini layak untuk dapat perwakilan yang lebih baik.”

2.       “Kalau pemerintahan berjalan dengan baik, kekacauan ini semua tidak akan terjadi.”

3.       “Penjahatnya bukan kita, tapi mereka! Yang membakar bukan kita, tapi mereka! Revolusi! Revolusi! Revolusi!

4.       “Punya rakyat sebaik ini, punya Masyarakat sebagus ini, malah sibuk dengan ancaman asing, malah sibuk benturkan kekuasaan satu dengan yang lain.”

5.       “Sebodoh-bodohnya pertanyaan itu lebih baik daripada tidak bertanya. Mindset bertanya itu tanda ketidakmampuan, ketidakmampuan itu hal yang memalukan, dan ini adalah sesuatu yang salah. Akhirnya kita memilih untuk diam, jadilah Indonesia seperti sekarang.”

1.       “Puluhan tahun rakyat dibenturkan. Kini, pemandangan sedikit berbeda. Sekarang rakyat kompak, kuat, seluruh Indonesia tunjukkan pada pejabatnya arti harkat dan martabat.”

2.       “Ini generasi emas di depan mata kita! Jangan buat mereka kecewa!”

3.       “Kita lebih butuh banyak Kawan daripada lawan.”

4.       “Tiap orang punya suara mereka dan ide masing-masing.”

5.       “Belum sempurna memang, masih jauh. Tapi jangan kucilkan yang disuarakan seluruh kawan-kawan di Indonesia.”

1.       “Tanpa aksi teman-teman, tunjangan itu tetap ada, pengaruh TNI-Polri bakal tetap kuat, elit, bakal tetap romantic hengki-pengki.”

2.       “Dampak setelah ini bakal beda, saya rasa dengan semua yang terjadi, politisi akan lebih sensitif dan tahu diri.”

3.       “Mau di media sosial atau di lapangan, kita semua sudah mengambil peran.”

4.       “Ini era media sosial, semua penglihatan orang terkoneksi satu dan lainnya. Kuping anda mungkin hanya mendengar asing dan mafia, tapi anda sama sekali tidak menyadari masalah terbesar justru ada di sekeliling anda.”

5.       “Di berbagai daerah, di seluruh Indonesia, situasi juga berjalan dengan luar biasa, Masyarakat kompak dan saling jaga. Ini membuktikan, penjahatnya bukan mahasiswa, bukan gerakan rimpang, bukan buruh, dan bukan pula masyarakat.”

1.       “Kita sudah bisa melakukan hal lebih baik dari yang pemerintah kita lakukan. Semua kompak fokus pada tujuan, jika ada masa gelap yang memulai tindak kekerasan, bisa dipastikan bukan dari kawan-kawan ini.”

2.       “Sekarang giliran pemerintah, segera ambil tindakan, bebaskan yang ditangkap. Ganti dan pecat yang tidak kompeten!’”

3.       “Bangsa ini layak dan punya hak untuk memiliki pemerintah yang benar. Jika kalian mau situasinya baik, maka bekerjalah dengan baik.”

4.       “Mari sama-sama kita membuat negara ini menjadi negara yang layak ditinggali dan diwarisi ke anak cucu kita nanti.”

5.       “Kita benar-benar berada di generasi emas. Generasi ini dihasilkan bukan dari pemerintah yang baik, tapi dari akses internet yang luar biasa.”

1.       “Mau sekuat apa pun mafia, mau sekuat apa pun usaha untuk tindakan makar dan segala macam, kalau pemerintahannya stabil dan benar, tentu tidak akan terguncang.”

2.       “Kalau ditanya adakah orang yang konsisten dan ada di setiap aksi, mungkin saya salah satunya. Saya benar-benar melihat banyak hal-hal terjadi sampai saya berpikir bahwa kita memang harus melakukan pembenahan yang luar biasa.”

3.       “Ada pemimpin yang akhirnya jatuh karena ambisinya terlalu besar. Kenapa? Karena kekuasaan dijadikan tujuan, seharusnya kekuasaan  itu menjadi tools.”

4.       “Orang bisa membicarakan banyak nama soal dalang. Tapi, hari berganti hari orang sudah tidak ingat lagi siapa yang meninggal, orang tidak ingat lagi luka apa yang ditimbulkan, dan bahkan mungkin tidak peduli lagi dengan keluarga-keluarga yang bersedih.”

5.       “Saya cuma mau mengingatkan bapak dan ibu semua, ada yang mati. Ada yang mati, dan lukanya tidak pernah hilang.”

Lewat quote-quotenya, Ferry Irwandi menunjukkan kalau kritik bisa jadi cermin bagi pemerintah sekaligus pengingat bagi rakyat. Simpel, tajam, dan apa adanya, kalimatnya selalu sukses menggugah kesadaran. Jadi, dari sekian banyak kritiknya, mana yang paling nyantol di pikiranmu?