Selain Khusyuk, 6 Syarat Ini Harus Dipenuhi agar Doamu Cepat Tejawab!

Sifat rasa ikhlas dalam berdoa perlu dihadirkan pada diri dan hati orang-orang yang sedang berdoa. Sifat ikhlas menjadi syarat diterimanya amalan atau pun doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Ikhlas bisa diartikan sebagai sifat "ridho"  atas ketentuan Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya.

Suatu amalan ibadah yang tidak dilandasi dengan rasa ikhlas menjadi sia-sia di sisi Allah SWT. Sifat ikhlas dalam beribadah dan berdoa juga sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-A'rof ayat 158 yang artinya,

Maka sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ibadah kepada-Nya, meskipun orang orang kafir tidak menyukai(nya).

Sifat ikhlas tidak akan hadir dengan sendiri, tetapi harus kita latih agar sifat ikhlas ini benar-benar tertanam di hati kita semuanya.

Setelah hadirnya rasa ikhlas dalam diri kita, beribadah dan berdoa hendaknya mengikuti cara-cara yang Rasulullah Saw contohkan. Karena Beliaulah utusan Allah yang wajib kita contoh dan kita ikuti ajaran-ajaranya untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

Perintah mengikuti Rasulullah Saw, juga diabadikan dalam potongan surat Al-A'rof ayat 158 yang artinya,

Dan ikutilah dia, supaya kamu mendapatkan petunjuk.

Dengan melihat Firman Allah dalam Al-Qur'an, sudah seharusnya berdoa dan beramal ibadah lainnya sesuai dengan dengan apa yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana Nabi Muhammad Saw bersabda,

Barangsiapa melakukan suatu perkara yang tidak sesuai dengan apa yang kami kerjakan maka amalan itu sia-sia (HR: Muslim).

Selain ikhlas dalam berdoa, berdoa hendaknya juga dibarengi dengan sifat yakin dan percaya bahwa doa-doa yang dipanjatkan akan terkabul atau terjawab olah Allah SWT. Dengan sifat yakin dan percaya secara perlahan apa yang kita harapkan akan tercapai. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw yang artinya,

Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai (HR. Tirmidzi).

Untuk itu jelas sudah bawah keyakinan dalam berdoa juga sangat penting dilakukan dan jangan sekali-kali berdoa sedangkan hatimu ragu akan terkabulnya doa itu. Sebagai mana Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Nabi muhammad Saw bersabda,

Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku.

Saat berdoa seharusnya dibarengi dengan rasa khusyuk akan kebesaran Allah dan hukum-hukum Allah SWT sebagai bentuk keimanan kepada Allah SWT. Agar kita mendapatkan pahala dan ridho dari Allah SWT. Hadirnya sifat khusyuk di hati kita, sudah dijelaskan secara jelas dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 90 yang artinya,

Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bergegas dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.

Dalam berdoa Allah SWT juga melihat seberapa besar kesungguhanya dalam berdoa, apakah kita hanya berdoa saja tanpa hadirnya kesungguhan di dalam diri dan hati kita Allah SWT akan melihat itu semua. Sudah seharusnya berdoa dilandasi dengan rasa kesungguhan dan keseriusan hati bahwa kita sedang berdoa meminta dan memohon kepada Allah SWT.

Sebagaimana kesungguhan hati dalam berdoa Nabi Muhammad Saw telah bersabda yang diriwayatkan dari Anas Ibnu Malik Ra yang artinya,

Jika salah seorang dari kalian berdo’a hendaklah bersungguh-sungguh dalam do’anya itu dan janganlah mengatakan, ’Ya Allah, jika Engkau menghendaki, berikanlah kepadaku’. Sesungguhnya tidak ada yang mampu memaksa Allah Ta’ala.

Dengan hadis tersebut sudah jelas bahwa yang menjadi salah satu syarat doa kita terkabul atau terjawab adalah dengan berdoa secara sungguh-sungguh kepada Allah SWT.

Poin penting dalam kita berdoa dan beribadah kepada Allah SWT adalah dari segi makanan, minuman, pakaian dan harta benda yang kita peroleh. Sebab mengonsumsi sesuatu yang haram adalah penyebab tertolaknya doa. Sebagimana perintah Nabi Muhammad Saw dalam sabdanya yang diperintahkan untuk memperbaiki makanan yang kita makan.

Perbaikilah makananmu, maka do’amu akan mustajab (HR. Thobroni).

Untuk itu sudah suatu keharusan mengonsumsi makan dan minuman yang didapat dengan cara yang halal agar doa-doa yang kita panjatkan dikabulkan Allah SWT.

Selain itu mengonsumsi makan-makan yang haram juga akan menjadi salah satu jalan yang biasa menghantarkan kita ke neraka. Suatu keharus bagi kita berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan, berusahalah makan dan minum dari hasil yang jelas-jelas halal.

Nah itu dia 6 syarat yang menjadi sebab doa kita terkabul oleh Allah SWT. Setalah kita tahu syarat-syaratnya, mari kita koreksi diri kita sendiri apa saja yang masih kurang baik, masih salah pada diri kita sehingga doa yang kita panjatkan belum terkabul. Dan mari kita ubah secara perlahan-lahan untuk menjadikan diri kita lebih baik di mata Allah SWT.