Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Surat Yasin Ayat 43-65 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

ilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Madrosah Sunnah)
ilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Madrosah Sunnah)

Surat yasin terdiri dari 83 ayat dan merupakan surat ke-36 di dalam Al-Qur'an. Surat ini diturunkan di Kota Makkah sehingga termasuk dalam golongan surat Makkiyah.

Surat Yasin termaktub dalam juz 22 dan juz 23. Membahas tentang surga, serta sifat-sifat orang mukmin dan kafir, berikut bacaan surat Yasin ayat 43–65 dengan arti, kandungan, dan keutamaannya yang musti dipahami bersama.

1. Surat Yasin ayat 43–65 beserta artinya

ilustrasi membaca Al-Qur'an (Unsplash.com/Madrosah Sunnah)
ilustrasi membaca Al-Qur'an (Unsplash.com/Madrosah Sunnah)

Surat ini turun setelah surat Jin. Inilah bacaan arab surat Yasin ayat 43–65, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 43

وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙ

Wa in nasya` nugriq-hum fa lā ṣarīkha lahum wa lā hum yungqażụn.

Artinya: "Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan,"

Ayat 44

اِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍ

Illā raḥmatam minnā wa matā'an ilā ḥīn.

Artinya: "melainkan (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai waktu tertentu."

Ayat 45

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّقُوْا مَا بَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Wa iżā qīla lahumuttaqụ mā baina aidīkum wa mā khalfakum la'allakum tur-ḥamụn.

Artinya: "Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu (di dunia) dan azab yang akan datang (akhirat) agar kamu mendapat rahmat.'"

Ayat 46

وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ

Wa mā ta`tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānụ 'an-hā mu'riḍīn.

Artinya: "Dan setiap kali suatu tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan datang kepada mereka, mereka selalu berpaling darinya."

Ayat 47

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ ۙقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنُطْعِمُ مَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ اَطْعَمَهٗٓ ۖاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Wa iżā qīla lahum anfiqụ mimmā razaqakumullāhu qālallażīna kafarụ lillażīna āmanū a nuṭ'imu mal lau yasyā`ullāhu aṭ'amahū in antum illā fī ḍalālim mubīn.

Artinya: "Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,' orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, 'Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.'"

Ayat 48

وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Wa yaqụlụna matā hāżal-wa'du ing kuntum ṣādiqīn.

Artinya: "Dan mereka (orang-orang kafir) berkata, 'Kapan janji (hari berbangkit) itu (terjadi) jika kamu orang yang benar?'"

Ayat 49

مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَ

Mā yanẓurụna illā ṣaiḥataw wāḥidatan ta`khużuhum wa hum yakhiṣṣimụn.

Artinya: "Mereka hanya menunggu satu teriakan, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar."

Ayat 50

فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيَةً وَّلَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَ

Fa lā yastaṭī'ụna tauṣiyataw wa lā ilā ahlihim yarji'ụn.

Artinya: "Sehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan mereka (juga) tidak dapat kembali kepada keluarganya."

Ayat 51

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ

Wa nufikha fiṣ-ṣụri fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilụn.

Artinya: "Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya."

Ayat 52

قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ

Qālụ yā wailanā mam ba'aṡanā mim marqadinā hāżā mā wa'adar-raḥmānu wa ṣadaqal-mursalụn.

Artinya: "Mereka berkata, 'Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?' Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya)."

Ayat 53

اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ

Ing kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa iżā hum jamī'ul ladainā muḥḍarụn.

Artinya: "Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab)."

Ayat 54

فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Fal-yauma lā tuẓlamu nafsun syai`aw wa lā tujzauna illā mā kuntum ta'malụn.

Artinya: "Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan."

Ayat 55

اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ ۚ

Inna aṣ-ḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihụn.

Artinya: "Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka)."

Ayat 56

هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِـُٔوْنَ ۚ

Hum wa azwājuhum fī ẓilālin 'alal-arā`iki muttaki`ụn.

Artinya: "Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan."

Ayat 57

لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ ۚ

Lahum fīhā fākihatuw wa lahum mā yadda'ụn.

Artinya: "Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan."

Ayat 58

سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ

Salām, qaulam mir rabbir raḥīm.

Artinya: "(Kepada mereka dikatakan), 'Salam,' sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang."

Ayat 59

وَامْتَازُوا الْيَوْمَ اَيُّهَا الْمُجْرِمُوْنَ

Wamtāzul-yauma ayyuhal-mujrimụn.

Artinya: "Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), 'Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai orang-orang yang berdosa!"

Ayat 60

اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

A lam a'had ilaikum yā banī ādama al lā ta'budusy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn.

Artinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu,"

Ayat 61

وَاَنِ اعْبُدُوْنِيْ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ

Wa ani'budụnī, hāżā ṣirāṭum mustaqīm.

Artinya: "dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus."

Ayat 62

وَلَقَدْ اَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيْرًا ۗاَفَلَمْ تَكُوْنُوْا تَعْقِلُوْنَ

Wa laqad aḍalla mingkum jibillang kaṡīrā, a fa lam takụnụ ta'qilụn.

Artinya: "Dan sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti?"

Ayat 63

هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Hāżihī jahannamullatī kuntum tụ'adụn.

Artinya: "Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu."

Ayat 64

اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ

Iṣlauhal-yauma bimā kuntum takfurụn.

Artinya: "Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya."

Ayat 65

اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ

Al-yauma nakhtimu 'alā afwāhihim wa tukallimunā aidīhim wa tasy-hadu arjuluhum bimā kānụ yaksibụn.

Artinya: "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."

2. Kandungan surat Yasin ayat 43–65

ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)

Allah SWT menerangkan melalui surat ini bahwa Al-Qur'an adalah wahyu yang disampaikan kepada Rasulullah SAW melalui perantara malaikat Jibril. Tidak hanya itu, ada beberapa pokok kandungan dari Yasin, di antaranya:

  • Surat Yasin menjelaskan tentang hari kebangkitan saat sangkakala ditiup.
  • Menjelaskan tentang kondisi orang mukmin yang berada di dalam surga.
  • Menjelaskan tentang perintah tidak untuk menyembah selain Allah SWT.
  • Menerangkan bahwa saat di akhirat, tangan dan kaki akan memberikan kesaksiaan atas perbuatan yang dilakukan di dunia.

3. Keutamaan surat Yasin

ilustrasi muslim berdoa (Pexels.com/baybiyik)
ilustrasi muslim berdoa (Pexels.com/baybiyik)

Surat Yasin menjadi bacaan rutin pada tradisi Yasinan bagi masyarakat Jawa, yang biasanya dilaksanakan pada Kamis malam. Surat ini memang mengandung keistimewaan besar bagi siapa pun yang mengimaninya dengan sungguh-sungguh, di antaranya:

  • Membaca surat Yasin, maka atas izin Allah SWT akan dipermudah dalam melunasi hutang piutang.
  • Membaca surat Yasin untuk jenazah, maka jenazah akan mendapatkan banyak rahmat.
  • Membaca surat Yasin akan menghindari kita dari sikasaan kubur. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah harits dari Ma’qil bin Yassar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Adapun Yasin adalah inti dari Al-Qur’an. Tidaklah seseorang yang membacanya dengan niat menginginkan Allah dan negeri akhirat, melainkan ia akan diampuni. Bacalah ia pada orang-orang yang hendak meninggal di antara kalian.” (HR. Ahmad).

Demikian bacaan surat Yasin ayat 43–65 dengan arti, kandungan, dan keutamaannya yang bisa dipelajari. Semoga kita bisa mengamalkan ajarannya sedikit demi sedikit, ya. Amin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Langgeng Irma Salugiasih
EditorLanggeng Irma Salugiasih
Follow Us