Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menata Wardrobe Jadi Lebih Minimalis, Beres-beres Lemari, yuk!

ilustrasi wardrobe (pexels.com/anastasia-shuraeva)
ilustrasi wardrobe (pexels.com/anastasia-shuraeva)

Tren gaya hidup minimalis semakin populer. Gaya hidup ini sudah banyak diterapkan dimana-mana, mulai dari pola makan, belanja, hingga tempat tinggal. Lemari di sudut rumah kamu bisa jadi minimalis juga, lho.

Memiliki lemari atau wardrobe yang minimalis punya banyak manfaat. Mulai dari menghemat ruangan, menghemat uang, hingga menciptakan gaya hidup berkelanjutan. Berikut lima langkah yang bisa kamu coba untuk membuat lemarimu lebih minimalis.

1. Satu baju masuk berarti satu baju keluar

ilustrasi memilah pakaian (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi memilah pakaian (pexels.com/cottonbro)

Ada saatnya jika kamu jenuh dan bosan dengan model pakaian itu-itu saja. Berbelanja baju baru bukanlah hal yang harus dihindari. Namun, intensitas pembelian baju yang harus dikurangi. Misalnya kamu punya tujuh jenis kemeja di lemarimu, dan kamu harus membeli satu buah kemeja lagi. Maka, kamu harus mengeluarkan satu kemeja lama dari deretan pakaianmu. 

Tidak menambah jumlah pakaian yang ada di lemari membuat lemarimu semakin minimalis. Sirkulasi baju ini membantu kamu tetap bergaya dengan pakaian yang minimalis. Pakaian yang sudah kamu sortir dari lemari bisa kamu ubah atau modifikasi menjadi barang baru yang bermanfaat. Kamu juga bisa menukarkan baju-baju di lapak barter baju atau mendonasikannya. 

2. Pilih lemari dan peralatan baju sesuai kebutuhan

ilustrasi penyimpanan pakaian (pexels.com/heyho)
ilustrasi penyimpanan pakaian (pexels.com/heyho)

Kamu tidak harus membeli lemari baru yang minimalis untuk membuat wardrobe yang minimalis. Kamu bisa memakai lemari yang sudah ada, lalu merombak dan membersihkannya saja. Memakai barang yang sudah ada jadi jalan terbaik untuk mencegah barang terbuang sia-sia.

Akan tetapi, jika lemari lamamu sudah keropos dan tak layak digunakan lagi, kamu perlu membeli lemari baru dari bahan yang ramah lingkungan. Lemari dari kayu jati dan mahoni adalah material paling berkualitas sekaligus ramah lingkungan. Kamu tetap bisa memakai material dari plastik, asalkan bahannya kokoh sehingga dapat digunakan hingga bertahun-tahun.

Siapkan peralatan penunjang yang mampu meningkatkan efektivitas penyimpanan lemari. Misalnya menyediakan gantungan, kontainer, hingga sekat. Agar kamu lebih mudah dalam mengorganisir pakaian.

3. Sewa pakaian khusus untuk event tertentu

ilustrasi memilah pakaian (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi memilah pakaian (pexels.com/cottonbro)

Kadangkala, kamu harus mengenakan busana khusus untuk sebuah acara tertentu. Misalnya perayaan hari Kartini, festival, hingga acara pernikahan. 

Kamu tidak perlu membeli kostum baru yang hanya dipakai sekali saja. Karena ini merupakan pemborosan, dan kostum itu hanya akan tersimpan dalam lemari.

Menyewa busana khusus acara tertentu adalah solusi yang tepat untuk menciptakan wardrobe yang minimalis. Ini jadi cara sustainable untuk mengurangi limbah tekstil.

4. Rawat pakaian

ilustrasi mencuci pakaian (pexels.com/rdne)
ilustrasi mencuci pakaian (pexels.com/rdne)

Merawat pakaian berkaitan dengan memperpanjang umur pakaian, agar tidak cepat rusak. Kamu bisa memulainya dengan mencuci, menyetrika, hingga menyimpan dengan cara yang benar.

Gunakan deterjen yang tidak mengiritasi atau membuat untaian benang pada kain cepat terburai. Ikuti anjuran mencuci sesuai dengan yang tertera pada label pakaian. Usahakan saat menjemur baju tidak langsung terkena sinar matahari yang terik.

Bersihkan lemari 2-3 bulan sekali supaya bau lemari yang kurang enak tidak berpindah pada baju. Letakkan beberapa kapur barus atau pengharum lemari agar tungau dan serangga tidak masuk ke dalam lemari.

5. Ketahui ethical fashion

ilustrasi memilih pakaian (pexels.com/ron-lach)
ilustrasi memilih pakaian (pexels.com/ron-lach)

Ethical fashion merupakan perilaku manusia untuk lebih bijak sebagai konsumen di industri pakaian. Ethical fashion yang bisa kamu terapkan adalah memilih pakaian dengan bahan ramah lingkungan, membeli produk garmen bebas dari ekspoloitasi manusia, hingga proses produksi baju tanpa pewarnaan zat kimia berbahaya.

Ethical fashion berkaitan dengan slow fashion yang mengutamakan kualitas pakaian dan tidak berbelanja secara impulsif. Dengan ini, lemari kamu akan berisi pakaian-pakaian ramah lingkungan yang tidak merugikan rantai ekosistem. 

Memiliki lemari yang minimalis bukanlah hal yang sulit. Kamu hanya perlu menyeleksi dan memilah pakaian-pakaian yang sering kamu gunakan dengan yang tidak. Ini juga jadi salah satu aksi kepedulian kamu pada lingkungan hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us