Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Surat Al-Waqi'ah Ayat 1-33 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

ilustrasi membaca Al-Qur'an (unsplash.com/Utsman Media)

Surat Al-Waqi’ah memiliki arti ‘hari kiamat’, secara bahasa. Surat Al-Waqi’ah diturunkan di kota Makkah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke kota Madinah. Di dalam Al-Quran, surat ini berada diurutan ke 56.  

Berikut adalah bacaan surat Al-Waqi’ah, lengkap dengan bacaan latin, terjemahan, kandungan dan keutamaanya.

1. Surat Al-Waqi'ah ayat 1-33 beserta artinya

ilustrasi meteorit (pixabay.com/urikyo33)

Berikut bacaan arab surat Al-Waqi’ah ayat 1 sampai 33, latin dan artinya.

Ayat 1

اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ

iżā waqa'atil-wāqi'ah

"Apabila terjadi hari Kiamat,"

Ayat 2

لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ۘ

laisa liwaq'atihā kāżibah

"terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal)."

Ayat 3

خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ

khāfiḍatur rāfi'ah

"(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain)."

Ayat 4

اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ

iżā rujjatil-arḍu rajjā

"Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,"

Ayat 5

وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ

wa bussatil-jibālu bassā

"dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya,"

Ayat 6

فَكَانَتْ هَبَاۤءً مُّنْۢبَثًّاۙ

fa kānat habā`am mumbaṡṡā

"maka jadilah ia debu yang beterbangan,"

Ayat 7

وَّكُنْتُمْ اَزْوَاجًا ثَلٰثَةً ۗ

wa kuntum azwājan ṡalāṡah

"dan kamu menjadi tiga golongan,"

Ayat 8

فَاَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ۗ

fa aṣ-ḥābul-maimanati mā aṣ-ḥābul-maimanah

"yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu,"

Ayat 9

وَاَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِ ۗ

wa aṣ-ḥābul-masy`amati mā aṣ-ḥābul-masy`amah

"dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu,"

Ayat 10

وَالسّٰبِقُوْنَ السّٰبِقُوْنَۙ

was-sābiqụnas-sābiqụn

"dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga)."

Ayat 11

اُولٰۤىِٕكَ الْمُقَرَّبُوْنَۚ

ulā`ikal-muqarrabụn

"Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah),"

Ayat 12

فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ

fī jannātin-na'īm

"Berada dalam surga kenikmatan,"

Ayat 13

ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ

ṡullatum minal-awwalīn

"segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,"

Ayat 14

وَقَلِيْلٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ

wa qalīlum minal-ākhirīn

"dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian."

Ayat 15

عَلٰى سُرُرٍ مَّوْضُوْنَةٍۙ

'alā sururim mauḍụnah

"Mereka berada di atas dipan-dipan yang bertahtakan emas dan permata,"

Ayat 16

مُّتَّكِـِٕيْنَ عَلَيْهَا مُتَقٰبِلِيْنَ

muttaki`īna 'alaihā mutaqābilīn

"mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan."

Ayat 17

يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۙ

yaṭụfu 'alaihim wildānum mukhalladụn

"Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,"

Ayat 18

بِاَكْوَابٍ وَّاَبَارِيْقَۙ وَكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍۙ

bi`akwābiw wa abārīqa wa ka`sim mim ma'īn

"dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir,"

Ayat 19

لَّا يُصَدَّعُوْنَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُوْنَۙ

lā yuṣadda'ụna 'an-hā wa lā yunzifụn

"mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,"

Ayat 20

وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُوْنَۙ

wa fākihatim mimmā yatakhayyarụn

"dan buah-buahan apa pun yang mereka pilih,"

Ayat 21

وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَۗ

wa laḥmi ṭairim mimmā yasytahụn

"dan daging burung apa pun yang mereka inginkan."

Ayat 22

وَحُوْرٌ عِيْنٌۙ

wa ḥụrun 'īn

"Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah,"

Ayat 23

كَاَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُوْنِۚ

ka`amṡālil-lu`lu`il-maknụn

"laksana mutiara yang tersimpan baik."

Ayat 24

جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

jazā`am bimā kānụ ya'malụn

"Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan."

Ayat 25

لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا تَأْثِيْمًاۙ

lā yasma'ụna fīhā lagwaw wa lā ta`ṡīmā

"Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa,"

Ayat 26

اِلَّا قِيْلًا سَلٰمًا سَلٰمًا

illā qīlan salāman salāmā

"tetapi mereka mendengar ucapan salam."

Ayat 27

وَاَصْحٰبُ الْيَمِينِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْيَمِيْنِۗ

wa aṣ-ḥābul-yamīni mā aṣ-ḥābul-yamīn

"Dan golongan kanan, siapakah golongan kanan itu."

Ayat 28

فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍۙ

fī sidrim makhḍụd

"(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,"

Ayat 29

وَّطَلْحٍ مَّنْضُوْدٍۙ

wa ṭal-ḥim manḍụd

"dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),"

Ayat 30

وَّظِلٍّ مَّمْدُوْدٍۙ

wa ẓillim mamdụd

"dan naungan yang terbentang luas,"

Ayat 31

وَّمَاۤءٍ مَّسْكُوْبٍۙ

wa mā`im maskụb

"dan air yang mengalir terus-menerus,"

Ayat 32

وَّفَاكِهَةٍ كَثِيْرَةٍۙ

wa fākihating kaṡīrah

"dan buah-buahan yang banyak,"

Ayat 33

لَّا مَقْطُوْعَةٍ وَّلَا مَمْنُوْعَةٍۙ

lā maqṭụ'atiw wa lā mamnụ'ah

"yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya,"

2. Kandungan surat Al-Waqi'ah ayat 1-33

ilustrasi berdoa (unsplash.com/Faseeh Fawaz)

Surat Al-Waqi'ah memiliki beberapa hal yang terkandung di dalamnya, khususnya pada ayat 1 sampai 33. Berikut adalah kandungan surat Al-Waqi’ah ayat 1 sampai 33, yaitu:

  • Surat Al-Waqi’ah menjelaskan tentang huru-hara yang terjadi di hari kiamat
  • Menjelaskan bahwa saat hari kiamat terjadi akan terdapat 3 golongan, yaitu golongan kanan, golongan kiri dan golongan terdahulu
  • Menjelaskan tentang kenikmatan yang diperoleh oleh orang-orang beriman

Sesuai dengan arti dari nama suratnya, surat ini banyak membahas tentang hari akhir. Surat ini mengandung banyak pesan agar umat manusia mempercayai adanya hari akhir. Tidak hanya itu, dengan membaca surat ini, hendaklah seluruh umat manusia memperbanyak amal baik di dunia sebagai bekal di akhirat nanti.

3. Keutamaan surat Al-Waqi'ah

ilustrasi berdoa (freepik.com/jcomp)

Terdapat beberapa keutamaan bila membaca surat Al-Waqi'ah. Adapun keutamaan surat Al-Waqi’ah adalah sebagai berikut:

  • Surat Al-Waqi’ah merupakan surat yang membuat Rasulullah SAW beruban

Abu Bakar berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, ‘Apakah yang membuat tuan beruban?’ Rasulullah Saw. menjawab, ‘Surat Hud, Al-Waqi’ah, Mursalat, ‘amma yatasa’alun (An-Naba’), dan idzasy-Syamsu kuwwirat (Al-Takwir).’” (Al-Hadis)

  • Tidak akan tertimpa musibah apabila membaca surat Al-Waqi’ah

Abi Abdullah berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Surat Al-Waqi’ah di setiap malam Jumat. Maka Allah mencintainya dan menjadikan seluruh umat manusia mencintainya. Ia (pembaca Surat Al-Waqi’ah) tidak tertimpa kesengsaraan, kefakiran, kemiskinan dan marabahaya dunia. Dan ia termasuk golongan teman amirul mukminin. Surat ini dikhususkan untuk amirul mukminin, dan tiada seorang pun yang bersekutu di dalamnya.” (Tsawabul A’mal: 146)

Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Al-Waqi'ah. Semoga dengan membaca surat ini, kita bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya dan lebih bersiap dalam mengahadapi hari akhir. Amin. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Cynthia Nanda Irawan
Stella Azasya
3+
Cynthia Nanda Irawan
EditorCynthia Nanda Irawan
Follow Us