5 Sistem Kerja yang Bikin Introvert jadi Overstimulated

- Open office tanpa privasi membuat introvert sulit fokus dan cepat kehabisan energi.
- Meeting tatap muka setiap hari bisa menguras energi introvert yang lebih suka bekerja sendiri.
- Sistem kerja yang menuntut responsif di chat atau telepon bisa membuat introvert merasa tertekan.
Introvert sering dikira cocok bekerja di mana pun selama nggak banyak interaksi. Tapi kenyataannya, ada juga sistem kerja tertentu yang membuat mereka kewalahan. Bukan karena malas bersosialisasi, tapi karena terlalu banyak stimulasi bisa mengakibatkan energi cepat terkuras.
Kalau nggak diatur, pekerjaan justru membuat stres dan sulit berkembang. Daripada bingung dan makin tidak produktif nantinya, penting untuk tahu apa saja sistem kerja yang bikin introvert overstimulated. Berikut adalah 5 sistem di antaranya. Keep scrolling!
1. Open office tanpa privasi

Bagi seseorang dengan kepribadian introvert, ruang kerja terbuka tanpa sekat itu seperti konser tanpa henti. Kepribadian seperti ini akan kesulitan untuk fokus karena suara-suara dan gerakan orang jadi distraksi terus-menerus. Minimnya ruang pribadi mengakibatkan energi cepat habis, apalagi kalau harus berinteraksi terus.
Privasi jadi kebutuhan, bukan sebuah kemewahan. Kalau kamu berada di posisi seperti ini, tidak apa untuk sejenak mencari ruang yang sedikit lebih sepi dan fokus mengerjakan tugas di hari tersebut. Jika memungkinkan, kamu bisa menjelaskan keadaan yang sebenarnya kepada rekan kerja atau atasan untuk melakukan evaluasi.
2. Banyak meeting tatap muka setiap hari

Meeting setiap hari bisa membuat introvert kewalahan, apalagi kalau harus tampil aktif setiap saat. Introvert lebih suka diskusi seperlunya, lalu kembali fokus bekerja sendiri. Terlalu banyak ngobrol justru makin menguras energi dan bikin otak susah diajak berpikir.
Waktu hening itu penting untuk mereka lebih produktif. Berbeda dengan orang-orang extrovert yang mendapatkan energi dengan cara bersosialisasi, introvert justru akan makin semangat jika bertemu dengan keadaan lingkup kecil yang sefrekuensi. Jika memungkinkan, kamu bisa mengajukan saran untuk mengadakan rapat tatap muka saat benar-benar dibutuhkan supaya tidak berlebihan.
3. Harus selalu responsif di chat atau telepon

Sistem kerja yang menuntut fast response terus-terusan bisa mengakibatkan orang-orang introvert merasa tertekan. Padahal, orang-orang seperti ini membutuhkan waktu untuk mencerna informasi dan merespons dengan tenang. Jika setiap lima menit ada notifikasi dan harus langsung membalas, rasanya seperti dikejar-kejar.
Padahal, memilih diam bukan berarti tidak melakukan pekerjaan sama sekali. Hanya saja, tidak semua orang di kantor akan paham dengan cara kerja yang lainnya, kecuali sudah mengenal lebih lama. Inilah pentingnya sikap saling menghargai supaya ekosistem di dalam kantor tetap terasa berkualitas dan setiap pekerjaan dapat selesai dengan maksimal.
4. Lebih banyak kolaborasi, kurang ruang untuk kerja sendiri

Introvert memang bisa bekerja secara tim, tapi bukan berarti harus bersama terus menerus. Kalau semua tugas harus didiskusikan ramai-ramai, mereka bisa merasa kehilangan ruang untuk berpikir lebih jernih. Pekerjaan mandiri justru membuat orang-orang introvert lebih produktif dan nyaman.
Kerja tim memang sangat bagus untuk meningkatkan kedekatan antar rekan kerja, asalkan tetap ada batas ruang untuk diri sendiri. Pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan dan berulang, bisa membuat introvert mudah lelah dan bosan. Namun, jika memang tuntutan di lingkungan kerja sudah demikian, tidak apa jika sesekali meminta tim membagikan tugas dengan jelas dan kamu bisa mengerjakannya sesekali sendirian.
5. Lingkungan kerja super sosial

Kantor yang harus ikut makan siang, games, atau piknik bersama bisa membuat introvert kewalahan. Bukan karena tidak suka berteman atau bersosialisasi, tapi karena energi sosial mereka ada batasnya. Kalau setiap hari harus tampil dan berinteraksi, mereka bisa burnout diam-diam.
Sesekali sosialisasi itu bagus, tapi jangan terlalu sering juga. Introvert sangat menghargai waktu untuk sendiri, dan ide-ide bagus seringkali muncul ketika mereka sendirian. Jadi, jika dipaksa terus menerus bersosialisasi tanpa ada jeda, atau banyak waktu yang digunakan dengan kegiatan kurang disukainya, besar kemungkinan seseorang dengan kepribadian introvert akan memilih lekas mundur dari pekerjaannya.
Nah, kalau kamu merasa overstimulated di tempat kerja, bisa jadi bukan karena kamu lemah, tapi sistemnya yang kurang cocok. Introvert bukan anti sosial, mereka hanya membutuhkan ruang tenang untuk lebih berkembang dengan maksimal. Pahami cara kerja terbaik versimu, lalu komunikasikan dengan tim atau atasan. Jadi, apakah kamu sudah siap menjalani pekerjaan dengan baik sebagai seorang introvert?