5 Tips Mengatasi Commitment Issues dalam Hubungan, Coba Terapkan!

Dalam sebuah hubungan, kebanyakan pasangan ingin berkomitmen dalam jangka panjang. Entah itu berstatus pacaran, tunangan, atau bahkan yang lebih serius lagi, menikah. Namun, beberapa orang ada yang memiliki commitment issues atau masalah berkomitmen.
Melansir dari Healthline, Crystal Raypole, seorang penulis dan editor, menuliskan, bahwa seseorang dengan masalah komitmen sering kali menunjukkan rasa takut atau keengganan untuk berkomitmen pada hubungan jangka panjang. Apakah kamu juga merasakan hal seperti ini? Dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, yuk, simak bersama lima tips untuk mengatasi masalah komitmen dalam hubungan di bawah ini!
1. Terapi pasangan

Tips yang pertama yaitu, cobalah melakukan terapi pasangan. Jika kamu dan pasanganmu merasa kewalahan dengan masalah komitmen yang kamu hadapi, meminta bantuan profesional gak ada salahnya, kok. Malah, mereka bisa membantumu mendapatkan jalan keluar yang sebelumnya belum kamu pikirkan.
Raypole menjelaskan, bahwa terapi pasangan yang terampil dapat membantumu dan pasangan mengatasi tantangan ini dan mulai mengatasinya untuk mengembangkan hubungan yang lebih kuat. Terapi pasangan bekerja dengan baik ketika kamu dan pasangan memiliki tujuan yang sama dalam hubungan tersebut.
2. Coba komunikasikan dengan pasanganmu

Komunikasi menjadi kunci dalam sebuah hubungan. Dengan komunikasi yang baik, tentu bisa meminimalisir terjadinya salah paham antara kamu dan pasanganmu.
Raypole menuliskan, "Terkadang, menyebutkan rasa takut saja sudah bisa membantumu merasa lebih baik. Jika kamu peduli dengan pasanganmu tetapi tahu bahwa kamu memiliki masalah dengan komitmen, cobalah berbicara dengannya. Biarkan mereka tahu bagaimana perasaanmu terhadap mereka dan hubunganmu. Selain itu, cobalah untuk memberi tahu mereka apa yang sebenarnya kamu takuti, jika memungkinkan."
3. Cobalah berkomitmen dengan hal kecil

Baik kamu atau pasangan sedang mengalami masalah komitmen, melansir dari Hello Giggles, Megan Fleming, seorang sex and relationship therapist, mengatakan bahwa langkah kecil bisa menjadi pendekatan yang baik. Ia merekomendasikan untuk bereksperimen dengan bentuk komitmen kecil yang masuk akal tergantung pada status dan sifat hubunganmu.
Jadi, jika kamu dan pasangan baru membuat rencana seminggu sekali, cobalah bagaimana merencanakan sesuatu sebulan sebelumnya. Kalau kamu bisa melakukannya dalam sebulan, cobalah membuat rencana untuk enam bulan, dan kembangkan dari sana. Hal ini dapat membuktikan pada diri sendiri bahwa kamu dapat membuat komitmen kecil ini berhasil dan dapat membantu membuat komitmen yang lebih besar terasa tidak terlalu menakutkan.
4. Cari tahu alasanmu

Dr. Fleming mengatakan bahwa penting bagi siapa pun yang memiliki masalah komitmen untuk benar-benar ingin tahu tentang alasan mereka dan berupaya mengidentifikasi akar permasalahannya. Ini membutuhkan cara untuk melihat ke dalam dan menganalisis dialog batinmu seputar hubungan dan komitmen.
"Karena bagi sebagian orang, hal itu berarti kehilangan diri sendiri, kehilangan kebebasan, atau takut disakiti. Setelah kamu mengidentifikasi ketakutan atau kecemasan seputar komitmen, kamu dapat mulai mengubah cara berpikirmu tentang hal tersebut," tambah Dr. Fleming.
5. Jangan mencari yang sempurna, tapi hargai yang kamu punya

Orang-orang memiliki masalah komitmen mungkin salah satunya karena selalu ingin mencari, mencari, dan mencari seseorang yang dirasa sempurna. Padahal faktanya, tidak ada satu orang pun yang sempurna di dunia ini. Semua orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pola pikir umum pada mereka yang memiliki fobia komitmen adalah gagasan bahwa rumput tetangga lebih hijau dan mungkin ada orang yang lebih baik di luar sana. Namun, cara berpikir seperti ini seringkali membuat orang tidak bisa menghargai kebaikan yang ada di hadapannya. Dr. Fleming suka mengoreksi pola pikir ini menjadi 'rumput lebih hijau di tempat kita menyiramnya'. Hal ini berarti bahwa, bukan tentang menemukan pasangan yang tepat, melainkan tentang menjadi pasangan yang tepat.
Nah, kalau kamu sedang merasakan hal yang sama, lima tips di atas bisa banget kamu aplikasikan dan coba praktikkan. Tidak ada salahnya mencoba dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu.