Surat Al-Mu'minun Ayat 49-72 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Surat Al-Mu’minun adalah surat yang terdiri dari 118 ayat. Surat ini termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah. Surat Al-Mu’minun artinya adalah 'orang-orang yang beriman' sehingga dalam surat ini menjelaskan tentang sifat-sifat orang yang beriman yang dapat membawa kebahagiaan dalam dunia maupun akhirat.
Berikut arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Al-Mu'minun ayat 49 sampai 72. Yuk, disimak!
1. Surat Al-Mu'minun ayat 49-72 beserta artinya

Berikut merupakan Al-Mu’minun ayat 49-72 dan terjemahannya:
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُوْنَ
wa laqad ātainā mụsal-kitāba la'allahum yahtadụn
49. Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa Kitab (Taurat), agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.
وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَاُمَّهٗٓ اٰيَةً وَّاٰوَيْنٰهُمَآ اِلٰى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَّمَعِيْنٍ ࣖ
wa ja'alnabna maryama wa ummahū āyataw wa āwaināhumā ilā rabwatin żāti qarāriw wa ma'īn
50. Dan telah Kami jadikan (Isa) putra Maryam bersama ibunya sebagai suatu bukti yang nyata bagi (kebesaran Kami), dan Kami melindungi mereka di sebuah dataran tinggi, (tempat yang tenang, rindang dan banyak buah-buahan) dengan mata air yang mengalir.
يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ۗ
yā ayyuhar-rusulu kulụ minaṭ-ṭayyibāti wa'malụ ṣāliḥā, innī bimā ta'malụna 'alīm
51. Allah berfirman, “Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
وَاِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ
wa inna hāżihī ummatukum ummataw wāḥidataw wa ana rabbukum fattaqụn
52. Dan sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.”
فَتَقَطَّعُوْٓا اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ زُبُرًاۗ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ
fa taqaṭṭa'ū amrahum bainahum zuburā, kullu ḥizbim bimā ladaihim fariḥụn
53. Kemudian mereka terpecah belah dalam urusan (agama)nya menjadi beberapa golongan. Setiap golongan (merasa) bangga dengan apa yang ada pada mereka (masing-masing).
فَذَرْهُمْ فِيْ غَمْرَتِهِمْ حَتّٰى حِيْنٍ
fa żar-hum fī gamratihim ḥattā ḥīn
54. Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai waktu yang ditentukan.
اَيَحْسَبُوْنَ اَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهٖ مِنْ مَّالٍ وَّبَنِيْنَ ۙ
a yaḥsabụna annamā numidduhum bihī mim māliw wa banīn
55. Apakah mereka mengira bahwa Kami memberikan harta dan anak-anak kepada mereka itu (berarti bahwa),
نُسَارِعُ لَهُمْ فِى الْخَيْرٰتِۗ بَلْ لَّا يَشْعُرُوْنَ
nusāri'u lahum fil-khairāt, bal lā yasy'urụn
56. Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? (Tidak), tetapi mereka tidak menyadarinya.
اِنَّ الَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَ ۙ
innallażīna hum min khasy-yati rabbihim musyfiqụn
57. Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Tuhannya, mereka sangat berhati-hati,
وَالَّذِيْنَ هُمْ بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُوْنَ ۙ
wallażīna hum bi`āyāti rabbihim yu`minụn
58. dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya,
وَالَّذِيْنَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُوْنَ ۙ
wallażīna hum birabbihim lā yusyrikụn
59. dan mereka yang tidak mempersekutukan Tuhannya,
وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَ ۙ
wallażīna yu`tụna mā ātaw wa qulụbuhum wajilatun annahum ilā rabbihim rāji'ụn
60. dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya,
اُولٰۤىِٕكَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَهُمْ لَهَا سٰبِقُوْنَ
ulā`ika yusāri'ụna fil-khairāti wa hum lahā sābiqụn
61. mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya.
وَلَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۖ وَلَدَيْنَا كِتٰبٌ يَّنْطِقُ بِالْحَقِّ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
wa lā nukallifu nafsan illā wus'ahā waladainā kitābuy yanṭiqu bil-ḥaqqi wa hum lā yuẓlamụn
62. Dan Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada Kami ada suatu catatan yang menuturkan dengan sebenarnya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan).
بَلْ قُلُوْبُهُمْ فِيْ غَمْرَةٍ مِّنْ هٰذَا وَلَهُمْ اَعْمَالٌ مِّنْ دُوْنِ ذٰلِكَ هُمْ لَهَا عَامِلُوْنَ
bal qulụbuhum fī gamratim min hāżā wa lahum a'mālum min dụni żālika hum lahā 'āmilụn
63. Tetapi, hati mereka (orang-orang kafir) itu dalam kesesatan dari (memahami Al-Qur'an) ini, dan mereka mempunyai (kebiasaan banyak mengerjakan) perbuatan-perbuatan lain (buruk) yang terus mereka kerjakan.
حَتّٰٓى اِذَآ اَخَذْنَا مُتْرَفِيْهِمْ بِالْعَذَابِ اِذَا هُمْ يَجْـَٔرُوْنَ ۗ
ḥattā iżā akhażnā mutrafīhim bil-'ażābi iżā hum yaj`arụn
64. Sehingga apabila Kami timpakan siksaan kepada orang-orang yang hidup bermewah-mewah di antara mereka, seketika itu mereka berteriak-teriak meminta tolong.
لَا تَجْـَٔرُوا الْيَوْمَۖ اِنَّكُمْ مِّنَّا لَا تُنْصَرُوْنَ
lā taj`arul-yauma innakum minnā lā tunṣarụn
65. Janganlah kamu berteriak-teriak meminta tolong pada hari ini! Sungguh, kamu tidak akan mendapat pertolongan dari Kami.
قَدْ كَانَتْ اٰيٰتِيْ تُتْلٰى عَلَيْكُمْ فَكُنْتُمْ عَلٰٓى اَعْقَابِكُمْ تَنْكِصُوْنَ ۙ
qad kānat āyātī tutlā 'alaikum fakuntum 'alā a'qābikum tangkiṣụn
66. Sesungguhnya ayat-ayat-Ku (Al-Qur'an) selalu dibacakan kepada kamu, tetapi kamu selalu berpaling ke belakang,
مُسْتَكْبِرِيْنَۙ بِهٖ سٰمِرًا تَهْجُرُوْنَ
mustakbirīna bihī sāmiran tahjurụn
67. dengan menyombongkan diri dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya (Al-Qur'an) pada waktu kamu bercakap-cakap pada malam hari.
اَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا الْقَوْلَ اَمْ جَاۤءَهُمْ مَّا لَمْ يَأْتِ اٰبَاۤءَهُمُ الْاَوَّلِيْنَ ۖ
a fa lam yaddabbarul-qaula am jā`ahum mā lam ya`ti ābā`ahumul-awwalīn
68. Maka tidakkah mereka menghayati firman (Allah), atau adakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka terdahulu?
اَمْ لَمْ يَعْرِفُوْا رَسُوْلَهُمْ فَهُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَ ۖ
am lam ya'rifụ rasụlahum fa hum lahụ mungkirụn
69. Ataukah mereka tidak mengenal Rasul mereka (Muhammad), karena itu mereka mengingkarinya?
اَمْ يَقُوْلُوْنَ بِهٖ جِنَّةٌ ۗ بَلْ جَاۤءَهُمْ بِالْحَقِّ وَاَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كٰرِهُوْنَ
am yaqụlụna bihī jinnah, bal jā`ahum bil-ḥaqqi wa akṡaruhum lil-ḥaqqi kārihụn
70. Atau mereka berkata, “Orang itu (Muhammad) gila.” Padahal, dia telah datang membawa kebenaran kepada mereka, tetapi kebanyakan mereka membenci kebenaran.
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ اَهْوَاۤءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ بَلْ اَتَيْنٰهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُّعْرِضُوْنَ ۗ
wa lawittaba'al-ḥaqqu ahwā`ahum lafasadatis-samāwātu wal-arḍu wa man fīhinn, bal ataināhum biżikrihim fa hum 'an żikrihim mu'riḍụn
71. Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya. Bahkan Kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu.
اَمْ تَسْـَٔلُهُمْ خَرْجًا فَخَرَاجُ رَبِّكَ خَيْرٌ ۖوَّهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
am tas`aluhum kharjan fa kharāju rabbika khairuw wa huwa khairur-rāziqīn
72. Atau engkau (Muhammad) meminta imbalan kepada mereka? Sedangkan imbalan dari Tuhanmu lebih baik, karena Dia pemberi rezeki yang terbaik.
2. Kandungan surat Al-Mu'minun ayat 49-72

Dalam surat Al-Mu’minun ayat 49 sampai 72, banyak menjelaskan tentang kaum-kaum kafir yang tidak percaya dengan apa yang tertulis di dalam Al-Quran. Surat ini juga dijelaskan bahwa orang-orang yang beriman yang selalu mendahulukan kebaikan-kebaikan dalam hidupnya, maka ia juga akan didahulukan dalam mendapat rahmat dari Allah SWT.
Dalam surat ini juga menjelaskan kepastian datangnya hari kebangkitan dan berbagai hal di hari kiamat. Untuk itu, dalam surat ini juga menjelaskan tentang kewajiban manusia untuk bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.
3. Keutamaan surat Al-Mu'minun

Surat Al-Mu’minun memiliki keutamaan dapat tercapainya suatu kebahagiaan dan mampu membawa umatnya berada di surga Firdaus. Keutamaan dari surat ini juga bisa membantu menjadi doa bagi orang-orang yang suka meminum-minuman keras.
Selain itu, Surat Al-Mu'minun ayat 63 sampai 65 dipercaya dapat menjadi wasilah dalam melawan orang yang berbuat zalim. Maka, bacalah ayat tersebut saat sedang dihadapkan dengan orang zalim.
Itulah arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Al-Mu'minun ayat 49 sampai 72. Semoga kita termasuk golongan orang yang mendahulukan kebaikan daripada keburukan. Amin.