Surat Yasin Ayat 66-83 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Surat Yasin termaktub dalam juz 22 dan juz 23. Surat sepanjang 83 ayat ini merupakan surat ke-36 di dalam Al-Qur'an.
Surat Yasin pun termasuk golongan surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Makkah. Membahas tentang surga, serta kesucian Allah SWT dari sifat-sifat yang tercela bagi-Nya, berikut bacaan surat Yasin ayat 66–83 lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaannya yang perlu kamu tahu.
1. Surat Yasin ayat 66–83 beserta artinya

Allah SWT menurunkan surat Yasin guna menjadi pelipur lara Nabi Muhammad SAW atas penghinaan orang-orang musyrik. Lebih lanjut, inilah bacaan arab surat Yasin ayat 66–83, latin dan artinya.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Bismillahirrahmannirrahiim.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Ayat 66
وَلَوْ نَشَاۤءُ لَطَمَسْنَا عَلٰٓى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰى يُبْصِرُوْنَ
Walau nasyā`u laṭamasnā 'alā a'yunihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirụn.
Artinya: "Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat?"
Ayat 67
وَلَوْ نَشَاۤءُ لَمَسَخْنٰهُمْ عَلٰى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَّلَا يَرْجِعُوْنَ
Walau nasyā`u lamasakhnāhum 'alā makānatihim famastaṭā'ụ muḍiyyaw wa lā yarji'ụn.
Artinya: "Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami ubah bentuk mereka di tempat mereka berada; sehingga mereka tidak sanggup berjalan lagi dan juga tidak sanggup kembali."
Ayat 68
وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ
Wa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa lā ya'qilụn.
Artinya: "Dan barang siapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadian(nya). Maka mengapa mereka tidak mengerti?"
Ayat 69
وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗاِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ ۙ
Wa mā 'allamnāhusy-syi'ra wa mā yambagī lah, in huwa illā żikruw wa qur`ānum mubīn.
Artinya: "Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang jelas,"
Ayat 70
لِّيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ
Liyunżira mang kāna ḥayyaw wa yaḥiqqal-qaulu 'alal-kāfirīn.
Artinya: "agar dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir."
Ayat 71
اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِّمَّا عَمِلَتْ اَيْدِيْنَآ اَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُوْنَ
A wa lam yarau annā khalaqnā lahum mimmā 'amilat aidīnā an'āman fa hum lahā mālikụn.
Artinya: "Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya?"
Ayat 72
وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَ
Wa żallalnāhā lahum fa min-hā rakụbuhum wa min-hā ya`kulụn.
Artinya: "Dan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan."
Ayat 73
وَلَهُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ
Wa lahum fīhā manāfi'u wa masyārib, a fa lā yasykurụn.
Artinya: "Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?"
Ayat 74
وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اٰلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنْصَرُوْنَ ۗ
Wattakhażụ min dụnillāhi ālihatal la'allahum yunṣarụn.
Artinya: "Dan mereka mengambil sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan."
Ayat 75
لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَهُمْۙ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُّحْضَرُوْنَ
Lā yastaṭī'ụna naṣrahum wa hum lahum jundum muḥḍarụn.
Artinya: "Mereka (sesembahan) itu tidak dapat menolong mereka; padahal mereka itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga (sesembahan) itu."
Ayat 76
فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘاِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ
Fa lā yaḥzungka qauluhum, innā na'lamu mā yusirrụna wa mā yu'linụn.
Artinya: "Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan."
Ayat 77
اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ
A wa lam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīn.
Artinya: "Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata!"
Ayat 78
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ
Wa ḍaraba lanā maṡalaw wa nasiya khalqah, qāla may yuḥyil-'iẓāma wa hiya ramīm.
Artinya: "Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, 'Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?'"
Ayat 79
قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ ۙ
Qul yuḥyīhallażī ansya`ahā awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin 'alīm.
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,"
Ayat 80
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ
Allażī ja'ala lakum minasy-syajaril-akhḍari nāran fa iżā antum min-hu tụqidụn.
Artinya: "yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu."
Ayat 81
اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ
A wa laisallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin 'alā ay yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-'alīm.
Artinya: "Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui."
Ayat 82
اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Innamā amruhū iżā arāda syai`an ay yaqụla lahụ kun fa yakụn.
Artinya: "Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, 'Jadilah!' Maka jadilah sesuatu itu."
Ayat 83
فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Fa sub-ḥānallażī biyadihī malakụtu kulli syai`iw wa ilaihi turja'ụn.
Artinya: "Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan."
2. Kandungan surat Yasin ayat 66–83

Dalam surat Yasin ini, dikisahkan pula mengenai Nabi Isa a.s dengan penduduk Anthakiyah. Tidak hanya itu, ada juga beberapa pokok kandungan dari Yasin, di antaranya:
- Surat Yasin menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan hewan ternak, sebagian sebagai tunggangan dan sebagian lagi untuk makanan.
- Berisikan peringatan untuk hanya menyembah kepada Allah SWT.
- Menjelaskan bahwa Allah SWT yang menciptakan manusia dan yang mampu kembali menghidupkannya pula.
- Menegaskan kembali jika berhala-berhala dan sesembahan lainnya tidak mampu menolong manusia di Hari Akhir.
3. Keutamaan surat Yasin

Mungkin kamu sudah familiar dengan tradisi Yasinan dengan membaca bacaan tahlil dan surat Yasin, serta doa-doa keselamatan dan ampunan, yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa. Surat ini memang mengandung keistimewaan besar bagi siapa pun yang mengimaninya dengan sepenuh hati, di antaranya:
- Surat Yasin termasuk Al-Matsani untuk Rasulullah SAW karena sebagai pengganti Injil.
- Akan diampuni segala dosanya apa bila membaca surat Yasin dengan istikamah.
- Disunahkan membaca surat Yasin untuk orang yang sudah meninggal agar dilapangkan kuburnya.
- Pahalanya seperti membaca Al-Qur'an sepuluh kali. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits riwayat Al-Tirmidzi dan Al-Darimi, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya segala sesuatu memiliki hati, dan sesungguhnya hati Al-Qur'an adalah Yasin, barang siapa yang membacanya seakan ia membaca Alquran sepuluh kali".
Itulah bacaan surat Yasin ayat 66–83 dengan arti, kandungan, dan keutamaannya yang bisa dipelajari. Semoga kita bisa mengamalkan ajarannya sedikit demi sedikit, ya. Amin.