Surat Sad Ayat 1-22 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Surat Sad berisikan 88 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah. Surat Sad diturunkan setelah surat Al-Qamar.
Surat Sad menjadi surat ke-38 dalam Al-Quran. Berikut bacaan surat Sad ayat 1–22 beserta kandungan dan keutamaannya.
1. Surat Sad ayat 1–22 beserta artinya

Menjadi bagian dari juz 23, berikut bacaan arab surat Sad, latin dan artinya.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Bismillahirrahmannirrahiim.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ayat 1
صۤ ۗوَالْقُرْاٰنِ ذِى الذِّكْرِۗ
Shād, wal-qur`āni żiż-żikr.
Artinya: Shad, demi Al-Qur'an yang mengandung peringatan.
Ayat 2
بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ عِزَّةٍ وَّشِقَاقٍ
Balillażīna kafarụ fī 'izzatiw wa syiqāq.
Artinya: Tetapi orang-orang yang kafir (berada) dalam kesombongan dan permusuhan.
Ayat 3
كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ فَنَادَوْا وَّلَاتَ حِيْنَ مَنَاصٍ
Kam ahlaknā ming qablihim ming qarnin fa nādaw wa lāta ḥīna manāṣ.
Artinya: Betapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta tolong padahal (waktu itu) bukanlah saat untuk lari melepaskan diri.
Ayat 4
وَعَجِبُوْٓا اَنْ جَاۤءَهُمْ مُّنْذِرٌ مِّنْهُمْ ۖوَقَالَ الْكٰفِرُوْنَ هٰذَا سٰحِرٌ كَذَّابٌۚ
Wa 'ajibū an jā`ahum munżirum min-hum wa qālal-kāfirụna hāżā sāḥirung każżāb.
Artinya: Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata, “Orang ini adalah pesihir yang banyak berdusta.”
Ayat 5
اَجَعَلَ الْاٰلِهَةَ اِلٰهًا وَّاحِدًا ۖاِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ
A ja'alal-ālihata ilāhaw wāḥidan inna hāżā lasyai`un 'ujāb.
Artinya: Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sungguh, ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan.
Ayat 6
وَانْطَلَقَ الْمَلَاُ مِنْهُمْ اَنِ امْشُوْا وَاصْبِرُوْا عَلٰٓى اٰلِهَتِكُمْ ۖاِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ يُّرَادُ
Wanṭalaqal-mala`u min-hum animsyụ waṣbirụ 'alā ālihatikum inna hāżā lasyai`uy yurād.
Artinya: Lalu pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata), “Pergilah kamu dan tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki.
Ayat 7
مَا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِى الْمِلَّةِ الْاٰخِرَةِ ۖاِنْ هٰذَآ اِلَّا اخْتِلَاقٌۚ
Mā sami'nā bihāżā fil-millatil-ākhirati in hāżā illakhtilāq.
Artinya: Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir; ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan,
Ayat 8
اَؤُنْزِلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ مِنْۢ بَيْنِنَا ۗبَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ مِّنْ ذِكْرِيْۚ بَلْ لَّمَّا يَذُوْقُوْا عَذَابِ ۗ
A unzila 'alaihiż-żikru mim baininā, bal hum fī syakkim min żikrī, bal lammā yażụqụ 'ażāb.
Artinya: Mengapa Al-Qur'an itu diturunkan kepada dia di antara kita?” Sebenarnya mereka ragu-ragu terhadap Al-Qur'an-Ku, tetapi mereka belum merasakan azab(-Ku).
Ayat 9
اَمْ عِنْدَهُمْ خَزَاۤىِٕنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ الْعَزِيْزِ الْوَهَّابِۚ
Am 'indahum khazā`inu raḥmati rabbikal-'azīzil wahhāb.
Artinya: Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Mahaperkasa, Maha Pemberi?
Ayat 10
اَمْ لَهُمْ مُّلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۗفَلْيَرْتَقُوْا فِى الْاَسْبَابِ
Am lahum mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, falyartaqụ fil-asbāb.
Artinya: Atau apakah mereka mempunyai kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya? (Jika ada), maka biarlah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit).
Ayat 11
جُنْدٌ مَّا هُنَالِكَ مَهْزُوْمٌ مِّنَ الْاَحْزَابِ
Jundum mā hunālika mahzụmum minal-aḥzāb.
Artinya: (Mereka itu) kelompok besar bala tentara yang berada di sana yang akan dikalahkan.
Ayat 12
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ وَّعَادٌ وَّفِرْعَوْنُ ذُو الْاَوْتَادِۙ
Każżabat qablahum qaumu nụḥiw wa 'āduw wa fir'aunu żul-autād.
Artinya: Sebelum mereka itu, kaum Nuh, ‘Ad dan Fir’aun yang mempunyai bala tentara yang banyak, juga telah mendustakan (rasul-rasul).
Ayat 13
وَثَمُوْدُ وَقَوْمُ لُوْطٍ وَّاَصْحٰبُ لْـَٔيْكَةِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الْاَحْزَابُ
Wa ṡamụdu wa qaumu lụṭiw wa aṣ-ḥābul-aikah, ulā`ikal-aḥzāb.
Artinya: Dan (begitu juga) Samud, kaum Lut dan penduduk Aikah. Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu (menentang rasul-rasul).
Ayat 14
اِنْ كُلٌّ اِلَّا كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ عِقَابِ
Ing kullun illā każżabar-rusula fa ḥaqqa 'iqāb.
Artinya: Semua mereka itu mendustakan rasul-rasul, maka pantas mereka merasakan azab-Ku.
Ayat 15
وَمَا يَنْظُرُ هٰٓؤُلَاۤءِ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً مَّا لَهَا مِنْ فَوَاقٍ
Wa mā yanẓuru hā`ulā`i illā ṣaiḥataw wāḥidatam mā lahā min fawāq.
Artinya: Dan sebenarnya yang mereka tunggu adalah satu teriakan saja, yang tidak ada selanya.
Ayat 16
وَقَالُوْا رَبَّنَا عَجِّلْ لَّنَا قِطَّنَا قَبْلَ يَوْمِ الْحِسَابِ
Wa qālụ rabbanā 'ajjil lanā qiṭṭanā qabla yaumil-ḥisāb.
Artinya: Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, segerakanlah azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari perhitungan.”
Ayat 17
اِصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوٗدَ ذَا الْاَيْدِۚ اِنَّهٗٓ اَوَّابٌ
Iṣbir 'alā mā yaqụlụna ważkur 'abdanā dāwụda żal-aīd, innahū awwāb.
Artinya: Bersabarlah atas apa yang mereka katakan; dan ingatlah akan hamba Kami Dawud yang mempunyai kekuatan; sungguh dia sangat taat (kepada Allah).
Ayat 18
اِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهٗ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْاِشْرَاقِۙ
Innā sakhkharnal-jibāla ma'ahụ yusabbiḥna bil-'asyiyyi wal-isyrāq.
Artinya: Sungguh, Kamilah yang menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Dawud) pada waktu petang dan pagi.
Ayat 19
وَالطَّيْرَمَحْشُوْرَةً ۗ كُلٌّ لَهٗٓ اَوَّابٌ
Waṭ-ṭaira maḥsyụrah, kullul lahū awwāb.
Artinya: Dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing sangat taat (kepada Allah).
Ayat 20
وَشَدَدْنَا مُلْكَهٗ وَاٰتَيْنٰهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِ
Wa syadadnā mulkahụ wa ātaināhul-ḥikmata wa faṣlal-khiṭāb.
Artinya: Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan perkara.
Ayat 21
وَهَلْ اَتٰىكَ نَبَؤُ الْخَصْمِۘ اِذْ تَسَوَّرُوا الْمِحْرَابَۙ
Wa hal atāka naba`ul khaṣm, iż tasawwarul-miḥrāb.
Artinya: Dan apakah telah sampai kepadamu berita orang-orang yang berselisih ketika mereka memanjat dinding mihrab?
Ayat 22
اِذْ دَخَلُوْا عَلٰى دَاوٗدَ فَفَزِعَ مِنْهُمْ قَالُوْا لَا تَخَفْۚ خَصْمٰنِ بَغٰى بَعْضُنَا عَلٰى بَعْضٍ فَاحْكُمْ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَلَا تُشْطِطْ وَاهْدِنَآ اِلٰى سَوَاۤءِ الصِّرَاطِ
Iż dakhalụ 'alā dāwụda fa fazi'a min-hum qālụ lā takhaf, khaṣmāni bagā ba'ḍunā 'alā ba'ḍin faḥkum bainanā bil-ḥaqqi wa lā tusyṭiṭ wahdinā ilā sawā`iṣ-ṣirāṭ.
Artinya: Ketika mereka masuk menemui Daud lalu dia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata, “Janganlah takut! (Kami) berdua sedang berselisih, sebagian dari kami berbuat zalim kepada yang lain; maka berilah keputusan di antara kami secara adil dan janganlah menyimpang dari kebenaran serta tunjukilah kami ke jalan yang lurus.
2. Kandungan surat Sad ayat 1–22

Al-Qur'an menjadi salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW yang musti diteladani umat manusia. Kitab ini terdiri dari 114 ayat dan salah satunya yakni surat Sad yang pada ayat 1–22 memuat beberapa pokok kandungan, yaitu:
- Surat Sad menjelaskan tentang kenabian Nabi Muhammad SAW, yaitu Muhammad SAW hanya mengetahui hal yang dapat diketahui melalui wahyu.
- Menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan sebagai pembelajaran bagi umat manusia dan jin.
- Menceritakan bahwa gunung-gunung bertasbih kepada Allah SWT di pagi dan petang hari.
3. Keutamaan surat Sad

Allah SWT menjanjikan kebahagiaan dunia dan akhirat bagi siapa pun yang mengikuti ajaran Al-Qur'an. Begitu pula jika mengimani apa yang diajarkan dalam surat Sad ini, maka niscaya akan mendapat keutamaan, di antaranya:
- Surat Sad termasuk Al-Matsani untuk Nabi Muhammad SAW sebagai pengganti kitab Injil.
- Membaca surat Sad akan melindungi diri kita dari berbuat dosa.
- Mendapatkan pahala sepuluh kali lipat seberat gunung yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang membaca surat ini, maka ia memperoleh pahala sepuluh kali lipat seberat gunung yang ditundukkan Allah kepada Nabi Daud, Allah melindunginya menjadi orang berbuat dosa, baik kecil maupun besar." (Mujma’ul-Bayan, Juz 8: 34).
Demikian bacaan surat Sad ayat 1–22 beserta arti dan kandungannya yang dapat dipelajari. Semoga kita bisa mengamalkannya sedikit demi sedikit, ya. Amin.