Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tantangan Berat yang Perlu Dihadapi saat Berusaha Memperbaiki Diri

ilustrasi seorang perempuan yang menangis di depan cermin (pexels.com/Polina Zimmerman)

Di dalam mengarungi perjalanan hidupnya, manusia sering kali mendapatkan petunjuk yang menuntun dirinya menuju arah yang lebih baik. Kehidupan seperti ini menjanjikan ketenangan dan kedamaian batin, serta kebahagiaan yang semakin utuh. Tentu saja hal ini menarik dan pantas untuk diperjuangkan dengan sedemikian rupa.

Namun demikian, tidak mudah untuk membawa diri menuju arah yang lebih mulia tersebut. Di saat ada niat untuk memperbaiki diri, kamu pasti akan menemui berbagai kesulitan yang tidak jarang sangat menguji kekuatan hati. Lantas, apa saja tantangan yang mungkin muncul selama proses perjalanan positif tersebut? Simak rangkuman berikut sampai selesai, ya!

1.Kesulitan untuk konsisten

ilustrasi seseorang yang merasa stres (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebenarnya, ada banyak orang yang jauh di lubuk hatinya memiliki niat tulus untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak jarang, mereka bahkan langsung mengambil langkah nyata guna mewujudkan niat mulia yang sudah ada. Sayangnya, banyak juga yang tumbang dalam proses perjalanan menuju kebaikan tersebut karena tidak mampu konsisten dalam mempertahankan prinsip diri. Akibatnya, mereka malah kembali ke situasi yang sebelumnya hendak ditinggalkan.

Tidak dapat dimungkiri bahwa menjadi konsisten memang sulit, apalagi bila menyangkut hal-hal yang bersifat baik. Ada banyak terpaan yang bakal dihadapi dan menggodamu untuk menyerah saja karena ini pilihan yang lebih mudah. Namun demikian, tentu semua itu bisa diatasi ketika kamu benar-benar meneguhkan kemauan untuk berubah. Tidak perlu langsung mengambil langkah ekstrem. Lakukan perlahan sesuai dengan kemampuan dan yakinlah suatu saat nanti pasti akan berhasil.

2.Omongan orang yang kurang menyenangkan

ilustrasi seseorang yang dijadikan bahan gosip (pexels.com/cottonbro)

Ketika kamu ingin memperbaiki diri, terkadang ada saja orang yang akan mencibir. Hal ini biasanya terjadi bila sebelumnya kamu dikenal sebagai sosok yang kurang baik di mata orang-orang tersebut. Alih-alih memberikan dukungan tanpa batas, mereka malah meragukan kemampuanmu untuk berbenah.

Siap atau tidak, semua itu memang tantangan yang harus dilalui saat kamu hendak meningkatkan kualitas diri. Rasanya pasti berat, menyakitkan hati, dan mematahkan asa. Namun, percayalah bahwa ini merupakan sesuatu yang layak untuk diperjuangkan. Jadikan segala omongan yang kurang menyenangkan tersebut sebagai pemantik semangat dan buktikan pada mereka bahwa kamu mampu menjadi pribadi yang baik.

3.Ditinggalkan oleh orang-orang terdekat

ilustrasi orang yang kesepian (pexels.com/Valeria Ushakova)

Pada situasi tertentu, seseorang yang ingin melakukan perbaikan diri menjadi pribadi yang baik akan menghadapi tantangan besar berupa ditinggalkan oleh orang-orang yang selama ini mengelilinginya. Ada penolakan-penolakan yang muncul karena dia dianggap tidak asyik lagi, terlalu religius, atau apa pun yang dirasa merusak hubungan. Padahal, orang yang bersangkutan sedang berusaha untuk tidak melakukan keburukan lagi.

Mungkin hal seperti ini juga akan kamu alami ketika ingin memperbaiki diri. Meski rasanya sangat menyakitkan karena kehilangan orang-orang terdekat, tetapi kamu jadi paham bahwa mereka sebenarnya bukan pendamping yang baik bagimu karena menentang usahamu untuk melakukan kebaikan. Kalau sudah begini, ikhlaskan saja. Kelak, kamu akan mendapatkan pengganti mereka yang akan menerimamu apa adanya, terus memberikan dukungan untuk maju dan berbenah, dan selalu ada untukmu dalam suka mau pun duka. Jadi, tidak perlu takut, ya!

Memperbaiki diri memang bukan hal yang sepele untuk dilakukan. Tantangannya pasti berat dan membuatmu kewalahan. Namun demikian, perjuangan menuju kebaikan tidak akan pernah sia-sia. Segala kesulitan yang kamu hadapi sekarang akan menjadi cerita manis di kemudian hari dan kualitas dirimu yang semakin meningkat itu adalah hadiah terbaik yang tidak akan pernah disesali. Semangat terus, kawan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us