Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Selawat Hari Santri, Zikir Penuh Makna untuk Peringati 22 Oktober

ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/pokrie)
ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/pokrie)
Intinya sih...
  • Selawat Al Nariyah (Al Tafjiriyah) memiliki keutamaan besar dan dipercaya membawa berkah serta mempermudah urusan.
  • Selawat Al-Fatih dipercaya sebagai "pembuka" pintu rahmat dan kemudahan dalam hidup umat Muslim.
  • Selawat Munjiyat diyakini dapat mempercepat terkabulnya hajat, terutama untuk memohon keselamatan, kemudahan, dan keberkahan hidup.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober, bukan hanya jadi momentum untuk mengenang perjuangan para santri, tapi juga waktu yang tepat untuk memperbanyak selawat. Melantunkan selawat di Hari Santri menjadi wujud cinta kepada Nabi Muhammad SAW sekaligus pengingat akan nilai-nilai keikhlasan dan perjuangan dalam menuntut ilmu.

Gak cuma menenangkan hati, selawat juga dipercaya membawa berkah dan mendekatkan kita pada Rasulullah. Yuk, simak berbagai bacaan selawat yang cocok dilantunkan di Hari Santri Nasional berikut ini!

1. Selawat Al Nariyah (Al Tafjiriyah)

ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/rdne)
ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/rdne)

Selawat Nariyah dikenal memiliki keutamaan besar. Umat Muslim meyakini bahwa selawat ini dapat mempermudah urusan, mengurai berbagai kesulitan, dan membantu terkabulnya hajat.

Lafaz Arab (Latin):
Allaahumma sholli sholaatan kaamilatan wa sallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinilladzii tanhallu bihil-‘uqadu, wa tanfariju bihil-kurobu, wa tuqdhoo bihil-hawaa’iju, wa tunaalu bihir-raghooibu, wa khusnul-khawaatimi, wa yustasqal-ghamaamu bi wajhihil kariimi, wa ‘alaa aalihii wa shohbihii fii kulli lamhatiw wa nafasin bi ‘adadi kulli ma’luumil laka.

Artinya:
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad. Melalui beliau, segala kesulitan dapat terpecahkan, segala kesusahan dapat dilenyapkan, segala keperluan dapat terpenuhi, dan segala yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih. Berkat dirinya yang mulia, awan menurunkan hujannya. Semoga pula Engkau limpahkan keberkahan kepada keluarganya serta para sahabatnya di setiap detik dan hembusan napas, sebanyak bilangan segala sesuatu yang Engkau ketahui."

2. Selawat Al-Fatih

ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/rdne)
ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/rdne)

Selawat Al-Fatih dinamakan demikian karena dipercaya sebagai “pembuka” pintu rahmat dan kemudahan dalam hidup. Amalan ini sering dibaca oleh umat Muslim untuk memohon pertolongan Allah, kemudahan urusan, serta ketenangan batin.

Lafaz Arab (Latin):
Allahumma sholli ‘alaa Sayyidina Muhammadinil Faatihi lima ughliqo, wal khaatimi lima sabaqo, naashiril haqqi bil haqqi, wal haadii ilaa shirootikal mustaqiim, wa ‘alaa aalihi haqqa qodrihi wa miqdaarihil ‘adziim.

Artinya:
“Ya Allah, curahkanlah rahmat, keselamatan, dan berkah atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW yang membuka segala sesuatu yang tertutup, yang menutup segala yang telah terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran, dan penunjuk kepada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, keluarganya, dan para sahabatnya, sesuai dengan kadar dan kemuliaan derajatnya yang agung.”

3. Selawat Munjiyat

ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/pokrie)
ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/pokrie)

Mengutip NU Online, membaca Selawat Munjiyat di awal doa diyakini dapat mempercepat terkabulnya hajat, tentunya atas izin dan kehendak Allah SWT. Sholawat ini sering dilantunkan dalam berbagai majelis, terutama untuk memohon keselamatan, kemudahan, dan keberkahan hidup.

Latin:
Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât, wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjât, wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyi’ât, wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât, wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyât min jamî’il khairât fil hayâti wa ba’dal mamât.

Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sholawat itu Engkau akan menyelamatkan kami dari segala keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan. Dengan sholawat itu Engkau akan mengabulkan hajat kami, menyucikan kami dari segala keburukan, mengangkat kami ke derajat paling tinggi, serta menyampaikan kami pada tujuan yang paling sempurna dalam segala kebaikan, baik di dunia maupun setelah mati.”

4. Selawat Badriyah

ilustrasi anak-anak membaca Al-qur'an (pexels.com/akoonie)
ilustrasi anak-anak membaca Al-qur'an (pexels.com/akoonie)

Selain ketiga selawat di atas, lantunan Selawat Badriyah juga umum dikumandangkan dalam berbagai peringatan keagamaan, termasuk Hari Santri Nasional. Selawat ini dikenal sebagai doa penuh harapan agar umat Islam mendapat keberkahan dan keselamatan berkat para pejuang Badar yang mulia.

Lafaz Arab (Latin):
Shalaatullaah salaamul laah ‘alaa Thaaha Rasuulillaah,
Shalaatullaah salaamul laah ‘alaa Yaa Siin Habiibillaah,
Tawassalnaa bibismi llaah wabil Haadi Rasuulillaah,
Wakulli mujaahidin lillaah bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Ilaahi sallimil ummah minal aafaati wanniqmah,
Wamin hammin wamin ghummah bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Ilaahi najjinaa waksyif jami’a adziyyatin wahrif,
Makaa’idal ‘idaa walthuf bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Ilaahi naffisil kurbaa minal ‘aashiina wal athbaa,
Wakulli baliyyatin wabawaa bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Wakam min rahmatin washallat,
Wakam min dzillatin fashallat,
Wakam min ni’matin washallat bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Wakam aghnaita dzal ‘umri,
Wakam a’thaita dzal faqri,
Wakam ‘aafaita dzal wizri bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Laqad dhāqat ‘alal qalbi jami’ul ardli ma’ rahbi,
Fa anji minal balaa as-sya’bi bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Atainaa thaalibir rifdi wajullil khairi was sa’di,
Fawassi’ minhatal aidi bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Falaa tardud ma’al khaibah,
Balij’alnaa ‘alath thaibah,
Ayaa dzal ‘izzi wal haibah bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Wain tardud faman ya’tii binaili jami’i haajaati,
Ayaa jalalil mushkilāti bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Ilaahighfir wa akrimnaa binaili mathaalibin minnaa,
Wadaf’i masaa’ibin ‘annaa bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Ilaahii anta dzul luthfin wadzuu fadhlin wadzuu ‘athfin,
Wakam min kurbatin tanfii bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Washalli ‘alan Nabiyyil barri bilaa ‘addin walaa hasri,
Wa aali sa’adatin ghurri bi Ahlil Badri yaa Allaah.

Artinya:
Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tercurah kepada Nabi utusan Allah.
Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tercurah kepada Nabi Yasin, kekasih Allah.
Kami berwasilah dengan berkah “Bismillah”, dan dengan Nabi pembawa risalah Allah, serta seluruh pejuang di jalan Allah, dengan berkah para ahli Badar, wahai Allah.

Ya Allah, selamatkanlah umat ini dari berbagai bencana dan cobaan, dari kesusahan dan kesulitan, dengan berkah para ahli Badar, wahai Allah.
Hilangkanlah segala kesulitan, jauhkanlah tipu daya musuh, dan anugerahkanlah rahmat serta perlindungan-Mu kepada kami.
Telah banyak nikmat dan rahmat yang Engkau limpahkan, dan telah banyak penderitaan yang Engkau jauhkan, berkat para sahabat Badar yang Engkau muliakan.

Selawat Hari Santri bukan sekadar lantunan doa, tapi juga wujud cinta pada Nabi dan semangat para santri dalam menjaga iman dan bangsa. Yuk, jadikan momen Hari Santri ini untuk memperkuat rasa syukur dan menebar kedamaian lewat selawat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us

Latest in Life

See More

4 Manfaat Menggambar untuk Perkembangan Otak Anak, Semakin Kreatif!

22 Okt 2025, 13:15 WIBLife