Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Sikap Tidak Sopan saat Memberikan Tumpangan Kendaraan, Bahas BBM!

ilustrasi memberi tumpangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Jika kamu mempunyai kendaraan pribadi, memberikan tumpangan pada orang yang membutuhkan merupakan sikap yang baik. Itu bentuk pertolongan yang dapat dilakukan sekalian dirimu menuju ke suatu tempat. Terlebih kalian sudah saling mengenal sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan darinya.

Namun, jangan melupakan sopan santun saat kamu hendak memberi orang lain tumpangan kendaraan. Teman atau saudaramu bisa gak nyaman bahkan menyesal menerima tawaranmu, apabila kamu memperlihatkan delapan sikap tidak sopan di bawah ini. Dia dapat mengira dirimu gak ikhlas dalam mengajaknya pergi atau pulang bareng.

1. Membicarakan biaya bahan bakar kendaraan

ilustrasi memberi tumpangan (pexels.com/Dids)

Kalau temanmu terlebih dahulu bertanya tentang seberapa irit bahan bakar kendaraanmu, tentu kamu boleh menjawabnya. Siapa tahu dia punya ketertarikan dengan kendaraan sejenis dan perlu mencari informasi dulu. Namun, selama ia gak bertanya sebaiknya kamu menghindari topik ini. 

Apalagi bila bahan bakar kendaraanmu terbilang boros. Kalau dirimu tahu-tahu membahasnya, dia bisa berpikir kamu sedang menghitung tambahan biaya bahan bakar gara-gara mengantarnya. Apakah dirimu ingin ia mengganti biaya itu?

2. Mengeluhkan kemacetan menuju tempat tujuannya

ilustrasi memberi tumpangan (pexels.com/Matheus Bertelli)

Kemacetan memang menyebalkan dan membuatmu lebih lelah dalam berkendara. Akan tetapi, tidak sopan mengeluhkannya di depan orang yang tengah diantarkan. Sejak dia mengatakan tujuannya, seharusnya dirimu telah tahu kawasan tersebut sering macet atau tidak.

Bila pun kemacetan yang terjadi tak terduga, itu juga risikomu sebagai pemberi tumpangan. Cari saja jalan alternatif jika ada atau nikmati perjalanan meski harus terjebak macet. Teman atau saudaramu akan sangat merasa gak enak apabila kamu terus meributkan kemacetan jalan yang juga gak bisa diurai olehnya.

3. Tanya mengapa ia tidak membeli kendaraan pribadi

ilustrasi memberi tumpangan (pexels.com/cottonbro studio)

Pertanyaan ini kerap terlontar begitu saja tanpa maksud menghina. Mungkin kamu cuma selalu melihatnya bersusah-susah mencari kendaraan umum. Menurutmu, memiliki kendaraan pribadi akan lebih memudahkan mobilitasnya. Namun, ingat bahwa keputusan pembelian apa pun selalu berkaitan dengan uang.

Apalagi membeli mobil yang memerlukan uang lebih besar. Uang merupakan topik yang sensitif dan pribadi, sehingga sebaiknya kamu tidak menanyakannya. Kecuali, dia mengawali percakapan tentang keinginan membeli kendaraan yang masih saja diurungkan.

4. Memintanya menyetir

ilustrasi memberi tumpangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menawarkan tumpangan kendaraan pada orang lain semestinya sudah sepaket dengan kamu sekalian yang mengemudikannya. Jangan cuma menyediakan kendaraannya dan memintanya menyetir. Belum tentu dia mampu berkendara dengan baik dan malu berterus terang padamu.

Daripada harus menyetir kendaraan orang, ia barangkali akan menolak tawaranmu dengan segala alasan yang dibuat-buat. Kamu boleh memintanya mengemudikan kendaraanmu, hanya jika kondisinya sehat dan dirimu tahu betul, bahwa ia mahir berkendara. Kalau kendaraan pribadi saja dia tak punya dan pekerjaannya tidak memerlukan kemampuan berkendara, kemungkinan besar ia tidak bisa mengemudi.

5. Bilang capek dan setelah ini kegiatanmu masih banyak

ilustrasi memberi tumpangan (pexels.com/Rachel Claire)

Walaupun kedua hal di atas fakta, jangan disampaikan pada orang yang tengah menumpang di kendaraanmu. Jalur yang agak berbeda dan membuatmu lebih lama di jalan karena mengantarnya tentu akan membuatmu tambah lelah. Ia menjadi merasa bersalah.

Begitu pula dengan kegiatanmu yang masih banyak. Ini menandakan kamu sibuk dan harus bergegas. Dia khawatir, bahwa mengantarkannya akan membuatmu terlambat melakukan kesibukan yang lain.

6. Memintanya sangat berhati-hati dengan kendaraanmu

ilustrasi memberi tumpangan (pexels.com/Roberto Nickson)

Baik kendaraanmu masih sangat baru atau dirimu cuma tidak suka dengan kotoran yang masuk ke mobil, tahan diri supaya kamu gak membuat orang lain menjadi tidak nyaman. Orang yang menumpang tentu juga akan berhati-hati menjaga sikapnya selama di dalam mobil. Namun, setetes air dari minuman yang dibawanya adalah hal yang wajar.

Hindari memperingatkan orang yang sedang menumpang untuk menjaga, agar minuman atau remah makanannya tak ada yang terjatuh di dalam mobil. Begitu pula alas sepatunya yang mungkin tertempel banyak tanah. Bila kamu sangat mengkhawatirkan kondisi kendaraanmu, lebih baik tidak memberikan tumpangan pada siapa pun daripada menyakiti hati.

7. Menjemput atau menurunkannya di tempat yang tidak sesuai

ilustrasi berjalan kaki (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau kamu menawarkan tumpangan, berarti dirimu juga telah memperhitungkan waktu. Jangan secara sepihak meminta seseorang menunggumu di titik yang agak jauh dari rumahnya atau menurunkannya sebelum tiba ke tujuan. Kecuali, ia yang memintanya sendiri.

Apabila dia tidak memintanya dan baik rumah maupun tempat tujuannya masih bisa dijangkau dengan kendaraanmu, jemput serta antarkan dirinya sampai ke depan pagar. Sikap begini lebih memperlihatkan kesungguhan serta ketulusanmu dalam memberi tumpangan.

8. Kebanyakan mampir

ilustrasi memberi tumpangan (pexels.com/Kampus Production)

Hanya lantaran seseorang menumpang di kendaraanmu, bukan berarti kamu bisa suka-suka mengajaknya dulu ke mana pun. Siapa pun yang bepergian tentu ingin secepatnya tiba di tujuan baik dengan naik kendaraan umum, bawa kendaraan sendiri, atau menumpang. Bila kamu sangat perlu mampir ke suatu tempat sebelum mengantarkannya, katakan sejak awal.

Tanyakan padanya apakah dia keberatan atau tidak. Kalaupun ia setuju, jangan berlama-lama dengan keperluanmu di suatu tempat. Andai, dirimu ada keperluan yang lebih banyak atau lama sekalipun tempatnya searah dengan tujuan teman, lebih baik gak menawarkan tumpangan daripada ia lelah menunggu.

Meski diawali dengan niat yang baik, kurangnya menjaga sikap sopan bisa bikin orang lain gak mau lagi menerima tawaran tumpangan darimu. Naik kendaraan umum memang kadang ribet, lama, dan perlu keluar ongkos. Namun, dapat terasa lebih nyaman ketimbang menumpang di kendaraan yang pemiliknya, seperti setengah keberatan walau tak ada yang memaksamu untuk mengantarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us