5 Tanda Kamu Sosok yang Bijak dan Pandai dalam Memberikan Wejangan

Tidak semua orang memiliki kemampuan dalam memberikan wejangan kepada orang lain. Sebab kemampuan tersebut membutuhkan kebijaksanaan berpikir dan menyampaikan sudut pandangnya. Tak sebatas itu, ia juga dapat diandalkan dalam hal menjaga cerita orang lain yang disampaikan kepadanya. Bahkan wejangan darinya mampu memicu semangat serta membuka perspektif baru bagi yang mendengarkan.
Berikut beberapa tanda yang terdapat pada sosok yang bijak dan pandai dalam memberikan wejangan. Apabila beberapa tanda berikut ada dalam diri kita, artinya kita layak dijadikan sebagai tempat cerita dari teman-teman terdekat yang membutuhkan nasihat kehidupan.
1. Memberikan wejangan dengan cara diskusi guna bertukar sudut pandang

Sosok yang bijak tidak hanya memberikan wejangan kepada orang yang membutuhkan. Melainkan ia akan berusaha mengajak orang tersebut untuk berdiskusi. Artinya ia ingin memberikan ruang kepada orang yang bersangkutan untuk berpendapat mengenai sudut pandang terhadap suatu perkara.
Dari hal tersebut, akan terjadi proses diskusi yang melibatkan pertukaran sudut pandang. Orang yang bijak cenderung berusaha memahami dari beragam perspektif, yakni tidak hanya dari sudut pandangnya sendiri. Sehingga nasihat yang dilontarkannya cenderung menenangkan dan mampu mendorong energi positif dalam diri orang lain.
2. Memberikan wejangan tanpa berusaha untuk menggurui

Orang yang bijak dan pandai dalam memberikan wejangan cenderung berusaha menempatkan diri di posisi orang lain. Ia berusaha merasakan kondisi yang dialami orang lain sebelum merespons cerita mereka. Sehingga nasihat yang akan disampaikan berdasarkan pada pertimbangan yang matang.
Ia tidak berusaha menggurui orang lain meskipun telah mengetahui akar persoalan dan jalan keluarnya. Ia cenderung ingin merangkul perlahan bagi mereka yang membutuhkan dorongan, untuk kembali menemukan gairah terhadap kehidupan. Kebijaksanaan dalam dirilah yang mendorongnya untuk bertindak demikian.
3. Memberikan wejangan dengan tujuan memecahkan suatu persoalan

Tak semua orang dapat dikatakan bisa menjadi pemberi nasihat yang baik bagi sesama. Perbedaan tersebut salah satunya terletak dari tujuannya. Orang yang pandai memberikan wejangan cenderung memiliki tujuan yang spesifik yakni berusaha menghimpun solusi guna memecahkan persoalan.
Ia berusaha mengumpulkan segala macam informasi berdasarkan cerita dari orang yang bersangkutan. Informasi tersebut kemudian akan dianalisis melalui sudut pandang yang bijak guna memperoleh alternatif penyelesaian terbaik. Sebab terkadang wejangan bisa menjadi jalan keluar dari suatu persoalan ketika hal itu bisa mengubah cara berpikir seseorang ke arah yang lebih positif.
4. Memberikan wejangan dengan berbagi pengalaman maupun tips kehidupan

Orang yang bijak cenderung ingin mengusahakan dampak baik ketika memberikan nasihat kepada orang lain. Sehingga ia tidak akan asal dalam memberikan wejangan. Ia cenderung mengutamakan kepentingan orang lain dengan cara berbagi pengalaman dengan keadaan yang tidak jauh berbeda serta berbagi tips kehidupan lainnya.
Dengan begitu, nasihat yang disampaikan akan lebih membawa dampak bagi penerimanya. Bahkan nasihat yang disampaikannya bisa menjadi pelajaran terbaik bagi yang menerima. Sebab ia yang bijak dalam memberikan nasihat, cenderung mengutamakan ketulusan guna kebaikan bersama.
5. Memberikan wejangan dengan tetap mengutamakan akal sehat

Orang yang bijak dan pandai dalam memberikan wejangan cenderung mampu mengendalikan diri sendiri. Sehingga ia tidak mudah terbuai dengan emosi sesaat ketika mendengarkan cerita kehidupan orang lain. Dengan begitu, nasihat yang diberikan tetap berdasar pada akal yang sehat dan pemikiran yang jernih.
Kemampuan orang yang bijak dan pandai memberikan wejangan sejatinya tak diperoleh begitu saja. Ia tentu telah melalui beragam pengalaman hidup yang membuatnya mengalami perkembangan diri. Dari proses itu, ia berusaha mengambil hal baik di setiap peristiwa untuk dijadikan pelajaran berharga di kemudian hari.
Proses itu akan membentuk kebijaksanaan dalam diri seseorang. Maka sudah semestinya kita berusaha mengadopsi hal demikian ke dalam hidup yang dijalani. Harapannya, kita tak hanya mampu memberikan nasihat kepada orang lain, melainkan kita juga bisa belajar untuk memberikan afirmasi kepada diri sendiri dalam setiap kondisi.