Saf Ismail, Seorang Sopir Taksi yang Jadi Pahlawan Saat Ledakan Bom Manchester

Kejadian bom bunuh diri yang dialami penyanyi Ariana Grande mungkin masih meninggalkan kenangan pahit bagi fans dan beberapa orang diseluruh dunia. Namun dibalik itu semua ada satu momen dimana seorang pria muslim rela menjadi pahlawan dengan menggunakan taksinya untuk mengevakuasi para korban kerumah sakit akibat kejadian bom di Manchester tersebut.
Dilansir dari nydailynews dan cbsnews, Sopir taksi bernama Saf Ismail termasuk di antara banyak orang yang memilih untuk membuka pintu ke rumah dan mobil mereka untuk membantu penonton konser saat mereka membutuhkannya setelah ledakan di luar Manchester Arena. Sopir itu melakukan tiga kali perjalanan ke Manchester pada Senin malam, membawa 24 orang di vannya untuk membawa mereka ke tempat yang aman.
Ismail, seorang Muslim Pakistan yang dibesarkan di Manchester, mengatakan kepada CBS News bahwa dia melihat begitu banyak orang keluar dari konser dan dia tidak dapat mempercayai betapa muda para korbannya. Dia mengatakan bahwa mereka mengingatkannya pada putrinya.
"Rasanya seperti melihat anak perempuan saya di sana. Anak perempuan saya berusia 15 tahun, dan dia akan pergi ke konser tersebut," kata Ismail. "Dia seharusnya pergi, tapi dia berubah pikiran beberapa bulan yang lalu karena dia ada ujian."
Orang-orang yang dibawa Ismail akhirnya pulang ke rumah tanpa terluka, tapi mereka sangat emosional setelah menyaksikan ledakan tersebut.
"Mereka tidak terluka tapi mereka menangis, berteriak, menjerit - pada dasarnya sangat emosional," kata Ismail. "Emosi Anda berjalan begitu tinggi sehingga Anda seperti melihat daging dan darah Anda berjalan sendiri."
Ada 22 orang tewas dan 59 terluka dalam pemboman tersebut.
Menyusul kejadian tersebut, warga setempat turun ke media sosial menggunakan hashtag #roomformanchester untuk menjadi sukarelawan rumah mereka untuk tempat tinggal.
Walikota Manchester, Andy Burnham, berbicara sangat banyak tentang mereka yang segera bertindak untuk membantu korban selamat pada hari Selasa.
"Mereka membuka pintu mereka untuk orang asing dan mengusir mereka dari bahaya," kata Burnham dalam sebuah konferensi pers. "Mereka memberi tanggapan segera sebaik mungkin kepada mereka yang berusaha untuk membantu kita, dan semangat itulah yang akan menenangkan dan melindungi kita bersama-sama."
Ketika ada orang yang membutuhkan pertolongan kita sebisa mungkin kita harus menolongnya karna sudah seharusnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan kita harus saling tolong menolong tidak peduli suku, ras atau agama bahkan dibulan suci ramadan ini.