Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Dicap Sombong, 5 Alasan Jadi Introver Kadang Gak Enak

ilustrasi perempuan menyendiri (pexels.com/Bruno Salvadori)

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, ada yang introver dan ekstrover. Keduanya mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing yang tidak boleh dibanding-bandingkan. Salah satu yang selalu dialami oleh orang introver adalah sering dilabeli sombong, judes, atau cuek. Orang selalu menyimpulkan sekilas saja. Sehingga itulah yang membuat orang introver terkadang tidak senang.

Selain itu, apa sajakah yang menjadi alasan menjadi orang introver itu tidak enak. Berikut ulasannya.

1. Memendam permasalahannya sendiri

ilustrasi perempuan melihat pemandangan (pexels.com/ Luis Fernandes)

Sekalipun sedang tertimpa masalah, orang introver selalu menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja, bahkan dia lebih suka menghibur orang lain di sekitarnya. Sebab, orang introver akan memendam masalahnya sendiri karena tidak ingin membuat orang lain terbebani dan merasakan kesedihannya.

Kalaupun harus bercerita, dia akan mencari teman yang dapat dipercaya karena dia tidak bisa curhat ke sembarang orang.

2. Sering dinilai sombong

ilustrasi nongkrong bersama teman  (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi nongkrong bersama teman (pexels.com/RODNAE Productions)

Berawal dari kesan pertama, banyak orang yang menilai sombong, cuek, dan tidak asik. Label itu tidaklah sesuai karena orang introver hanya akan berbicara jika itu memang penting dan perlu saja.

Dia juga tidak akan memulai percakapan dengan orang yang belum dikenalnya, sebab orang introver tidak mudah beradaptasi dengan orang-orang baru. Akan tetapi, kalau sudah merasa cocok dan nyaman, dia adalah orang yang asik, ramah, dan tidak membosankan.

3. Relasi pertemanan sedikit

ilustrasi ngobrol dengan teman (pexels.com/ELEVATE)
ilustrasi ngobrol dengan teman (pexels.com/ELEVATE)

Sebagai orang yang tidak terlalu suka bergaul, orang introver memiliki lingkar pertemanan yang sedikit. Dia lebih membatasi diri dan mementingkan kualitas teman daripada kuantitas sehingga cenderung memilih teman yang srek dan satu frekuensi saja.

4. Rentan mengalami tekanan sosial

ilustrasi pria tertekan (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi pria tertekan (pexels.com/Yan Krukov)

Orang introver merupakan sosok yang mandiri, ingin menyelesaikan semuanya sendiri, tidak mau melibatkan banyak orang.

Sedangkan, sebagai makhuk sosial tidak bisa menghindari interaksi dengan orang lain, seperti rapat di kantor, tugas kelompok, atau kegiatan sosial di masyarakat. Sehingga terkadang orang lain memaksanya untuk bersosialisasi, paksaan itulah yang membuatnya tersiksa dan mudah mengalami tekanan sosial.

5. Sekali marah bisa meledak

ilustrasi perempuan marah (pexels.com/ Liza Summer)

Untuk menghindari konflik atau pertengkaran, orang introver akan mengalah karena dia tidak ingin memperpanjang masalah. Akan tetapi, saat ada yang menganggunya di luar toleransi, seketika emosinya meledak dan melontarkan kata-kata yang nylekit.

Orang introver akan marah besar dan tidak akan peduli lagi dengan orang yang telah menyakiti dan menganggunya apabila sudah melampaui batas kewajaran.

Memiliki sikap dan kepribadian introver tidak salah. Kita hanya perlu menerima kekurangan dan menjadi diri sendiri. Tidak perlu memaksakan berubah menjadi orang lain agar diterima.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ni
EditorNi
Follow Us