6 Tips Menjadi Teman yang Baik untuk Generasi Sandwich

Tidak menjadi generasi sandwich adalah nasib baik yang harus sangat kamu syukuri. Meski begitu, pahamilah pula bahwa banyak dari temanmu mungkin tak bernasib serupa. Ada yang bahkan telah menjadi tulang punggung keluarga sejak ia remaja.
Tentu, kamu tidak boleh asal berkata padanya untuk tidak menikah kalau ia masih harus menafkahi orangtua dan adik-adiknya. Itu hanya akan membuat temanmu merasa makin menderita dan tak punya kesempatan untuk berbahagia dalam kehidupannya.
Sekalipun kamu tidak pernah berada di posisinya, asahlah kepekaanmu dan jadilah teman yang baik untuknya. Enam tips sederhana berikut ini dapat kamu terapkan saat menjadi teman bagi generasi sandwich.
1. Gak perlu sesumbar tentang tabungan, investasi, atau barang mahal yang kamu miliki

Di usia kalian, kamu merasa sudah seharusnya semua orang memiliki tabungan yang cukup dan berinvestasi. Akan tetapi, jangan sampai kamu berpikir temanmu yang generasi sandwich tak bijaksana dalam mengelola keuangannya sebab tabungannya sedikit sekali dan belum punya investasi apa pun.
Jangankan berinvestasi, menabung saja butuh perjuangan ekstra bagi generasi sandwich. Sering kali, tak jatuh dalam kebiasaan berutang saja sudah hebat. Soalnya, menjadi generasi sandwich tak selalu berarti hanya menafkahi anak dan orangtua. Namun, dapat pula masih ditambah mertua dan saudara.
2. Dengarkan ceritanya ketika ia merasa lelah

Sangat lelah baik secara fisik maupun psikis adalah hal yang kerap dialami oleh generasi sandwich. Tiada hari tanpa memikirkan penghasilan bulan ini bakal cukup untuk memenuhi semua kebutuhan atau tidak. Belum lagi kalau memang ia sedang ada kebutuhan tak terduga.
Oleh karena itu, jangan tergesa-gesa menyebutnya bermental lembek hanya karena dia menceritakan beban ekonominya. Toh, dia tidak meminta apa-apa darimu. Dia mungkin hanya ingin sedikit melegakan perasaannya dengan bercerita. Kalau kamu yang berada di posisinya juga belum tentu akan kuat.
3. Kalau ada proyek, cobalah tawarkan padanya

Tentu kamu perlu mempertimbangkan kesesuaian antara proyek yang ada dengan kemampuannya. Tidak ada salahnya memasukkannya ke dalam daftar teman yang akan diprioritaskan bila ada proyek asal dia memang berkompeten.
Selain menjadi teman curhatnya, barangkali inilah sedikit bentuk bantuan yang dapat kamu berikan padanya. Lumayan kan apabila dia memperoleh tambahan penghasilan dengan mengerjakan proyek itu? Ini akan sangat melegakannya.
4. Namun, gak perlu mendorongnya untuk terus mencari lebih banyak uang ya!

Sekalipun kamu dianjurkan untuk menawarkan proyek yang ada padanya, jangan salah mengartikannya sebagai kamu terus mendorongnya untuk bekerja dan bekerja. Bagaimanapun, dia hanyalah manusia biasa dan bukan mesin uang.
Terus mendorongnya untuk menghasilkan sebanyak mungkin uang malah bakal membuatmu sama saja dengan sebagian orang yang harus dinafkahinya yang kurang peduli pada rasa lelah dan kebutuhan-kebutuhan pribadinya, yang penting hanyalah dia harus menyediakan cukup uang.
5. Jangan menjelek-jelekkan orangtuanya yang tidak mandiri

Karena kamu tidak pernah merasakan menjadi generasi sandwich, kamu jadi tidak habis pikir dengan orangtua yang pada akhirnya menjadi beban bagi anaknya. Soalnya, orangtuamu sangat aman secara finansial. Bahkan di saat sakit sampai meninggalnya, semua biaya masih terpenuhi dari tabungan dan asuransi orangtua.
Namun demikian, sangatlah tidak bijaksana bila kamu berlebihan dalam mengkritik orangtuanya. Kamu perlu tahu bahwa tidak semua orang memiliki cukup penghasilan untuk mampu menyiapkan dana pensiun.
Juga tidak semua orang mendapatkan warisan dari generasi di atasnya, misalnya tanah, yang dapat dijadikan tabungan di masa tua. Maka mengatakan yang buruk-buruk tentang orangtua teman sangat mungkin membuatnya tersinggung. Walaupun sekarang temanmu capek lahir batin, orangtuanya pula yang dahulu membiayai seluruh kebutuhannya.
6. Ajak main ke tempat-tempat yang biayanya terjangkau, kecuali kamu mau bayarin

Jangan malah menyindirnya yang jarang mentraktir kamu. Ingat, sekalipun dompet generasi sandwich tak selalu tipis, kebutuhan mereka memang berlipat-lipat dibandingkan kamu yang hanya perlu menafkahi keluarga kecil atau malah diri sendiri.
Oleh sebab itu, bila kamu benar-benar ingin dia ikut pergi, buatlah daftar tempat main yang biayanya terjangkau. Piknik ke pantai, misalnya. Jika pun kamu ingin mengajaknya main ke tempat yang biayanya mahal, pastikan kamu memang berniat untuk membayarinya.
Apabila kamu cuma selalu mengajaknya main ke tempat yang high budget tanpa membayarinya, lama-kelamaan dia pasti merasa tidak enak karena terus menolak. Akhirnya, dia terpaksa pergi sekalipun itu berarti pengeluarannya bulan ini membengkak.
Menjadi generasi sandwich sama sekali bukan pilihan untuk temanmu. Mau tidak mau dia memang harus mengemban tugas itu. Jangan bikin hidupnya terasa lebih berat dengan berbagai komentar yang gak mengenakkan, ya!