Rekomendasi 4 Novel Terjemahan untuk Pencinta Kisah Time Travel

The Midnight Library merupakan novel fantasi karya seorang penulis ternama asal Inggris bernama Matt Haig. Novel ini mengisahkan perjalanan Nora, seorang wanita yang merasa sangat kecewa dengan hidupnya. Dia sudah tak tahu lagi alasan apa yang bisa membuatnya tetap bertahan. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Namun, alih-alih berakhir, dia malah terlempar ke suatu tempat yang disebut sebagai Perpustakaan Tengah Malam. Perpustakaan ini dipenuhi dengan buku-buku yang mampu membawa Nora melakukan perjalanan waktu, memberikan kesempatan kepadanya untuk menjalani berbagai kehidupan alternatif sesuai dengan buku yang ia pilih. Tujuannya adalah untuk menemukan makna hidup dan menemukan "dirinya" lagi.

Novel ini sungguh menarik untuk dijelajahi. Setiap halaman mengandung kisah perjalanan Nora melalui berbagai latar kehidupan yang penuh dengan pelajaran. Saat membaca buku ini, pembaca seolah diajak untuk merasakan apa yang Nora rasakan. Mulai dari kebingungan saat memilih buku hingga saat Nora menjalani kehidupan berdasarkan isi buku tersebut. Seluruh emosi yang dirasakan Nora, seperti kekecewaan, kebosanan, kemarahan, kebingungan, kebahagiaan, hingga berbagai ekspresi lainnya, terasa sangat nyata. The Midnight Library benar-benar memberikan pengalaman penjelajahan waktu yang sarat makna kehidupan.

Novel Funiculi Funicula 1: Before the Coffee Gets Cold merupakan novel terjemahan bergenre fantasi karya Toshikazu Kawaguchi, seorang penulis asal Jepang. Novel ini menceritakan tentang sebuah kafe tua yang terletak di bawah tanah, tempat di mana para pengunjung dapat menjelajahi waktu. Namun, untuk melakukannya, ada berbagai peraturan yang harus diingat dan dipatuhi, salah satunya adalah bahwa apa pun yang dilakukan di masa yang mereka kunjungi tidak akan pernah mengubah kenyataan di masa kini.

Novel ini terbagi menjadi empat bab, masing-masing mengisahkan tentang seseorang yang memiliki keinginan untuk menjelajah waktu guna bertemu dengan orang yang sangat mereka cintai. Keinginan ini mendorong mereka untuk taat pada berbagai peraturan dan bersedia menanggung risiko yang tidak sepele. Rasa cinta yang mereka miliki lebih besar dari segalanya. Kisah dalam novel ini memiliki daya tarik yang dapat membuat pembaca terharu, sambil memberikan pelajaran tentang pentingnya saling menyayangi, menghargai, menerima, dan memaafkan.

Novel ini juga menyajikan nuansa ringan dan hangat, cocok untuk menjadi teman bersantai sambil menikmati secangkir kopi hangat—meskipun bukan kopi spesial dari kafe Funiculi Funicula yang mampu membuat peminumnya melakukan perjalanan waktu.

Novel Funiculi Funicula 2: Kisah-Kisah Yang Baru Terungkap merupakan novel terjemahan karya Toshikazu Kawaguchi yang merupakan kelanjutan dari novel sebelumnya, Funiculi Funicula 1: Before the Coffee Gets Cold. Seperti novel pertamanya, novel ini juga mengisahkan tentang seseorang yang berkeinginan melakukan perjalanan waktu untuk bertemu dengan orang yang sangat mereka cintai. Meskipun kenyataan tidak akan berubah, mereka juga harus mematuhi peraturan yang merepotkan dan hanya diberikan kesempatan singkat, mereka tetap melakukannya dan berharap dapat kembali bersua dengan orang yang mereka cintai guna mengobati penyesalan dan rasa bersalah.

Terdiri dari empat bab, novel ini sukses menghadirkan kisah yang begitu menyentuh dan hangat, bahkan kisahnya lebih mengharukan dibandingkan dengan novel sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang menjadi misteri di novel pertama akan mulai terjawab sedikit demi sedikit di sini. Pembaca juga diajak untuk semakin memahami lebih dalam karakter-karakter yang telah muncul dalam novel sebelumnya. Jika pada novel pertama seluruh pelanggan kafe adalah wanita, di novel kedua ini semua pelanggannya adalah pria. Meskipun demikian, kisah-kisah dalam Funiculi Funicula tetap konsisten dalam menghadirkan momen-momen yang membuat pembaca terhanyut, bahkan sampai meneteskan air mata.

Dona Dona juga merupakan novel terjemahan karya Toshikazu Kawaguchi. Sama halnya dengan kafe Funiculi Funicula yang ada di Tokyo, kafe Dona Dona di Hokkaido juga dapat membawa pelanggannya melakukan perjalanan waktu. Peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap pelanggan pun sama dengan peraturan kafe Funiculi Funicula, merepotkan, namun harus dipatuhi agar dapat melintasi waktu dengan aman. Novel ini terdiri dari 4 bab dan ceritanya mengajarkan tentang cara menghargai, mengikhlaskan dan menjalani hidup dengan bahagia.

Itulah empat rekomendasi novel yang dapat mengajak pembacanya melakukan petualangan perjalanan waktu. Bagi para penggemar kisah time travel, buku-buku yang telah diulas di atas bisa menjadi referensi bacaan yang menarik. Segera masukkan ke dalam daftar bacaan kamu dan nikmati petualangan perjalanan waktu yang seru. Selamat membaca!