Siapa Sebenarnya Sosok Sinterklas? Ini Sejarahnya!

Desember punya hari yang spesial, yaitu Natal. Bagi umat nasrani hari raya tersebut memiliki banyak berkah dan cinta kasih. Pohon Natal pun selalu menghiasi untuk meramaikan momen ini. Tapi gak cuma itu saja, ada sosok yang sangat identik dengan hari Natal, apalagi kalau bukan Sinterklas atau Santa Clause.
Pamor Sinterklas sangat mendunia. Sosok tersebut berperawakan kakek-kakek tua yang dicitrakan berjanggut putih lebat dan berperut buncit serta dikenal gemar memberi hadiah kepada anak-anak. Lalu seperti apa sih sejarahnya?
1. Siapa sih sosok Sinterklas?

Konon katanya, ia muncul tiap Natal dan selalu meletakkan hadiah untuk umat-umat di dunia. Hadiah itu dimasukkan dalam kaus kaki yang telah disediakan oleh pemilik rumah di dekat cerobong asap.
Sinterklas masuk rumah atau meluncurkan hadiahnya cerobong asap. Dari rumah ke rumah, ia keliling menggunakan kereta rusa. Sambil tertawa “ho-ho-ho”, dia menyambangi tiap-tiap cerobong asap di musim yang dingin.
2. Sejarah dan cerita awal mula Sinterklas

Sinterklas diilhami dari sosok bernama Saint Nicolas. Ia merupakan seorang uskup dari Myra yang hidup sekitar abad ke-3 Masehi. Nicolas lahir di Kota Patara, dekat Laut Mediterania, pada abad ketiga.
Konon kabarnya, ia tak punya kakak, juga tak punya adik. Ya, dialah penerus tunggal keluarganya. Menurut cerita yang berkembang, orangtua Nicolas sudah lama menanti kehamilan, namun tak juga diberi. Setelah menunggu bertahun-tahun, akhirnya dikandunglah bayi Nicolas.
3. Kehadiran Nicolas dianggap sebagai anugerah

Entah kebetulan atau tidak, pria yang tumbuh dewasa itu kian menjadi manusia yang religius dan memiliki jiwa sosial tinggi. Bahkan, belum genap menginjak usia kepala dua, Nicolas sudah dinobatkan sebagai pastor.
Setelah beranjak dewasa, Nicolas tinggal dan besar hingga menjadi uskup di Myra, yang kini menjadi bagian dari Demre, Turki. Semasa menjadi uskup, Nicolas dikenal sebagai sosok yang sering memberikan kado atau hadiah, baik kepada orang miskin maupun kepada anak-anak.
4. Untuk mengenang jasanya, banyak yang mengingat hari lahir Nicolas

Kebetulan, kelahirannya berdekatan dengan masa Natal, yakni pada 6 Desember. Sosok ini lantas dihubungkan dengan Natal. Jadi, sebelum Natal, Nicolas terkenal suka memberikan kado kepada sesamanya.
Sedangkan pakaian yang dikenakan identik dengan jubah yang dipakai seorang imam. Tongkat gembala juga dicitrakan selalu dibawa. Secara fisik, Nikolas digambarkan memiliki rambut sedikit gondrong dengan warna cukup pirang.
Setelah wafat, orang-orang menganggapnya sebagai santa. Mitos tentang Sinterklas yang datang saat malam Natal pun terus-menerus berkembang sejak saat itu.
Bahkan setelah Nicolas tutup usia, beragam ‘bumbu’ menambah sedap keberadaan kisah Sinterklas. Ceritanya pun lantas disesuaikan dengan budaya dari masing-masing negara.
5. Lalu, bagaimana sikap gereja menanggapi kehadiran Sinterklas atau Nicolas?

Paus Paulus VI, pemimpin umat Katolik sedunia, kala itu tak yakin dengan kisah Nicolas. Sebab, ceritanya simpang-siur. Belum lagi ditambahi dengan bumbu-bumbu cerita dari berbagai pihak. Dilansir Ayatalkitab.id, pada 1970 secara resmi Vatikan menghapus nama Sinterklas dari daftar orang-orang kudus atau santo-santa.
Lalu, pada 5 Desember 1972, sisa tulang-tulang Nicolas dipindahkan ke Amerika. Hal ini dilakukan agar masyarakat tak terus terbayang-bayang dengan keberadaan Sinterklas.
Itulah tadi cerita awal mula Sinterklas. Nah, kalau kamu sendiri masih percaya dengan keberadaan Sinterklas atau gak nih?