5 Sinyal Mulai Kehilangan Koneksi dengan Diri Sendiri

- Koneksi dengan diri sendiri perlu dibangun secara utuh, termasuk pemahaman akan kelebihan dan kekurangan.
- Overthinking dan kebingungan identitas adalah sinyal kehilangan koneksi dengan diri sendiri yang perlu diwaspadai.
- Kesulitan dalam membuat keputusan pribadi dan merasa kehidupan monoton adalah tanda-tanda lainnya.
Sejatinya kita perlu membangun koneksi dengan diri sendiri. Ini meliputi upaya pemahaman diri secara utuh. Tidak hanya dari sisi kelebihan, tapi kita juga berusaha memahami diri dari sisi kekurangan. Namun seiring kehidupan yang berjalan cepat, seringkali kita mulai kehilangan koneksi dengan diri sendiri.
Pada akhirnya kita menjalani hidup dalam kebingungan dan ketidakpastian. Bahkan tidak benar-benar mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Saat seseorang mulai kehilangan koneksi dengan diri sendiri, ternyata terdapat beberapa sinyal yang dapat diamati. Barangkali kamu juga pernah merasakan lima sinyal berikut.
1. Merasa overthinking dan kebingungan identitas

Membangun koneksi dengan diri sendiri merupakan langkah penting menciptakan keseimbangan hidup. Tapi tuntutan kehidupan yang serba cepat seperti sekarang ternyata juga membawa pengaruh tersendiri. Tanpa disadari seseorang memiliki kehilangan koneksi dengan dirinya.
Salah satunya merasa overthinking dan kebingungan akan identitas. Seseorang tidak mengetahui dengan pasti apa dan siapa dirinya. Serta bagaimana tujuan yang benar-benar ingin dicapai. Overthinking dan kebingungan identitas ini pada akhirnya membuat seseorang terjebak di tengah rasa ragu dan ketidakpastian.
2. Merasa kehidupan yang dijalani tidak bermakna

Pernahkah merasa kehilangan koneksi dengan diri sendiri? Seringkali kita tidak menyadari situasi yang hadir. Padahal kehilangan koneksi dengan diri sendiri menjadi bagian yang patut diwaspadai karena akan mengganggu kestabilan hidup. Tentu kondisi ini bisa diamati dari beberapa tanda yang muncul.
Termasuk diantaranya merasa kehidupan yang dijalani tidak bermakna. Dalam keseharian kita dipenuhi dengan kesibukan dan rutinitas yang padat. Namun seluruhnya tidak benar-benar selesai, apalagi memberikan kepuasan. Dalam menjalani hidup cenderung datar secara emosional.
3. Kecenderungan untuk terus membandingkan diri dengan orang lain

Kita tidak bisa memungkiri fakta jika setiap orang sudah memiliki kehidupan masing-masing beserta alur yang dijalani. Garis start dan finish antar orang tidak dapat disamaratakan. Namun kebiasaan buruk yang muncul, kita sering terpaku membandingkan diri dengan pencapaian orang lain dalam hal apapun.
Tentu ini menjadi sinyal kita sudah mulai kehilangan koneksi dengan diri sendiri. Kecenderungan untuk terus memperingati dengan orang lain pada akhirnya menghadirkan pemikiran pesimis. Kita terlalu sibuk mengikuti ekspektasi orang lain sehingga tidak memiliki relasi autentik dengan diri sendiri.
4. Kesulitan dalam membuat keputusan pribadi

Kehidupan dipenuhi dengan permasalahan rumit yang mengharuskan kita membuat keputusan secara efektif dan efisien. Pada akhirnya keputusan ini mempengaruhi setiap langkah yang diambil. Tapi menjadi persoalan tersendiri ketika seseorang mulai kehilangan koneksi dengan diri sendiri.
Kesulitan dalam membuat keputusan pribadi termasuk salah satu sinyal yang dapat diamati secara langsung. Kita tidak memiliki ketegasan dalam membuat keputusan yang sesuai dengan permasalahan. Bahkan kerap mengutamakan sudut pandang orang lain tanpa mempertimbangkan perspektif yang sesuai.
5. Merasa kehidupan yang dijalani monoton

Setiap orang pasti pernah terjebak dalam fase kehilangan koneksi dengan diri sendiri. Ini bisa saja saat mereka tengah mengalami kegagalan. Atau mungkin mereka sedang berdamai dengan situasi yang jauh dari ekspektasi. Tapi yang paling penting, kita perlu menyadari sinyal saat koneksi dengan diri sendiri mulai renggang.
Termasuk diantaranya merasa kehidupan yang dijalani monoton. Kita terjebak dalam perasaan terasing dalam waktu berkelanjutan. Hobi, aktivitas sosial, atau passion yang dulu menyenangkan terasa hambar. Kehidupan berubah dengan cepat dan kita tidak mampu menyesuaikan diri di dalamnya.
Ketika seseorang kehilangan koneksi dengan diri sendiri, biasanya terdapat beberapa sinyal yang dapat diamati secara langsung. Mulai dari pola pikir, sudut pandang akan permasalahan yang dihadapi, sampai dengan caranya dalam mengambil keputusan. Meski menjadi situasi yang wajar dihadapi setiap individu, namun juga harus diimbangi dengan sisi kewaspadaan. Kehilangan koneksi pada diri sendiri yang dibiarkan berlanjut berpotensi mengganggu keseimbangan mental dan pikiran.